Indonesiainside.id, Jakarta – Ada sejumlah perusahaan di ibu kota yang telah melakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk mencegah merebaknya virus corona (covid-19). Salah satunya ialah badan usaha milik daerah (BUMD) DKI di bidang perbankan, Bank DKI.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini, mengatakan bahwa Bank DKI memiliki mekanisme split operation, yang sebagian karyawannya bekerja dari rumah. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan imbauan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meminimalkan interaksi antarorang tanpa mengganggu pelayanan jasa keuangan kepada masyarakat.
“Terkait dengan penyebaran virus corona, Bank DKI tetap menjalankan kegiatan operasional layanan perbankan secara penuh sampai dengan pengumuman atau adanya instruksi lebih lanjut dari regulator. Ini didasari pertimbangan layanan publik kepada nasabah dengan tetap memperhatikan kewaspadaan dan keselamatan nasabah dan karyawan Bank DKI,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Indonesiainside.id, Rabu (18/3).
Selain itu, Bank DKI telah memenempatkan hand sanitizer dan alat pemindai suhu di kantor pusat dan seluruh kantor layanan serta membagikan masker kepada seluruh karyawannya. Meskipun tetap beroperasi penuh, Bank DKI mengimbau agar masyarakat dapat mengurangi penggunaan uang tunai saat bertransaksi.
“Ini sebagai upaya untuk mengurangi risiko masyarakat terekspose virus corona. Ada baiknya melakukan transaksi secara nontunai menggunakan mobile banking,” tuturnya.
Untuk nasabah Bank DKI dapat menggunakan aplikasi daring, JakOne Mobile, sebagai solusi praktis untuk berbagai keperluan transaksi kebutuhan sehari-hari pada beragam merchant yang bekerja sama dengan Bank DKI sebagai pengganti uang tunai. Aplikasi itu dapat dipergunakan, baik oleh nasabah yang sudah memiliki rekening tabungan ataupun calon nasabah yang belum membuka rekening tabungan Bank DKI. (AS)