Indonesiainside.id, Jakarta – Seluruh pasar tradisional di ibu kota akan tetap buka seperti biasa. Masyarakat diimbau untuk tidak cemas dan membeli bahan pokok secara berlenihan (panic buying) saat virus corona (covid-19) melanda. Ini karena pasokan pangan di Jakarta dipastikan aman.
“Operasional semua pasar di Jakarta normal, cuma memang pintu masuk kita minimkan. Akses masuk masyarakat diperketat. Kita juga semprotkan disinfektan agar pengunjung nyaman. Kami, satgas pangan, meminta masyarakat agar tidak perlu cemas. Pasar tradisional di Jakarta, kita buka semua, pasokan pangan aman,” ujar Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, Rabu (18/3).
Ia menuturkan, suplai gula di pasaran sempat mengalami gangguan. Namun, tim satgas yang salah satu di dalamnya ada aparat Kabareskrim Polri telah melakukan sidak ke Lampung. Tim menemukan penimbunan gula yang mencapai angka puluhan ribu ton yang akan segera masuk ke Jakarta.
“Kalau di 153 pasar tradisional itu tanggung jawab kami. Gula pasir kemarin harganya di angka Rp16.468,00 tapi dari informasi Kabareskrim tadi akan masuk sekitar 33 ribu ton. Itu gula lokal karena kemarin habis sidak dari Lampung,” tuturnya.
Menurut dia, kenaikan harga pangan tidak terlepas dari hukum penawaran dan permintaan (supply-demand). Selama itu tidak terganggu, maka harga pangan pun dipastikan stabil. Saat ini, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mencapai 30.101 ton. Stok sebanyak itu dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras di Jakarta.
Selain itu, terjadi suplai rempah-rempah yang cukup banyak ke Jakarta. Namun, suplai yang besar itu dikarenakan permintaan yang tinggi dari masyarakat karena mereka memercayai bahwa rempah-rempah mampu menangkal covid-19.
Untuk menjaga stabilitas harga pangan di Jakarta, BUMD DKI di bidang pangan telah memastikan stok dan pendistribusian pangan tetap terjaga. Sejumlah BUMD itu, yakniFood Station Tjipinang Jaya (FSTJ), PD. Dharma Jaya, dan Perumda Pasar Jaya.
“Insya Allah, mudah-mudahan, kita bisa siap menghadapi bulan Ramadan di tengah wabah corona. Selama informasi pangan kita stabil, masyarakat tidak akan panic buying,” paparnya. (AS)