Indonesiainside.id, Jakarta – Ketua Yayasan Danty Indriastuti Purnamasari (DIP), Danty Indriastuti Purnamasari Rukmana mengunjungi warga di Kampung “Proklim Seribu Tangkai” RW 012, Cakung, Jakarta Timur. Kegiatan ini dilakukan untuk menyalurkan bantuan bagi warga yang membutuhkan dan juga sosialisasi di sana.
“Alhamdulillah, hari ini kami mengunjungi kawasan ini untuk bersilaturahmi dan menyerap aspirasi masyarakat,” kata Danty Indriastuti Purnamasari Rukmana, Kamis (24/3).
Dijelaskannya, Yayasan DIP menaruh kepedulian atas kondisi masyarakat saat ini yang masih dalam kondisi berat akibat pandemi. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dari sekian banyak bantuan yang telah dilakukan.
Saat menuju Kampung “Proklim Seribu Tangkai”, Danty melihat disekeliling jalanan terdapat pot-pot bunga yang terbuat dari gentong dan botol-botol bekas. Di sana juga terdapat pameran kerajinan tangan dari hasil pemanfaatan daur ulang sampah seperti, ondel-ondel, tanaman bonsai, gantungan, vas bunga, dan lainnya.
Tidak hanya itu saja, di kampung “Proklim Seribu Tangkai” ini memiliki bank sampah, dimana para warganya bisa menjual sampah-sampah mereka, yang hasil uangnya bisa mereka ambil atau ditabung di bank sampah tersebut.
Para warga Kampung “Proklim Seribu Tangkai” menyambut kedatangan Danty dengan antusias, dimana Danty diajak warga untuk mengikuti salah satu kegiatan mereka yaitu mengecat gentong.
Danty juga memperkenalkan dirinya lebih dalam sekaligus membeberkan visi misi dan tujuan dari yayasan DIP kepada para warga Kampung “Proklim Seribu Tangkai”. Ketua Yayasan DIP ini juga memberikan apresiasi kepada warga karena menjadi salah satu wilayah yang melaksanakan proklim dengan baik.
Menurut politisi Golkar ini, masyarakat harus mengurangi penggunaan sampah plastik, yang diketahui wilayah Jakarta Timur merupakan wilayah yang paling banyak menyumbang sampah ke TPST Bantargebang dan sampah plastik pun membutuhkan waktu yang lama agar dapat terurai sehingga dapat menyebabkan rusaknya keseimbangan ekosistem bumi.
“Warga Kampung “Proklim Seribu Tangkai” ini bisa dijadikan contoh oleh warga wilayah lain, dimana sebaiknya setiap wilayah memiliki bank sampah, kegunaannya dapat mengubah sampah menjadi barang ekonomis dan sesuatu yang lebih berguna, sehingga bisa mengurangi sumbangan sampah ke TPST Bantar Gebang,” kata Danty.
Danty juga memberikan apresiasi kepada para pengurus karang taruna yang telah peduli dengan lingkungan dan juga kreatif dalam memanfaatkan sampah menjadi kerajinan tangan yang bisa menghasilkan uang. Selain itu, Yayasan DIP juga menyerahkan bantuan kepada masyarakat sekitar.
“Tidak hanya itu, ibu-ibu juga memproduksi minuman kemasan botol yang berbahan dasar kunyit yang bagus untuk kesehatan,” tutur Danty.
Yayasan DIP ingin menawarkan bantuan turut memasarkan kerajinan tangan dan minuman kunyit kemasan botol milik warga agar barang produksi milik warga lebih berkembang. Selain itu Danty juga memberikan kesempatan kepada warga untuk melakukan tanya jawab, guna untuk mendengarkan aspirasinya. (Nto)