Indonesiainside.id. Baghdad—Prasasti batu berusia 3.500 tahun yang menggambarkan Epik Gilgames Mesopotamia telah dikembalikan ke Irak tiga dekade setelah dicuri dan dibawa ke Amerika Serikat (AS). Batu itu ditampilkan ke media di Irak kemarin oleh pihak berwenang yang menyambut kepulangannya sebagai ‘kemenangan’ atas mereka yang mencuri ‘sejarah’ negara itu.
Prasasti tanah liat menampilkan huruf-huruf dalam bentuk paku dan diyakini telah dicuri dari sebuah museum Irak pada tahun 1991 ketika negara itu dilanda Perang Teluk pertama. Epik Gilgamesh dianggap sebagai salah satu sastra tertua di dunia, menceritakan kisah seorang raja Mesopotamia yang mencari keabadian.
Pada konferensi pers kemarin di Baghdad, menteri luar negeri Irak menyerahkan kepada menteri kebudayaan tiga artefak yang ditemukan dari AS dan Inggris: batu prasasti Gilgamesh, kepala domba Sumeria dan batu prasasti Sumeria. Prasasti Gilgamesh dinilai ‘sangat penting’, ini adalah salah satu teks sastra tertua dalam sejarah Irak, kata Menteri Kebudayaan dan Purbakala Hassan Nazim kepada AFP.
“Hari ini melambangkan kemenangan dalam menghadapi upaya putus asa dari mereka yang mencoba mencuri sejarah dan peradaban kuno kita,” kata Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein. (NE)