Oleh: Anisa Tri K
Indonesiainside.id, Jakarta – Masalah sampah plastik semakin marak menjadi perbincangan masyarakat. Bagaimana tidak, perilaku penggunaan produk plastik sekali pakai, berimbas pada pencemaran lautan.
Jenna R. Jambeck, seorang ahli lingkungan mengatakan, bahwa Indonesia berada pada posisi kedua dunia sebagai negara penyumbang sampah plastik ke lautan. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Divers Clean Action, kelompok pemerhati lingkungan khususnya laut, pemakaian sedotan di Indonesia mencapai 93.244.847 batang setiap harinya.
Sebagai bentuk menyelamatkan lingkungan, kini banyak diciptakan sedotan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Mulai dari sedotan berbahan stainless steel, sedotan bambu hingga sedotan kertas. Yang terbaru, ide kreatif yang diciptakan oleh perusahaan bernama Stroodles.
Perusahaan yang berbasis di Inggris ini, menciptakan sedotan pasta. Selain ramah lingkungan, opsi sedotan satu ini juga bisa langsung Anda konsumsi. Melansir Food and Wine, sedotan ini pada dasarnya merupakan bucatini, yakni pasta tebal dengan lubang di tengahnya.
Nama ini berasal dari bahasa Italia: buco, yang berarti “lubang”, sedangkan bucato atau varian bahasa Neapolitannya perciato berarti “menusuk”. Sedotan pasta ini dipastikan tidak akan merubah rasa pada minuman.
Berbeda dengan sedotan kertas, yang terkadang menjadi sedikit mengganggu lantaran rasanya seperti kertas basah. Saking kuatnya, bucatini bahkan dapat digunakan layaknya stik drum tanpa membuatnya patah.
Penggagas Stroodles, Maxim Gelmann dan Bob Morris, pendiri The Amazing Pasta Straw mengklaim bahwa produk sedotan pasta tak akan mengubah rasa pada minuman. Situs resmi Stroodles menjelaskan, sedotan pasta ini bisa bertahan hingga satu jam sebelum melunak. Lama ketahanan ini nyaris setara dengan sedotan kertas.
Hingga kini, sedotan pasta digunakan di beberapa restoran dan bar di London dan Malibu. Di Amazon, The Amazing Pasta Straw menjualnya dengan harga US$84,87 atau sekitar Rp1,2 juta untuk seribu buah sedotan pasta. (*/Dry)