Indonesiainside.id, Bangkok–Otoritas Chiang Mai menawarkan untuk membeli daun kering dari penduduk desa untuk mencegah pembakaran terbuka yang pada gilirannya menyebabkan polusi udara. Menurut surat kabar The Nation, kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam di Chiang Mai, meluncurkan skema yang melibatkan 34 desa di mana penduduk dapat menjual daun kering dan limbah pertanian dari hutan dan kebun.
“Skema tersebut, yang dimulai pada 15 Maret, telah berhasil mengumpulkan 16,69 ton daun kering pada 24 Maret dan diperkirakan akan mencapai 50 juta ton,” kata laporan itu.
Kota Chiang Mai menduduki peringkat teratas polusi udara dunia bulan ini karena ladang dan hutan yang terbakar menyelimuti provinsi itu dengan kabut asap beracun. Sebagai tanggapan, kantor Sumber Daya Alam dan Lingkungan setempat telah meluncurkan skema yang memungkinkan penduduk menjual daun dan limbah pertanian.
Skema tersebut, yang dimulai pada 15 Maret, telah mengumpulkan 16,69 ton daun mati hingga Rabu dan menargetkan total sekitar 50 juta ton. Musim kebakaran tahunan menimbulkan kabut PM2.5 beracun di seluruh provinsi utara setiap tahun, menyebabkan lonjakan masalah pernapasan bagi penduduk setempat.
Beberapa kebakaran hutan terjadi secara alami tetapi banyak yang dilakukan oleh pemburu untuk menghisap satwa liar, lapor thestar.com.my. (NE)