Indonesiainside.id, Jakarta – Banjir yang menggenangi sejumlah wilayah ibu kota menyebabkan beberapa kawasan ditinggalkan penghuninya. Mereka memilih untuk menyelamatkan diri dan keluarga lebih dulu.
Tercatat, hingga saat ini ada 31.232 yang sudah dievakuasi ke tempat pengungsian. Jumlah tersebut kemungkinan bakal terus bertambah sebab Pemprov DKI Jakarta masih terus melakukan pendataan.
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI, M Ridwan, mengatakan bahwa saat ini BPBD DKI masih mengumpulkan data terkait hal tersebut. Berdasarkan data yang diterima, bagian timur Jakarta merupakan wilayah dengan jumlah pengungsi terbanyak.
“Saat ini masih update data. Jadi total kecamatan (yang terendam banjir) sebanyak 38, lalu 158 kelurahan, dengan jumlah lokasi pengungsian sebanyak 269. Total pengungsi saat ini 31.232 orang,” paparnya ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (2/12).
Berikut rincian jumlah pengungsi di lima kota Administrasi Jakarta:
1. Jakarta Timur, sebanyak 10 kecamatan yang terendam banjir, telah didirikan 10 tempat pengungsian. Total warga yang mengungsi sebanyak 13.516 orang.
2. Jakarta Barat tercatat enam kecamatan yang terendam banjir. Ada 97 tempat penampungan yang sudah didirikan. Sebanyak 10.586 orang telah dievakuasi.
3. Jakarta Selatanada 10 kecamatan yang terendam banjir. Didirikan 48 tempat pengungsian yang disiapkan di wilayah ini. Saat ini 5.305 orang yang mengungsi.
4. Jakarta Utara empat kecamatan yang terendam. Ada 23 tempat pengungsian didirikan. Total pengungsi sebanyak 1.515 orang.
5. Jakarta Pusat delapan kecamatan yang terendam banjir. Pemprov DKI mendirikan dua tempat pengungsian yang kini sudah ditempati sebanyak 310 orang.
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejauh ini tercatat sudah ada 8 orang korban jiwa. Umumnya korban meninggal karena kedinginan dan sebagian tersengat aliran listrik.
Doni Monardo selaku kepala BNPB mengatakan, bahwa korban yang meninggal karena hipotermia.
Pertama korban bernama M Ali (82 tahun) dari warga Kelurahan Cipinang Melayu. Kemudian Siti Hawa (72 tahun) berasal Kelurahan Cipinang Melayu. Selanjutnya Willi Surahman dari Kelurahan Cipinang Melayu.
Lalu korban meninggal akibat tersengat arus listrik ada dua orang, Sutarmi (73 tahun), di RT 16/ RW 02, Kel Batu Ampar, Kramat Jati, Jaktim (tersengat listrik) dan Arfiqo Alif (16 tahun) warga Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sementara untuk korban tenggelam tiga orang, yakni adalah: Agus (19 tahun) di Kali BKT RT 05/ RW 11, Kel. Duren Sawit, Jaktim, Yuda Irawan (29 tahun) di Jl. Inspeksi Kali Grogol RT 01/ RW 03, Kel. Palmerah, Kec. Jakbar. Kemudian, Sanusi, di Kali BKT RT 05/ RW 11, Kel. Duren Sawit, Jaktim masih dalam proses pencarian. (AS)