Indonesiainside.id, Jakarta – Banjir yang merendam kawasan Villa Nusa Indah, Gunung Putri, Bekasi, Jawa Barat mencapai rata-rata ketinggian hingga 1,5 meter. Bahkan, ada air bah yang mencapai atap rumah warga.
Sampai malam ini, warga di kawasan itu masih banyak yang terjebak di kediaman masing-masing, termasuk anak-anak dan lansia. Kondisi perumahan minim pencahayaan dan beberapa masih gelap gulita setelah PLN melakukan pemadaman listrik sementara.
Pada sisi lain, konsumsi warga juga sudah mulai menipis. Banyak warga yang berharap bisa segera mendapat pertolongan, dievakuasi ke tempat aman.
“Tempat makan di sini sudah habis semua nasi-nasinya. Listrik padam di rumah-rumah yang masih terendam, yang di depan seberang jalan udah hidup. Belum ada evakuasi setahuku,” ujar warga setempat, Jundi Al Kayis, kepada Indonesiainside.id, Rabu (1/1).
Kayis memaparkan, saat ini bantuan baru datang dari relawan lembaga kemanusiaan. Prioritas mereka sekarang menyalurkan konsumsi kepada warga terdampak, karena banyak di antara mereka yang belum mendapat bantuan makanan.
Situasi Villa Nusa Indah saat ini, kata Kayis, tak ubahnya kota mati. Barang dan perabotan milik warga banyak yang terseret arus banjir, mengambang entah ke mana.

“Tadi lihat perahu karet bawa konsumsi ke salah satu rumah, terus perahunya kosong kemungkinan evakuasi orang sakit ke luar,” tuturnya.
Kayis menggambarkan, jalan yang biasanya menjadi pusat aktivitas warga kini seperti sungai yang bisa menghanyutkan segala benda. Arusnya menerjang segala yang menghadang, bahkan kaca-kaca jendela di beberapa rumah pecah.
Kondisi seperti itu semakin menyulitkan relawan untuk melakukan evakuasi. Kayis yang berusaha membantu menyalurkan makanan sempat terluka akibat menginjak beling ketika hendak naik ke lantai 2 rumah warga.
“Cuma emang di dalam Perum Villa Nusa Indah udah kaya apa ya, kota mati. Enggak ada suara, cuma beberapa rumah yang di lantai duanya nyalain lampu,” ujar dia. (AIJ)