Indonesiainside.id, Jakarta – Kurang tidur bisa membuat Anda kesulitan di kamar mandi. Artikel ini akan membahas alasan-alasannya. Tidak cukup tidur (kebiasaan yang banyak kita lakukan) dapat membuang seluruh hari Anda. Tapi kurang tidur lebih dari sekadar perusak suasana hati. Ini juga terkait dengan beberapa efek negatif pada kesehatan Anda dan, percaya atau tidak, perilaku buang air besar (BAB) Anda.
Pakar kesehatan pencernaan telah lama percaya bahwa kualitas tidur dan gejala gastrointestinal (GI) seperti kembung, sembelit, dan diare berhubungan dalam beberapa cara, terutama di antara orang-orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS). Penelitian bahkan menunjukkan bahwa gangguan tidur dapat memicu kambuhnya penyakit radang usus. Gangguan tidur dan kurang tidur juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan, pada gilirannya, kesehatan GI.
“Tetapi masih ada beberapa ketidakpastian seputar apakah kurang tidur atau kualitas tidur yang rendah dapat dianggap sebagai penyebab langsung masalah buang air besar (BAB),” kataKyle D. Staller, MD, MPH, seorang instruktur di Harvard Medical School dan ahli gastroenterologi di Rumah Sakit Umum Massachusetts, dikutip dari Health. .
Tentu saja, katanya, orang-orang yang sudah berurusan dengan IBS atau ketidaknyamanan gastrointestinal lainnya mungkin sangat memperhatikan bahwa gejala mereka menjadi lebih buruk ketika mereka tidak tidur nyenyak: “Tidur yang buruk kemungkinan akan memperburuk atau memperburuk masalah GI tertentu.” Ada kemungkinan, katanya, bahwa Anda bisa pergi beberapa malam tanpa istirahat berkualitas dan melihat peningkatan ketidaknyamanan, diare, atau kotoran suboptimal di hari-hari berikutnya.
Tapi, tambahnya, ada juga kemungkinan masalah GI Anda sangat parah sehingga benar-benar mengganggu tidur Anda, sehingga membalikkan siklus. Bangun di tengah malam dengan kebutuhan mendesak untuk buang air besar (BAB) pasti akan mengacaukan tidur Anda meskipun sebagai catatan, itu juga kemungkinan merupakan tanda infeksi dan perlu didiskusikan dengan dokter Anda.
Sampai penelitian lebih lanjut dilakukan, semacam pertanyaan ayam atau telur tetap ada: Apakah tidur yang buruk menyebabkan masalah BAB, atau masalah BAB merusak tidur Anda? Dr. Staller menyarankan bahwa lebih baik menganggap tidur sebagai “kontrol volume” untuk masalah usus yang sudah ada sebelumnya daripada sebagai pemicu langsung untuk masalah tersebut.
Mendapatkan istirahat malam yang baik dapat bertindak sebagai tindakan pencegahan kesehatan yang kuat dan, jika Anda sudah hidup dengan ketidaknyamanan GI atau IBS, tidak ada salahnya untuk memperbaiki jadwal tidur Anda.
“Ini adalah cara untuk mengendalikan gejala secara potensial, tanpa melalui jalur pengobatan,” kata Dr. Staller. Dan banyak pasien tertarik pada pendekatan yang lebih alami untuk IBS mereka. (Red)