Indonesiainside.id, Jakarta – Pemerintah secara resmi telah memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur seiring dengan pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) menjadi UU IKN beberapa waktu lalu.
Sesuai UU IKN tersebut pemindahan status ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim) akan dilakukan pada Semester I 2024.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com menyatakan bahwa meskipun IKN akan pindah ke Kalimantan Timur namun pasar properti di wilayah Jabodetabek tidak lantas menurun. Apalagi pemindahan ibukota akan dilakukan secara bertahap dimana untuk tahap awal akan fokus pada sektor pemerintahan sehingga dampak terhadap bisnis properti di Jabodetabek tidak akan terjadi seketika.
“Bisnis properti di wilayah Jabodetabek tetap akan memiliki potensi yang besar karena fungsinya sebagai pusat bisnis dan komersial. Hal ini menjadikan wilayah Jabodetabek sebagai lokasi tujuan investasi dan industri karena dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana infrastruktur yang sudah matang. Sehingga kebutuhan properti residensial di Jabodetabek masih sangat tinggi,” jelas Marine.
Masih tingginya kebutuhan properti residensial di wilayah Jabodetabek ini sebagaimana terlihat dari data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q4 2021 dimana kenaikan harga tertinggi masih terjadi di tiga provinsi yang masuk area Jabodetabek, yakni Banten (3,07 persen), Jawa Barat (2,30 persen), dan DKI Jakarta (1,81 persen).
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 600.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
“Industri properti di Jabodetabek masih akan tetap prospektif meskipun IKN akan dipindahkan ke Kalimantan Timur. Properti residensial di Jabodetabek tetap menjadi kawasan hunian idaman yang bisa dibeli di tahun 2022 ini dimana secara umum situasinya adalah ‘buyer’s market’, karena didukung berbagai stimulus dari pemerintah. Konsumen yang telah siap secara finansial didorong untuk mengambil keputusan pembelian secepatnya,” pungkas Marine. (Hd)