Indonesiainside.id, Jakarta – Pemerhati politik dan keagamaan, M Rizal Fadillah, mengatakan saat musim kemarau masyarakat gelisah, namun saat hujan deras semua panik. Kerusakan menimpa rumah, bangunan, hingga jalanan.
“Khususnya banjir sepertinya lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Uniknya jalan tol pun tenggelam,” kata Rizal dikutip tulisannya ‘Tidak Berkah, Banjirlah’.
Dia mengatakan, banjir terjadi saat Pemerintahan Jokowi sibuk membangun infrastruktur. Mulai dari pembangunan jalan layang, jalan tol, kereta cepat, hingga istana di ibukota baru.
“Infrastruktur jadi dewa yang ‘disembah’ dengan investasi digembor-gemborkan. Aturan hukum di ‘omnibus’-kan. Pembangunan fisik mesti sukses lalu dibangga-banggakan. Sementara penentang dituding radikalis dan intorelan,” tutur dia.
Rizal mengingatkan, longsor dan banjir yang kini terjadi di Indonesia hanya sebagian kecil peringatan Allah. Menurut dia, besaran dana hingga utang untuk infrastruktur tidak ada artinya tanpa biar dan fondasi syariat yang kuat untuk membangun negara.
Dalam pandangan dia, pemimpin yang tidak amanah, tidak ahli,atau menyalahgunakan kewenangan menjadi penyebab kegagalan semua upaya. Justeru yang terjadi utang makin banyak, harga makin mahal, sumber daya alam habis, sayang dan usaha merugi, jalan tol terendam sungai menguap, korupsi menjadi-jadi.
Dia mengatakan, orientasi pembangunan harus nyata menyejahterakan dan memberi manfaat bagi rakyat kecil, bukan pejabat atau pengusaha. Jika salah oriengai, maka ‘tanaman’ usaha tidak berkah dan menjadi malapetaka.
“Pada rakyat kecil itu ada hak yang dijamin oleh Allah mengabaikannya membawa murka-Nya,” kata Rizal sambil menyertakan surat Alqalam ayat 17-19.
Dari perspektif itu, Rizal menjelaskan bahwa sekedar memprogram dengan perencanaan yang elitis atau keuntungan pendek, maka infrastruktur akan ‘dihancurkan’ Allah atas dasar doa dan kesulitan rakyat kecil (fakir miskin).
“Bencana alam hanya sebutan, akan tetapi kenyataanya itu adalah murka Allah atas perilaku lalai, bodoh, dan sombong. Syariat Allah tidak bisa dilecehkan atau dimain-mainkan atau diabaikan,” ucap dia.(EP)