Indonesiainside.id, Jakarta – Meme Anies Baswedan dengan wajah tokoh film Joker tengah menjadi sorotan publik. Unggahan dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, itu dinilai melanggar Pasal 32 Ayat 1 Jo Pasal 48 ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Atas kejadian tersebut, Fahira Idris, selaku anggota DPD RI dari Jakarta melaporkan dosen ilmu komunikasi itu ke Polda Metro Jaya, dengan nomor laporan LP/7057/XI/2019/PMJ/Dit Reskrimsus, pada Jumat (1/11) lalu. Syarif selaku anggota DPRD DKI Periode 2019-20204 dari Fraksi Gerindra pun menanggapi hal tersebut.
Ia menilai langkah Fahira Idris yang melaporkan Ade ke Polda Metro Jaya adalah hal yang tepat. Ade dianggap telah melewati batas saat memberikan kritik kepada gubernur DKI.
Syarif memaparkan bahwa konten meme foto Anies yang diedit serupa wajah tokoh film Joker dengan narasi “Gubernur Jahat Berawal dari Menteri yang Dipecat” adalah tindakan yang menyerang pribadi Anies. Hal tersebut bukan lagi berupa kritik terhadap kerja gubernur.
“Ya bukan kurang pas lagi, sudah menyimpang. Saya menyesalkan itu ada motivasi kotor di belakang kepala Ade Armando itu. Bukan sekadar mengkritik itu. Coba baca narasinya. Agak serem, menggradasi aktor, membunuh karakter Bapak Anies,” paparnya, Senin (4/11).
Ia mengatakan, kasus ini berbeda dengan kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah digambarkan memiliki bayangan serupa tokoh kartun Pinokiooleh salah satu media ternama di Indonesia. Ade telah menggambarkan Anies dengan sosok Joker yang menurut pengetahuan Syarif, Joker adalah sosok penjahat atau perampok yang brutal dan gila.
“Kalau joker? Apa? Orang jahat, bahkan jahatnya, jahat brutal, bukan jahat menakuti. Dalam literatur Yunani kuno, yang umumnya dipahami Joker itu kan asal usulnya penjahat brutal, gila, dari keluarga gila dan dia jadi gila. Jadi perampok,” ujarnya.
Maka dari itu, Syarif meminta Ade untuk mempelajari alur pengerjaan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) sebelum melakukan kritik terhadap Anies Baswedan. Bahkan, ia akan mengajari Ade untuk belajar mengenai anggaran.
“Ade itu suruh belajar dululah apa itu KUA-PPAS. Dia tidak mengerti itu. Dia bilang rakyat dizalimi, apa yang dizalimi. Suruh belajar sama saya gitulah si Ade itu apa itu KUA-PPAS. Apa sih yang diributin,” tuturnya. (AS)