Indonesiainside.id, New York – Film mengenai Perang Dunia II “Midway” menduduki posisi teratas box office Amerika, mengalahkan sekuel “The Shining” yang berjudul “Doctor Sleep” pekan ini.
Lionsgate, Minggu (10/11), mengatakan film yang diarahkan Roland Emmerich itu menghasilkan sekitar USD17,5 juta di bioskop-bioskop seluruh AS.
Menjelang akhir pekan, para pakar yang tadinya memperkirakan juara box office akan diduduki film produksi Warner Bros’ “Doctor Sleep” yang diadaptasi dari novel Stephen King. Tapi film yang mendapat ulasan bagus dari kritikus itu kurang diminati penonton, dan hanya menghasilkan USD14,1 juta dari penayangan di lebih dari 3.800 lokasi.
Padahal film yang dibintangi Ewan McGregor itu sebelumnya diperkirakan akan dibuka dengan penghasilan USD25 juta.
“Playing With Fire” yang dibintangi John Cena, dibuka di posisi ketiga dengan USD12,8 juta. Sementara komedi romantis “Last Christmas” yang dibintangi Emilia Clarke menempati peringkat keempat dengan USD11,6 juta.
Sinopsis Film Midway
Film yang disutradarai oleh Roland Emmerich dan penulis naskah Wes Tooke ini menceritakan kejadian sebelum terjadinya Perang Dunia II, dimana setelah serangan terhadap Pearl Harbour, perwira intelijen militer Edwin Layton (Patrick Wilson) menyebut Jepang akan menyerang AS lagi. Kali ini serangan akan dilakukan ke Midway.
Pada 7 Desember 1941, Jepang menggunakan armada kapal induknya untuk menyerang Pearl Harbor.
Pear Harbor pun hancur lebur dan kemudian terjadilah pergantian komando kepada Laksamana Chester Nimitz sebagai komandan Armada Pasifik AS.
Edwin T Layton, seorang perwira intelijen kemudian menuturkan kepada Nimitz tentang keraguan Washington atas informasi yang disampaikannya tentang serangan yang akan terjadi di Pearl Harbor, yang akhirnya hal itu jadi kenyataan.
Di sisi lain Joseph Rochefort dan tim cryptologistnya berhasil meretas pesan mengenai lokasi yang diidentifikasi Jepang sebagai “AF”.
Layton kemudian menyatakan kepada Nimitz, Washington percaya “AF” sebagai target selanjutnya. Namun Layton meyakinkan Nimitz bahwa target yang dimaksud adalah Midway.
Pada tanggal 4 Juni, Jepang meluncurkan serangan udara terhadap Midway. Sementara upaya awal oleh pesawat AS untuk menyerang kapal induk Jepang gagal total, karena tidak ada pesawat yang berhasil menabrak kapal induk Jepang.
Nautilus, kapal selam AS, lantas berhasil menemukan dan menyerang kapal induk Jepang namun apes, torpedonya gagal meledak.
Laksamana Nagumo yang mengetahui keberadaan armada AS memilih untuk mempersenjatai kembali pesawatnya untuk serangan anti-kapal. Namun, tiba-tiba kapal induk AS muncul.
Setelah melalui pertempuran yang sengit, komandan skuadron Richard Halsey Best dan C Wade McClusky berhasil memimpin skuadron pesawat hingga dapat menghancurkan kapal induk Jepang Akagi, Kaga, dan Soryu. Namun itu harus dibayar mahal, yakni setengah dari skuadronnya hilang atau hancur.
Best kemudian menggunakan sisa skuadronnya untuk menyerang Hiryu, kapal induk Jepang yang masih hidup dan berhasil menghancurkan kapal induk terakhir Jepang tersebut. Kehancuran Hiryu membuat Laksamana Yamamoto mundur dari pertempuran Midway.(EP)