Oleh: KH Anwar Abbas
Cetusan hati dan harapanku di tengah-tengah kegalauan yang ada. Aku ingin negeriku maju dan jaya. Tapi untuk mewujudkannya ternyata tidak semudah mengucapkannya.
Karena banyak sekali halangan dan rintangannya. Terutama dari kalangan bangsaku sendiri yang terlalu mengedepankan kepentingan diri dan kelompoknya.
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Semestinya itu yang harus menjadi filosofi hidup kita. Tapi kebersamaan yang seperti itulah saat ini yang sangat sulit menemukannya.
Karena masing-masing kita telah dikendalikan oleh egonya. Sehingga akhirnya orang lainlah yang berhasil memanfaatkan sebagian besar sumber daya kita yang ada.
Bumi kita kaya dengan sumber daya alamnya. Apa saja ada mulai dari minyak, emas sampai dengan batubara. Tapi kita hanya sedikit mendapat manfaat dari keberadaannya. Karena yang mengolahnya adalah orang lain yang bukan bangsa kita.
Mestinya kita bangkit sebagai bangsa dengan mendahulukan putera-puterinya dari lainnya. Untuk mengeksplorasi dan mengolahnya. Karena kita sudah banyak punya anak-anak muda yang cemerlang otak dan tinggi skill serta professionalitasnya.
Cuma yang belum ada adalah political will dari kita. Untuk memberi mereka peran dan kesempatan bagi mengolah dan mengerjakannya.
Kedepan kita harus bersatu menghadapi kendala. Kita singkirkan semua rintangan yang menghadang dan membelintang di depan kita.
Kita jadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai pedoman dan pemersatu kita. Mudah-mudahan dengan demikian insya Allah negeri ini akan bisa maju dan jaya sesuai dengan yang kita harapkan bersama.
Untuk itu, wahai para pemimpin yang ada di atas sana. Jadilah kalian pemimpin yang dicintai dan disayangi oleh rakyatnya. Untuk itu kalian harus benar-benar tulus dan ikhlas dalam memperjuangkan dan membela nasib mereka.
Karena dengan cara demikianlah kita akan bisa merubah nasib kita sebagai bangsa. Tanpa itu maka semua yang diharap dan dicita-citakan menjadi sirna, dan yang akan muncul adalah hanya sumpah serapah di antara kita kepada sesama.
Fenomena sumpah serapah inilah hari ini yang tampak oleh kita paling mengemuka. Karena diantara kita sudah tidak ada lagi rasa saling percaya.
Untuk itu wahai anak-anak bangsa serta para pemimpinnya. Sadarlah kalian bahwa negeri ini sekarang dalam bahaya.
Untuk itu bangun dan bangkitlah kalian bagi merubah keadaan yang ada. Karena kata Allah SWT Dia tidak akan merubah nasib suatu bangsa kecuali kalau bangsa itu sendiri mau berusaha keras untuk merubahnya.
Untuk itu, kita harus siap melangkahkan kaki dan mengepalkan tangan kita, bagi membuat negeri ini untuk menjadi negeri yang maju dan jaya serta disegani dan dihormati oleh bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. (Aza)
* Pemerhati politik dan keagamaan