Indonesiainside.id, Jakarta — Hujan turun cukup deras di Ibu Kota Jakarta semalam suntik sejak Selasa (31/12) sore. Pagi hari di awal Tahun 2020, Rabu (1/1) warga DKI terbangun di tengah kepungan banjir.
Sedikitnya, menurut data BPBD DKI Jakarta, banjir merendam sebanyak 19 Rukun Warga (RW) yang tersebar di Metropolitan ini. Banjir juga membuat lalu lintas kacau balau, sejumlah ruas jalan terendam.
PLN telah melakukan pemadaman sementara aliran listrik di wilayah yang terdampak. Hingga pukul 9.30 WIB, PLN memadamkan listrik di 724 titik wilayah Jakarta, yang mengalami banjir.
Di tengah situasi itu, warga mulai mengungsi meninggalkan kediamannya. Alasannya, akan semakin berbahaya jika listrik padam dan keluarga terus berdiam di dalam rumah.
Namun, sebagian warga, sebagaimana yang dipantau Indonesiainside.id di kawasan Petogogan dan Bangka, Jakarta Selatan, warga yang memiliki rumah dua lantai masih berdiam diri di rumahnya.
“Tetangga sudah pada naik (mengungsi) semua, Mas. Listrik sudah mati, enggak bisa ngapa-ngapain,” kata Yanto, salah seorang warga Petogogan.
Ada juga Saliyuk, usia 60 tahun, di bopong tetangganya untuk mengungsi ke tempat saudaranya. Kontrakan satu lantai yang ia tempati tak memungkinkan dirinya berlama-lama di sana.
Banjir sudah setinggi dada orang dewasa saat ia keluar dari rumah. “Ngungsi, Mas. Ini yang penting anak-anak kecil selamat dulu,” kata dia.
Warga yang Indonesiainside.id temui menilai banjir awal tahun ini merupakan hal wajar. Sebab, sudah semalaman hujan turun tak putus-putus, belum lagi air kiriman dari Bogor.
Petogogan dan Bangka memang menjadi daerah langganan banjir. Letak kawasan yang rendah dan berada di sekitar kali Krukut membuat kawasan ini mudah tergenang meskipun hujan hanya sebentar.
Warga berharap Pemprov DKI bisa segera membenahi masalah banjir yang sudah akut. Kalau pemerintah gagal dan hanya memberi harapan palsu, lama-lama warganya yanh semaput. (*/Dry)