Indonesiainside.id, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sedang bersiap-siap menjalani normal baru atau new normal. PT KCI akan mengeluarkan kebijakan perjalanan baru dan wajib dilaksanakan bagi petugas frontliner maupun pengguna KRL.
“Pada pemberlakuan new normal ini, PT KCI tetap menjalankan protokol kesehatan pada moda transportasi publik yang sudah berjalan selama ini,” ujar VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba dalam keterangan persnya, Jumat (29/5).
Protokol yang selama ini telah berjalan, yaitu wajib menggunakan masker selama berada di area stasiun dan di dalam KRL. Pemeriksaan suhu tubuh penumpang, dan penerapan physical distancing atau jaga jarak sesuai dengan marka-marka yang ada di area stasiun dan di kereta.
Untuk semakin memungkinkan kondisi jaga jarak ini, pada waktu-waktu tertentu saat padat pengguna, akan ada penyekatan di sejumlah titik stasiun, sehingga jumlah orang yang berada di peron dan di dalam kereta dapat terkendali. Bila diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun.
“Saat ini PT KCI juga sudah menyediakan fasilitas wastafel tambahan selain yang telah ada di toilet, agar dapat dimanfaatkan pengguna KRL untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan KRL,” imbuh Anne.
Selain itu fasilitas hand sanitizer di stasiun maupun yang dibawa oleh petugas pengawalan di dalam kereta juga masih tersedia. Pembahasan kebijakan-kebijakan baru lainnya masih, merujuk pada berbagai pedoman normal baru yang telah dikeluarkan pemerintah.
“Saat ini yang sudah disampaikan adalah imbauan kepada seluruh pengguna untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon seluler, karena salah satu penularan Covid-19 melalui droplet atau cairan yang keluar dari saluran mulut dan hidung saat batuk, bersin, maupun berbicara,” katanya.
“Pengguna KRL juga kami ajak untuk memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas transaksi tiket non tunai dengan menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik bank, dan aplikasi Link Aja. Untuk meminimalisir kemungkinan penularan Covid-19 dari uang tunai yang sangat sering berpindah tangan,” imbuhnya. (SD)