Indonesiainside.id, Jakarta – Banyaknya kendaraan yang mengaspal di ibu kota selalu menjadi biang kemacetan, tak hanya itu, jutaan kendaraan bermotor tersebut ternyata masih banyak yang belum membayar pajak. Kepala Unit Pajak Kendaraan Bermotor/Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB/BBNKB) Samsat Jakarta Selatan, Khairil Anwar, membenarkan hal tersebut.
“Untuk kendaraan yang belum daftar ulang di DKI jakarta itu lumayan banyak, luar biasa. Ada 5,1 juta (kendaraan) dengan potensi (pendapatan pajak) Rp2,1 triliun. Nah angka ini luar biasa, jadi kami upaya terus untuk melakukan mengejar angka itu,” ujarnya kepada awak media di Jakarta, Rabu (11/12).
Ia memaparkan bahwa objek kendaaran yang menunggak itu terdiri dari mobil beserta motor mewah dan sederhana. Sedangkan, mayoritas kendaraan yang menunggak adalah kendaraan roda dua.
“Tapi tetap didominasi oleh kendaraan roda dua. Sebesar 70 persen kendaraan roda dua dan sisanya kendaraan roda empat,” paparnya.
Sementara itu, demi mencapai potensi serapan pajak tersebut, PKB/BBNKB Samsat Jakarta Selatan melakukan upaya untuk menarik biaya pajak dari para pengendara. Untuk kendaraan mewah, akan dilakukan sistem jemput bola untuk menagih pajak.
Menurut dia, bagi wajib pajak yang tidak bisa membayar, kendaraan tersebut akan ditempelkan stiker tanda jika objek tersebut menunggak pajak. “Kalau untuk kendaraan sederhana kita lakukan razia seperti ini,” tuturnya.
Salah satu razia yang digelar yakni giat gabungan antara jajaran kepolisian lalu lintas dan BPRD di depan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, yang dilangsungkan pada hari ini. Dalam razia kali ini juga disiagakan mobil Samsat keliling, yang dapat dimanfaaatkan pengendara untuk mengurus pengesahan pajak tahunan STNK.
Hasilnya, ada sejumlah kendaraan yang terjaring razia. Polisi juga memberikan sanksi tilang para pengendara.
“Sejauh ini ada 92 pelanggar. Yang pengesahan STNK ada 60, sisanya pelanggaran lalu lintas karena tidak bawa kelengkapan surat,” ujar Kanit Samsat Polres Jakarta Selatan, AKP Edy Purwanto, saat berada di lokasi.
Dari 60 kendaraan, lanjut Edy, yang tidak bayar pajak hanya empat kendaraan, yang melakukan pembayaran pajak di lokasi. “56 kendaraan lain tidak membayar pajak lantaran dengan berbagai alasan diantaranya tidak punya uang dan tidak membawa identitas lengkap,” urai Edy. (PS)