Indonesiainside.id, Jakarta – Dalam mengantisipasi keamanan sistem moda transportasi massal di ibu kota (LRT & MRT), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta sedang menguji coba robot pemadam kebakaran. Kepala Dinas Gulkarmat DKI, Satriadi Gunawan, mengatakan bahwa robot Dok-ing MVF-U3 asal Kroasia tersebut sudah datang ke Jakarta sejak tanggal 6 Februari lalu dengan penganggaran tahun 2019.
“Saat ini sedang pelatihan personel, sharing knowledge, kan harus ada beberapa tim, mekaniknya, operatornya, terus semuanya itu kan dilatih sama dari luar negerinya, dari Kroasia, dia harus meyakinkan bahwa barangnya itu benar-benar matang. Nanti akan repot dia kalau seandainya operasionalnya tidak benar, makanya dia meyakinkan sekali bahwa kami harus mampu dan sanggup,” ujarnya ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (12/2).
Meski masih dalam tahap uji coba, Satriadi menuturkan, alat tersebut sudah siap dioperasikan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan kejadian kebakaran di fasilitas moda transportasi massal berbasis rel. “Kalau dioperasikan sih kapan pun standby. untuk antisipasi LRT dan MRT,” tuturnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan keunggulan dari robot tersebut. Satriadi memaparkan bahwa alat berjenis pengurai itu dilengkapi alat pengukur suhu panas dan dioperasikan oleh personel dari jarak jauh.
“Ini kan antisipasi untuk MRT, jadi tidak mungkin mobil kami masuk ke dalam terowongan kan. Kalau itu bisa masuk terowongan, bisa dioperasikan dari jarak jauh untuk safety anggota,” paparnya.
Selain untuk antisipasi keamanan fasilitas LRT dan MRT, robot pemadam kebakaran jarak jauh ini juga akan dimanfaatkan untuk kebakaran yang terjadi di zona-zona berbahaya bagi petugas. Di antaranya yakni pabrik dan gudang bahan-bahan kimia, pom bensin, dan yang lainnya.
“Kan tempat-tempat seperti itu kalau anggota kan berisiko. Kan itu banyak terjadi di luar negeri. Nah yang berakibat seperti itu, kami menggunakan itu,” kata dia.
Satriadi menyebut saat ini ada satu unit robot yang dibeli tahun 2019. Robot disimpan di Pusat Diklat dan SAR Dinas PKP DKI Jakarta, Ciracas Jakarta Timur.
Dilansir dari laman LPSE DKI Jakarta, harga robot tersebut ialah Rp37,4 miliar. “Kalau lihat barang pasti mahal. Terutama lihat fungsinya,” kata Satriadi.
Dilansir dari akun media sosial Gulkarmat DKI (Instagram: @humasjakfire), robot itu berbentuk mobil dengan warna merah. Ia memiliki alat penyemprot air untuk memadamkan api. (PS)