Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Narasi

Pesan Damai dari Masjid Hagia Sophia

Oleh Redaksi
Senin, 27/07/2020 20:35
Foto dari udara menunjukkan Ayasofya (Hagia Sophia) sedang disiapkan untuk menggelar shalat Jumat pertama pada 24 Juli, di Istanbul, Turki, Kamis (22/7/2020). Agensi Anadolu/Muhammed Enes Yıldırım

Foto dari udara menunjukkan Ayasofya (Hagia Sophia) sedang disiapkan untuk menggelar shalat Jumat pertama pada 24 Juli, di Istanbul, Turki, Kamis (22/7/2020). Agensi Anadolu/Muhammed Enes Yıldırım

FacebookTwitterWhatsapp

Oleh: Fahmi Salim

Indonediainside.id — Masjid “Hagia Sophia” (dalam bahasa Yunani berarti: Hikmah Ilahi), yang dalam bahasa Turki disebut Ayasofya sudah resmi kembali dibuka, yang ditandai dengan pelaksanaan shalat Jumat pada 24 Juli 2020 lalu. Inilah moment sejarah penting bukan hanya bagi rakyat Turki, juga kaum muslimin di dunia, setelah menanti 86 tahun Ayasofya dimuseumkan. Semuanya larut dalam kebahagiaan, yang insyaa Alloh menjadi tonggak awal kejayaah umat Islam. Apalagi, Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan menegaskan dalam pidatonya, kebangkitan Ayasofya adalah tanda menuju awal gerbang pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Baitul Maqdis.

Namun, tak semua pemimpin dunia Islam mengucapkan selamat kepada Presiden Erdogan, termasuk Indonesia. Kebanyakan pemimpin negara Arab memilih diam, bahkan para buzzer rejim Arab bersikap sinis dan bernada insinuatif, setelah berbagai protes dari Amerika Serikat, Israel dan beberapa negara Eropa atas perubahan status Ayasofya menjadi masjid. Aksi protes ditunjukan kelompok sayap kanan Yunani, misalnya dengan  membakar bendera Turki di kota Thessaloniki, dan membunyikan lonceng-lonceng gereja sebagai tanda berkabung pada Jum’at lalu. Begitu pula, yang dilakukan Israel yang paling ketakutan dengan kebangkitan Islam.

Banyak media, termasuk kami dari AFI Media yang menyiarkan secara langsung moment shalat Jumat pertama di Masjid Ayasofya. Seperti dilaporkan kontributor kami di Turki, Andika Rahman Nasution dan Darlis Aziz. Ratusan ribuan warga Turki sejak pagi hari berdatangan untuk mengikuti shalat Jumat itu. Para jamaah tetap mengikuti protokal kesehatan selama masa wabah Covid ini, dengan mengenakan masker dan shaf berjarak.

Baca Juga:

Lantunan Selawat Nabi Menggema di Masjid Hagia Sophia Jelang Tarawih

Turki Kecam Putusan Eropa Melarang Hijab

Alunan ayat-ayat suci Alquran dan pembacaan shalawat nabi mengawali prosesi ibadah shalat Jumat. Sebelumnya, para jamaah juga melakukan sujud syukur. Sementara, di dalam masjid, sebuah karpet dengan motif Ottoman abad ke-17 sudah dibentangkan di lantai untuk pelaksanaan shalat jumat. Namun, menurut Otoritas Direktorat Keagamaan Turki, ikon Kristen yang berada di sekitar Ayasofya tetap dilestarikan. Mosaik kekristenan yang tergambar di langit-langit masjid  meliputi gambar Yesus, Bunda Maria dan Roh Kudus hanya ditutup tirai ketika pelaksanaan ibadah shalat. Selain itu, ubin lantai yang dahulu jadi tempat penobatan Kaisar Byzantium selama lebih dari 1 millenium oleh Patriarkh Konstantinopel juga dikosongkan tak boleh diisi shaf jamaah.

Sebelum azan berkemundang, Presiden Erdogan membacakan surat Al-Fatihah, sebagai simbol pembukaan Ayasofya, yang disambut dengan teriakan takbir oleh jamaah. Erdogan telah membawa kembali Republik Turki modern, kepada ruh Islam yang menjadi pondasi utama masyarakat Turki. Sekulerisme yang dipaksakan Kemal Ataturk tahun 1924 sejatinya adalah barang import dan asing bagi rakyat Turki. Erdogan yang menang pemilu tahun 2002, perlahan mencabut larangan jilbab di tempat umum, menghidupkan pendidikan agama, dan menjinakkan militer Turki yang pernah jadi benteng sekulerisme Ataturk.

Kita harus saling menghormati, terutama menghormati kedaulatan Turki. Masyarakat Turki lebih merasakan identitas nasionalismenya pada Imperium Ottoman, bukan pada Kekaisaran Bizantium yang secara historis dan kultural kini menjadi Yunani, apalagi nasionalisme sekuler model Ataturk. Karena itu, dunia internasional tidak perlu mempersoalkan pengembalian status Ayasofya menjadi masjid. Keputusan perubahan status Hagia Sophia lahir dari sebuah proses hukum yang konstitusional. Namun, bagi yang dijangkiti islamphobia, isu ini seolah-olah menjadi energi baru untuk menyerang Islam sebagai agama pedang, haus darah dan penaklukan barbar. Stereotip yang basi dan dibantah sendiri oleh para sejarawan dan orientalis yang objektif.

Perubahan status Ayasofya tak seharunya menjadi kontroversi, jika dunia Internasional mau bersikap adil. Lihatlah, dunia berdiam saat masjid bersejarah di India, Masjid Baabri dihancurkan kaum radikal Hindu. Atau Masjid Ahmar yang dibangun di abad ke-13, diubah menjadi klub malam di Israel.  Banyak masjid bersejarah lainnya dibombardir Zionis Israel sejak tahun 1948, namun adakah sikap protes atau empati dari dunia Internasional? Dunia barat meneriakkan toleransi dalam kasus Ayasofya, tapi mendiamkan kezaliman yang menimpa rumah ibadah kaum muslimin. Inilah jargon toleransi yang memihak dan hipokrit.

Ayasofya pertama kali dibangun sebagai gereja katedral oleh dua arsitek Isidoros dan Anthemios di bawah Kekaisaran Bizantium Kristen Ortodoks pada abad ke-6.  Awalnya bernama Megale Ekklesia (Gereja Hebat), kemudian diubah menjadi Hagia Sophia yang bermakna kebijaksanaan suci. Hagia Sophia telah hancur berkali-kali sepanjang sejarah, dan kerusakan terbesar selama serangan Tentara Salib pada 1204. Tentara Romawi Barat di bawah komando Paus Roma, menjarah banyak barang berharga yang suci bagi umat Kristiani Ortodoks. Hagia Shopia yang saat itu rusak baru dibangun kembali saat Kekaisaran Bizantium mengalahkan pasukan Romawi Barat dan kembali menguasai Konstantinopel.

Hagia Sophia berubah menjadi masjid ketika Sultan Mehmed II atau yang kita kenal Sultan Muhammad al-Fatih  menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453. Sejak itu, bangunan ikonik itu direnovasi dan dipelihara dengan baik, serta difungsikan sebagai masjid kekaisaran selama periode Ottoman. Arsitek Mimar Sinan saat itu memperindah situs bersejarah ini dengan menambahkan 4 menara. Gedung madrasah didirikan disekeliling Masjid Ayasofya.

Menurut Dr. Mehmed Ali Bolat, dosen sejarah Ottoman dari Istanbul Sabahattin Zaim University yang juga menjadi tamu program NGESHARE, mengatakan bahwa masjid Ayasofya menjadi simbol keadilan dan kemenangan perjuangan melawan para penjajah. Inilah upaya Turki untuk mengembalikan kejayaan Islam, sebagaimana jejak kemenangan yang telah diraih Kekhalifahan Turki Usmani. Ayasofya tidak sekedar masjid bagi masyarakat Turki, juga masjid bagi umat Islam dunia.  Lihat lengkapnya di link ini: https://youtu.be/i2gIJnCshw4

Kepala Otoritas Agama Turki, Ali Erbaş ditunjuk menjadi khatib menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Ayasofya. Pedang yang dipegang selama khutbah Jumat memiliki filosofi sebagai simbol penaklukan. Tradisi Ottoman yang akan kembali dilestarikan dalam khutbah shalat Jumat.  Sebuah penaklukan yang telah dinubuwatkan oleh Rasululloh ﷺ, dilakukan oleh seorang pemimpin terbaik dan pasukan terbaik.

Penaklukan itu bukan penganiayaan dan penghancuran, tapi kebangkitan dan rekonstruksi. Jika Islam menaklukkan sebuah kota, maka tidak ada penjarahan, pembantaian, bahkan tidak ada pula pemaksaan agama. Berbeda dengan yang dilakukan para penjajah di era klasik dan modern.

Dalam khutbahnya, Erbas mengutuip surat Ali Imran ayat 159, “Ketika kamu telah bertekad bulat, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bersandar [kepada-Nya].” Inilah pesan ilahi kepada kita semua, bahwa umat Islam memiliki tugas perjuangan yang tidak akan pernah habis, untuk menegakkan rasa kasih sayang sesama dan toleransi, kedamaian, ketenangan, dan kebaikan di seluruh dunia, sebagaimana dahulu yang percah diucapkan Sultan Al Fatih, “Bahwa mulai sekarang, jangan takut dengan kebebasan dan hidupmu, harta benda kalian tidak akan dijarah, tidak ada yang akan dianiaya, tidak ada yang akan dihukum karena agama”.

Karena itulah, Ayasofya menjadi simbol penghormatan terhadap semua kepercayaan dan keberagaman. Dunia seharusnya banyak belajar pada Masjid Ayasofya, bukan menghujat dan memprovokasi kebencian terhadap Turki dan Islam. Begitu pula, para pemimpin dunia harus berani berkaca dengan dirinya sendiri, sudahkah mereka menegakan keadilan, kemakmuran dan perdamaian dunia? Wallahu a’lam.*

Wakil Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah dan Komisi Dakwah MUI

Tags: AyasofyaHagia Sophia
Previous Post

Pemakzulan Bupati Jember oleh DPRD Karena Ada Disharmoni Akut

Next Post

Begini Cara Melindungi Privasi dan Keamanan Pengguna TikTok

Rekomendasi Berita

Menteri Keuangan Tanggung Jawab Atas Korupsi Kolektif Pajak: Perusahaan Penyuap Tidak Tersentuh Hukum
Narasi

Menteri Keuangan Tanggung Jawab Atas Korupsi Kolektif Pajak: Perusahaan Penyuap Tidak Tersentuh Hukum

09/03/2023
Catatan Tuan Rumah Muswil Muhammadiyah 2023 Sulawesi Selatan
Narasi

Catatan Tuan Rumah Muswil Muhammadiyah 2023 Sulawesi Selatan

06/03/2023
Pelajaran Mahal Dari Nokia, Ambruk Karena Terlalu Jemawa
Headline

Pelajaran Mahal Dari Nokia, Ambruk Karena Terlalu Jemawa

23/02/2023
Anies Tekun Menanam, Saat Butuh Ia Tak Susah Memetiknya
Headline

Anies Tekun Menanam, Saat Butuh Ia Tak Susah Memetiknya

19/02/2023
Fahri Seperti Menemukan Mainan Baru
Headline

Fahri Seperti Menemukan Mainan Baru

17/02/2023
Nikmat Benar Jadi Anies Baswedan Itu
Headline

Melihat Kasus Utang Anies Rp 50 Miliar dari Perspektif Lain (Sebersih Itukah Anies?)

12/02/2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Menaker: THR Wajib Dibayarkan Penuh, Nggak Boleh Nyicil

Menaker: THR Wajib Dibayarkan Penuh, Nggak Boleh Nyicil

29/03/2023 20:00
Pemkab Tangerang Buka Pelatihan Gratis Berbasis Kompetensi, Mulai Desain Grafis hingga Teknisi

Pemkab Tangerang Buka Pelatihan Gratis Berbasis Kompetensi, Mulai Desain Grafis hingga Teknisi

29/03/2023 19:55
KPK Peringatkan 33 Ribu PNS, Segera Lapor Kekayaan

KPK Peringatkan 33 Ribu PNS, Segera Lapor Kekayaan

29/03/2023 18:50
Petugas Putar Balik Kendaraan Menuju Bekasi, Kalimalang Macet Satu Kilometer

Presiden Jokowi Ungkap Biang Kerok Semua Kota Besar Macet

29/03/2023 17:12

Berita Populer

Pemkab Tangerang Buka Pelatihan Gratis Berbasis Kompetensi, Mulai Desain Grafis hingga Teknisi

29/03/2023 19:55

Zionis Israel Batasi Warga Palestina ke Masjid Al-Aqsa Selama Ramadan

28/03/2023 13:52

Begini Nasib Bandara Kertajati Nantinya

27/03/2023 07:35

Transaksi Mencurigakan Ratusan Triliun, PKS: Empat Pilar Belum Diamalkan

28/03/2023 06:37

Ikuti Kami

  • Mari sambut bulan mulia dengan sucikan hati, jiwa, dan pikiran.

Selama menunaikan ibadah puasa.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#bulanpuasa #puasa #ramadhan #ramadhan2023 #ramadhan1444h #indonesiainside
  • Sejarah mencatat 11 Maret sebagai perubahan besar bangsa Indonesia!

Memperingati Hari Supersemar 
11 Maret 2023

#supersemar #suratperintah11maret #indonesiainside
  • Stop diskriminasi perempuan.
Tanpa mereka kita tak akan mengenal
apa itu kasih sayang.

Selamat Hari Wanita Indonesia

#hariwanitaindonesia #wanita #wanitaindonesia #perempuan #perempuanindonesia #indonesiainside
  • Negara ini tumbuh karena para pekerja yang luar biasa. Terima kasih

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#haripekerjanasional #pekerjaindonesia #kerja #pekerja #indonesiainside
  • Tahun 2023 adalah Tahun Kelinci Air. Dianggap Memiliki arti khusus
yang dianggap bisa memberikan pesan untuk melewati tahun ini. Apa saja arti dari kelinci air? Simak infografis berikut.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#imlek #tahunbaruimlek #imlek2023 #chinesenewyear #tahunkelinci2023 #kelinciair #tahunkelinciair #infografis #indonesiainside
  • Semoga tahun baru imlek membawa berkah, kesehatan dan keberuntungan bagi kita semua.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#tahunbaruimlek #chinesenewyear #imlek #imlek2023 #tahunbaruchina #tahunkelinciair #tahunkelinci #indonesiainside
Indonesiainside.id

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemilu 2024
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Podcast
    • Foto
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved