Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Mengganjal Anies Ibarat Memberi Peran dalam Lakon “Raja yang Dinanti”

AH Kholis
Senin, 01/02/2021 18:19
Mengganjal Anies Ibarat Memberi Peran dalam Lakon "Raja yang Dinanti"
Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Oleh: Ady Amar

Indonesiainside.id, Jakarta–Upaya mengganjal Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, untuk menjabat dua periode, tampak diupayakan terencana dan dengan cara sistemik.

Itu setelah partai Gerindra, Ahad (31/1), memutuskan menolak atas  revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, tentang Pemilu. Meski dimungkinkan adanya revisi itu.

Maka partai yang menolak perubahan undang-undang pelaksanaan pemilu serentak 2024 di parlemen suaranya menjadi mayoritas. Itu artinya, Anies yang jabatannya berakhir 2022, akan digantikan dengan Plt Gubernur.

Baca Juga:

Ruhut Rasis, Melecehkan Anies dan Menghina Etnis Papua!

Sejumlah Warga Desa Sumsel Deklarasi Dukung Ganjar Gantikan Jokowi

Karenanya, hampir mustahil Anies yang masa jabatannya sampai 2022, itu bisa mencalonkan lagi sebagai gubernur untuk periode keduanya. Itu jika ia lalu didorong untuk mengikuti kontestasi Pilpres.

Dengan menghentikan Anies cukup sampai tahun 2022, berpikir bahwa selama dua tahun, itu sampai tahun 2024, ia akan menganggur dan namanya tidak akan menghias lagi pemberitaan. Anies akan sepi dari pemberitaan.

Anies memang dianggap lawan paling berat untuk Pilpres, maka upaya nganggurkan dirinya dua tahun tanpa jabatan, itu dianggap langkah strategis kubu penolak revisi undang-undang Pemilu.

Dengan jabatan yang berakhir sampai tahun 2022, maka panggung untuk mengekpresikan kerja-kerjanya itu seolah dihentikan. Namanya ingin ditenggelamkan.

Segala cara ditempuh untuk menghentikannya. Itu sah-sah saja, jika itu atas nama undang-undang. Tapi publik melihatnya kasat mata, itu upaya penjegalan, bahkan dengan mengorbankan hak warga Jakarta untuk bisa memilihnya kembali pada periode keduanya.

Dua tahun, jika itu dianggap waktu yang cukup untuk menenggelamkannya, tentu bukanlah waktu lama untuk bisa melupakan prestasi yang diukir Anies Baswedan.

Konsolidasi Lintas Wilayah

Mengganjal Anies Ibarat Memberi Peran dalam Lakon "Raja yang Dinanti"

Justru menghentikan kiprahnya, dengan cara-cara “kotor”, meski atas nama undang-undang, akan menjadi catatan yang sulit dilupakan publik.

Potensi Anies pantas diperhitungkan, bahkan ingin dihentikan dengan segala cara. Menganggap seakan publik buta mata tak mampu melihat itu semua. Justru dukungan pada Anies akan makin meluas melintasi batas teritorial Jakarta.

Menganggur dua tahun itu justru kesempatan buatnya untuk konsolidasi lintas wilayah. Dua tahun waktu ideal mencipta pendukung militan diseluruh negeri.

Maka mengganjalnya, itu upaya sia-sia. Tanpa disadari, itu sama dengan memberikan “panggung raksasa” padanya untuk memainkan lakon “Raja yang dinanti”.

Menyikapi Anies menjadi lawan, justru menguntungkannya. Tanpa Anies membuat dan menampilkan diri sebagai oposan, label itu sudah ia dapatkan. “Memusuhinya” bahkan “mengeroyoknya” atas nama undang-undang dan kekuasaan, justru akan menguntungkannya.

Anies diuntungkan oleh sikapnya yang tenang, tidak grusa-grusu, penuh perhitungan, tidak mengumbar statemen… dan itu kekuatannya; kematangan emosional.

Anies lebih memilih diam dan bekerja. Para buzzerRp yang “dicipta” mengganggunya tidak dilihat sebagai sesuatu apalagi dikomentarinya. Maka yang muncul simpatisannya dari seluruh pelosok negeri membelanya dengan militan.

Anies Baswedan hanya konsen pada kerja yang terukur dalam diam. Tiba-tiba hasilnya dapat dirasakan warga Jakarta, yang itu bisa dilihat dari seabrek penghargaan yang diraih DKI Jakarta. Tidak saja penghargaan tingkat nasional tapi juga internasional.

Bahkan mengganggunya dengan Tri Rismaharini (Risma), Menteri Sosial, yang menemukan gelandangan di kawasan Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman, dua jalan elit di Jakarta, itu tampak sia-sia. Seperti drama tanpa skenario yang dipersiapkan dengan matang.

Mencoba mengorek-ngorek kekurangan Anies, yang muncul justru sikap simpati. Pada peristiwa “drama gelandangan” itu, lagi-lagi Anies tidak mengomentrai. Justru yang muncul suara netizen memperolok drama settingan itu.

Tidak berlebihan jika muncul pengamat, yang  menyatakan sikap obyektivitasnya, jika Pilpres 2024 itu diadakan saat ini, maka Anies lah pemenangnya. Elektabilitas Anies yang tinggi, yang coba dikecil-kecilkan oleh lembaga surveiRp, tidak mampu menyurutkan namanya.

Tampaknya rezim tidak belajar dari kasus pencopotan Anies selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Justru dengan dicopotnya Anies, maka ia memenangi kontestasi Pilkada DKI Jakarta, 2017, mengalahkan petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Maka, mengganjal Anies untuk nganggur, bisa jadi bentuk perulangan saja dari kasus sebelumnya, pencopotan dirinya selaku Mendikbud. Sejarah terkadang kerap dilupakan, tidak dijadikan pelajaran untuk tidak berulang.

Anies Baswedan tidak mustahil akan mencatatkan namanya pada sejarah yang dilupakan itu, sejarah yang malas dibaca dengan baik. Mengandalkan keyakinan hanya pada ilmu siasat, yang dirancang seolah rapi, tapi akan kedodoran pada saatnya.

Alhasil, Gusti Allah ora sare.

Kolumnis, tinggal di Surabaya

Tags: Anies BaswedanGubernur DKI Jakarta
Berita Sebelumnya

Gubernur NTB Unggah Foto Mandi Bareng Pejabat, Satpol PP Dalami Dugaan Pelanggaran Prokes

Berita Selanjutnya

Aturan Baru Penumpang Internasional yang Tiba di Filipina Harus Jalani Karantina

Rekomendasi Berita

Mengadu ke PBNU, Penambangan di Desa Wadas Jateng Picu Konflik Antarwarga
Headline

Mengadu ke PBNU, Penambangan di Desa Wadas Jateng Picu Konflik Antarwarga

23/05/2022
Rencana China Serang Taiwan Bocor, Videonya Viral
Headline

Rencana China Serang Taiwan Bocor, Videonya Viral

23/05/2022
Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Tak Perlu Memaksakan Diri untuk Mencium Hajar Aswad

23/05/2022
Saudi Musim Panas, Menag: Puncak Haji Bisa Capai 50 Derajat Celsius
Headline

Saudi Musim Panas, Menag: Puncak Haji Bisa Capai 50 Derajat Celsius

23/05/2022
Mufti Arab Saudi: Salat Tarawih dan Id Dilaksanakan di Rumah
Headline

Suhu Terpanas Capai 49 Derajat pada Musim Haji di Makkah dan Madinah

23/05/2022
Ketua DPR Minta Otsus Papua Ditinjau Ulang
Headline

Puan Maharani Harap Cabang Mother of Sports Lebih Kinclong di SEA Games 2023

23/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Jenderal Bintang Empat Kanada Tertangkap di Mariupol Bersama Tentara Bayaran

Jenderal Bintang Empat Kanada Tertangkap di Mariupol Bersama Tentara Bayaran

23/05/2022 12:16 WIB
Rencana China Serang Taiwan Bocor, Videonya Viral

Rencana China Serang Taiwan Bocor, Videonya Viral

23/05/2022 21:51 WIB
Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain

Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain

23/05/2022 11:49 WIB
Rusia: Mariupol Sepenuhnya Dibebaskan

Rusia: Mariupol Sepenuhnya Dibebaskan

23/05/2022 11:05 WIB

Risalah

Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Tak Perlu Memaksakan Diri untuk Mencium Hajar Aswad

23/05/2022
Foto-Foto Hajar Aswad dan Baitullah dari Dekat
Headline

Mencium Hajar Aswad karena Cinta

22/05/2022
Arab Saudi Bolehkan Ibadah Haji, Indonesia Siap Kirim Jamaah
Headline

Agar Haji Kita Mabrur (1)

21/05/2022
Saya Muslim, Bolehkah Bergaya Hidup Modern?
Headline

Istiqamah (2): Meniti Syariat di Atas Jalan Lurus  

20/05/2022

Berita Terkini

Mengadu ke PBNU, Penambangan di Desa Wadas Jateng Picu Konflik Antarwarga

Tingkatkan Kompetensi Guru, Yayasan Eduversal dan Fatih Gelar DTP di Medan

Rencana China Serang Taiwan Bocor, Videonya Viral

Tak Perlu Memaksakan Diri untuk Mencium Hajar Aswad

Saudi Musim Panas, Menag: Puncak Haji Bisa Capai 50 Derajat Celsius

Suhu Terpanas Capai 49 Derajat pada Musim Haji di Makkah dan Madinah

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved