Indonesiainside.id, Jakarta – Meskipun sulit diprediksi kapan akan berakhir tetapi dengan ilmu dan data, tren saat ini bisa digunakan untuk membaca bagaimana kondisi pandemi COVID-19 ke depan. Dalam dua pekan terakhir tren kasus di Ibu Kota cenderung turun dengan tren cukup konsisten.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan kasus COVID-19 di Ibu Kota sudah melandai. Itu karena nilai reproduksi efektif (Rt) mencapai tepat 1,0 berdasarkan kajian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Penghitungan terakhir dari tim FKM UI menunjukkan nilai Rt Jakarta tepat 1,0. Artinya pandemi melandai.
Meski melandai, namun diingatkan bahwa kasus COVID-19 di Ibu Kota belum berkurang. Karena itu, semua pihak harus berupaya menjaga agar kasus virus corona tidak naik lagi.
Nilai Rt (effective reproduction number) merupakan nilai yang menggambarkan kecepatan dan luasan potensi penularan wabah.
Makin tinggi nilainya di atas satu,maka penularan akan semakin cepat dan meluas. Jika tepat satu, maka akan melandai dengan jumlah yang konstan.
Sedangkan bila nilainya di bawah satu, artinya pandemi terkendali dan kasus COVID-19 berkurang.
Capaian Rt 1,0 itu bisa diraih berkait kolaborasi untuk melakukan pengawasan PPKM Level 4 bersama Pemprov DKI, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan seluruh aparat di wilayah untuk melakukan pelacakan hingga penanganan COVID-19.
PPKM ini telah dibarengi dengan sejumlah penyesuaian dan uji coba. Sebut saja penyekatan di 100 lokasi termasuk di perbatasan antarprovinsi diganti ganjil-genap di sejumlah ruas jalan. Juga pembukaan pusat perbelanjaan (mal) dengan keharuan pengunjung menunjukkan bukti vaksinasi.
PPKM Level 4 periode 9-16 Agustus berakhir pada Senin. Dengan penyesuaian dan uji coba di tengah perkembangan wabah yang landai, kehidupan kembali semarak di Ibu Kota.(Ant/Ima)