Indonesiainside.id, Sydney– Sejumlah peneliti di Australia pada Senin (2/11) mengatakan mereka telah mengembangkan sebuah diagnostik, yang dapat menghemat waktu berharga dalam perawatan darurat bagi jutaan orang yang berisiko meninggal dunia akibat kehilangan darah dengan cepat setiap tahunnya. Alat ini sengaja dikembangkan dengan berbiaya rendah namun lebih baik.
Dalam proses untuk menyelamatkan pasien yang mengalami pendarahan hebat, dokter umumnya perlu membuat diagnosis segera terkait kadar fibrinogen pasien. Fibrinogen merupakan sebuah protein yang ditemukan dalam darah dan penting untuk menghentikan pendarahan kritis.
“Ketika seorang pasien mengalami pendarahan hebat dan telah menerima beberapa transfusi darah, kadar fibrinogen mereka turun. Bahkan setelah puluhan transfusi, pasien bisa tetap mengalami pendarahan,” jelas salah satu peneliti, Profesor Gil Garnier dari Bioresource Processing Institute of Australia (BioPRIA). “Hal yang mereka butuhkan adalah injeksi fibrinogen. Namun, jika pasien menerima terlalu banyak fibrinogen, mereka juga bisa meninggal,” tambahnya.
Kini, dokter memiliki beberapa teknologi yang dapat membantu membuat diagnosis cepat terkait konsentrasi fibrinogen dalam hal perawatan tanpa memindahkan pasien ke rumah sakit, yang sangat menghemat waktu dalam pengobatan darurat. Kendati demikian, teknologi tersebut hanya bekerja dengan plasma dan karenanya membutuhkan sel-sel darah untuk dipisahkan sebelum digunakan.
Para peneliti dari Jurusan Teknik Kimia Universitas Monash di Australia dan BioPRIA mendemonstrasikan teknologi mereka dapat menyelesaikan diagnosis fibrinogen dengan darah utuh dalam waktu 4 menit, menggunakan kaca objek, film Teflon, dan selembar kertas.
Pengujian itu dilakukan dengan menempatkan percikan sampel darah dan larutan enzim yang sudah dicampur sebelumnya ke permukaan padat, yang memungkinkannya menggumpal, dan kemudian menjatuhkan setrip kertas di atasnya. Semakin jauh darah bergerak ke bawah strip kertas, maka semakin rendah konsentrasi fibrinogen.
“Pengembangan diagnostik fibrinogen genggam pertama di dunia ini merupakan sebuah game-changer bagi jutaan orang yang meninggal setiap tahun akibat pendarahan kritis,” ujar salah satu peneliti, Dr. Clare Manderson, dari Jurusan Teknik Kimia Universitas Monash. “Kapasitas kami dalam mengembangkan diagnostik ini dengan menggunakan material yang murah dan sudah tersedia berarti dapat dengan mudah dikomersialkan untuk digunakan di seluruh dunia.” (NE/ant/xh)