Indonesiainside.id, Jakarta – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta melaporkan penambahan 473 kasus positif Covid-19 hari ini, Senin (27/7). Angka ini mencatatkan penambahan kasus tertinggi di ibu kota selama pengendalian pandemik.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati memaparkan, penambahan tersebut merupakan akumulasi selama dua hari terkahir, yakni 240 kasus dari tanggal 26 Juli 2020 dan 233 kasus dari tanggal 25 Juli 2020.
Adapun jumlah kumulatif kasus konfirmasi di wilayah DKI Jakarta pada hari ini sebanyak 19.474 kasus. Dari jumlah tersebut, 11.997 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 782 orang meninggal dunia.
“Sampai dengan hari ini kami laporkan, 1.702 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.993 orang melakukan isolasi mandiri (termasuk data Wisma Atlet),” kata Ani
Untuk suspek yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 1.472 orang. Ssedangkan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 1.563 orang, dan yang meninggal sebanyak 2.226 orang.
Ia menambahkan, untuk status probable, sebanyak 38 orang telah selesai menjalani isolasi mandiri dan 276 orang meninggal. Pelaku Perjalanan yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 106 orang. Sedangkan, untuk Kontak Erat kasus confirm atau probable yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 9.452 orang.
Ia menjelaskan, secara kumulatif, pemeriksaan PCR sampai dengan 26 Juli 2020 sebanyak 524.019 sampel. Pada 26 Juli 2020, dilakukan tes PCR pada 3.250 orang, 2.954 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 240 positif dan 2.714 negatif.
Selain itu, untuk rapid test, totalnya sebanyak 296.072 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase reaktif COVID-19 sebesar 3,5 persen. Secara rinci, 10.442 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 285.630 orang dinyatakan non-reaktif.
“Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah,” imbuhnya. (SD)