Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Sosok KH Zainuddin Djazuli Sang Pendobrak Kekolotan Salaf

Oleh INI Network
Minggu, 11/07/2021 06:50
Gus Din atau KH Zainuddin Djazuli

Gus Din atau KH Zainuddin Djazuli

FacebookTwitterWhatsapp

Indonesiainside.id, Surabaya – Kalangan ulama dan santri di Tanah Air kembali berduka setelah Kiai Haji Zainuddin Djazuli, pengasuh Pondok Pesantren Al Falah di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meninggal dunia dalam usia 96 tahun pada Sabtu (10/7) sore.

Pada malam harinya jenazah Gus Din, demikian sapaan akrab Kiai Haji Zainuddin Djazuli, dimakamkan di areal permakaman keluarga di sebelah selatan masjid PP Al Falah dengan diantar para santrinya.

Di situ sudah ada makam K.H. Djazuli Utsman, sang ayah yang juga pendiri Ponpes Al Falah, dan Ibu Nyai Hj. Rodliyah (ibunda).

Lazimnya, seorang pengasuh pondok pesantren hanya mengajari santrinya dengan ilmu-ilmu agama.

Baca Juga:

Pengasuh Ponpes Ploso Kediri KH Zainuddin Djazuli Wafat

Ponpes Al-Falah Kediri Pastikan Santri Kembali ke Pondok Bebas Covid-19

Namun, tidak demikian dengan Gus Din di masa mudanya yang memiliki pola pikir berbeda dengan kelima adiknya.

Konstruksi adalah bidang yang pernah ditekuni Gus Din dengan mendirikan CV Kiai Mojo.

Sangat langka bagi seorang kiai terjun di dunia konstruksi, apalagi tanpa didukung latar belakang pendidikan teknik sipil yang memadai.

Namun, kenyataannya beberapa proyek infrastruktur di Kediri berhasil dikerjakannya.

Tidak lama Gus Din berkecimpung di dunia itu karena pada akhirnya jiwanya kembali terpanggil untuk mengasuh pondok pesantren peninggalan orang tuanya yang menjadi tempat ribuan santri menimba ilmu-ilmu agama.

Pondok Ploso tergolong pondok pesanten salaf yang memiliki latar belakang sejarah unik.

Kiai Djazuli, sang pendiri, dahulunya adalah mahasiswa STOVIA, perguruan tinggi kedokteran di Batavia pada zaman pemerintahan Hindia Belanda. Wajar karena ayah Kiai Djazuli (kakek Gus Din) seorang bangsawan bernama Raden Mas Usman yang menjabat Onder Distrik atau penghulu kecamatan.

Dibandingkan dengan pondok-pondok pesantren salaf di Jatim pada umumnya, Pondok Ploso usianya relatif lebih muda.

Saat Pondok Ploso didirikan pada tahun 1925 oleh Kiai Djazuli, pondok-pondok pesantren salaf besar lainnya di Jawa, seperti Lirboyo, Jampes, Kencong (Kediri), Tebuireng, Peterongan, Tambak Beras, Denanyar (Jombang), Sidogiri, Besuk (Pasuruan), dan Sarang (Rembang, Jawa Tengah) sudah lama ada.

Saat kembali ke Pondok Ploso, Gus Din tidak ingin pondok salaf yang materi utama pelajarannya kitab kuning itu terlihat kolot, kuno, dan terbelakang.

Bidang konstruksi yang ditekuninya meskipun tidak lama, mulai membuahkan hasil.

Menjelang akhir 1980-an, Gus Din mendirikan kompleks PP Al Falah II yang berada di sebelah selatan Pondok Ploso induk peninggalan ayahandanya itu.

Model bangunan lebih mirip hotel dan tidak seperti pondok pesantren pada umumnya.

Kamar-kamar santri yang jumlahnya diperkirakan mencapai 32 unit dibangun dalam bentuk persegi panjang dua lantai yang bagian tengahnya terdapat taman seukuran tiga kali lapangan bola basket.

Taman bunga di tengah kompleks PP Al Falah II diterangi lampu-lampu merkuri.

Gus Din sengaja membangun kamar minimalis di bagian depan untuk menerima tamu dan tempatnya beristirahat di kala senggang.

Kompleks tersebut juga dilengkapi dengan kantor administrasi dan ruang peristirahatan tamu atau wali santri dari luar kota. Ploso memang terpencil, dari pusat Kota Kediri saja jaraknya 15 kilometer. Dari Jalan Raya Kediri-Tulungagung, untuk mencapai Ploso harus menggunakan rakit menyeberangi Sungai Brantas.

Pada bagian belakang dibangunnya kantin dan dapur umum. Ada lapangan kecil yang bisa digunakan bermain bola di samping tempat jemuran pakaian santri.

Kamar mandi massal dibuat berbilik-bilik terpisah dan tertutup sehingga aurat santri tidak mudah terlihat, meskipun pondok itu penghuninya adalah santri laki-laki sama dengan pondok induk.

Tempat wudlu pun dibuat dengan menggunakan pancuran. Tidak seperti pondok pesantren kebanyakan yang tempat wudlu berbentuk jamban sehingga rawan penyakit menular.

Memang model bangunan pondok seperti itu masih sangat langka pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an.

Apalagi di PP Al Falah II, dilengkap antena parabola sehingga para santri bisa leluasa menyaksikan siaran langsung Piala Dunia 1990 di Italia dari aula yang berada di lantai dua.

Tentu bukan tanpa alasan Gus Din membangun PP Al Falah II yang pada saat itu sangat visioner dan futuristik untuk lembaga pendidikan agama informal.

Gus Din sangat sadar bahwa yang mondok di pesantrennya bukan orang Jawa saja, melainkan ada yang berasal dari berbagai daerah, seperti Aceh, Riau, dan Flores.

Bahkan warga negara Malaysia rela jauh-jauh datang ke desa kecil di tepi barat Sungai Brantas itu hanya untuk belajar ilmu-ilmu Tata Bahasa Arab (nahwu-sharaf), Tafir Alquran, Hadis, Balaghah, Mantiq, Falak , Fikih, Tauhid, dan Tasawuf yang tertuang dalam kitab-kitab klasik yang biasanya menggunakan kertas berwarna kuning dengan aksara Arab gundul.

Al Falah II ini ternyata juga menjadi magnet tersendiri bagi santri-santri baru yang berlatar belakang etnis Betawi dan Sunda, meskipun cara memaknai kitab-kitab kuning itu dengan bahasa Jawa kuno.

Ketelaten Gus Din dengan menyederhanakan bahasa kitab kuning itu menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi santri berlatar non-Jawa.

Negeri Jiran

Kepergian Gus Din tidak hanya meninggalkan duka yang mendalam bagi ribuan santri dan alumni santri Pondok Ploso yang tersebar di seluruh pelosok negeri.

“Entah tiba-tiba dalam beberapa hari terakhir pikiran saya tertuju pada Ploso,” kata Mohd Rozin, alumnus Pondok Ploso berkewarganegaraan Malaysia.

Meskipun sudah 27 tahun meninggalkan Ploso, Rozin tidak bisa melupakan kenangan selama mondok di desa yang menghadap ke pegunungan Wilis itu.

“Saya pernah mengajukan diri secara langsung kepada Kiai Din untuk menjadi khodamnya (pelayannya). Tapi beliau pada waktu itu mengatakan belum butuh,” ujar pria yang kini mengajar di University of Malaya, Kuala Lumpur, itu.

Ia merasa senang manakala tenaga dan pikirannya bisa digunakan untuk mengabdikan diri di kediaman Gus Faruq, putra Kiai Din, selama dua tahun terakhir tinggal di Ploso pada rentang 1992-1994 .

“Malamnya lepas dari Gus Faruq, saya masih bisa bantu menata basikal (sepeda pancal) murid-murid sekolah lailiyah (sekolah diniyah malam) di Ploso,” tuturnya.

Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler Kedutaan Besar RI di Dili, Timor Leste, Sururi Ali Ansori, memiliki kesan tersendiri kepada Kiai Din.

“Meskipun kedudukannya sebagai pengasuh, beliau telaten mengajari santri-santrinya cara memaknai kitab,” ujar diplomat yang merasakan diajari secara langsung oleh Kiai Din sejak awal menimba ilmu agama di Ploso pada tahun 1989 itu.

Umumnya, pengasuh pondok pesantren memberikan pengajian sorogan atau sema’an kepada para santri secara massal, sedangkan guru atau ustaz pola pengajarannya lebih bersifat teknis.

“Tapi Kiai Din ini tidak begitu. Dikumpulkannya santrinya setelah jamaah Isya di aula Al Falah II untuk diajari cara memaknai kitab. Waktu itu yang dipakai adalah Mabadi’ul Fiqhiyah (fikih dasar),” kata Sunan yang pernah berdinas di KBRI Sana’a, Yaman, dan KBRI Nairobi, Kenya, itu.

Rozin dan Sunani serta tentu saja ribuan alumni santri Ploso lainnya terkejut dengan kepergian sang maha guru itu.

Meskipun tidak setenar adiknya K.H. Khamim Thohari alias Gus Miek yang meninggal pada 5 Juni 1993 setelah bertahun-tahun malang-melintang berdakwah di “pojok-pojok fitnah” dunia malam, Gus Din tetaplah sosok yang visioner dalam mengembangkan lembaga pendidikan pondok pesantren salaf.

“Jadi, kiai itu juga harus memiliki pemikiran yang terbuka dan selalu mengikuti perkembangan zaman,” kata Gus Din kepada ANTARA yang menemuinya di kediamannya yang asri di pinggir Jalan Raya Desa Ploso pada tahun 2007.(Ant/Nto)

Tags: Gus DinKH Zainuddin DjazuliPondok Pesantren PlosoPonpes Al-Falah
Previous Post

Peneliti UI: 44,5 Persen Warga DKI Terinfeksi Covid-19

Next Post

Jelang Inggris vs Italia, Southgate: Jangan Mudah Emosi

Rekomendasi Berita

Agrowisata Kampung Sawah Kabupaten Tangerang Jadi Percontohan Inovasi Integrated Farming
Ekonomi

Agrowisata Kampung Sawah Kabupaten Tangerang Jadi Percontohan Inovasi Integrated Farming

08/02/2023
Pagi Milenial, Kenali Lebih Dekat Awak Pesawat Ini sebelum Terbang
Ekonomi

Super Air Jet Tambah Penerbangan ke IKN dari Batam, Bandung dan Manado

08/02/2023
Jumlah Korban Gempa Turki – Suriah Nyaris Tembus 10 Ribu Orang
Headline

Jumlah Korban Gempa Turki – Suriah Nyaris Tembus 10 Ribu Orang

08/02/2023
PKS Tolak RUU Kesehatan, Alasannya Makjleb
Headline

PKS Tolak RUU Kesehatan, Alasannya Makjleb

08/02/2023
DPR Heran Kok Bisa Kasus Gagal Ginjal Akut Terjadi Lagi
Headline

DPR Heran Kok Bisa Kasus Gagal Ginjal Akut Terjadi Lagi

08/02/2023
Nurul Arifin: KPI Jangan Terlalu Banyak Seremonialnya
Headline

Nurul Arifin: KPI Jangan Terlalu Banyak Seremonialnya

08/02/2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Agrowisata Kampung Sawah Kabupaten Tangerang Jadi Percontohan Inovasi Integrated Farming

Agrowisata Kampung Sawah Kabupaten Tangerang Jadi Percontohan Inovasi Integrated Farming

08/02/2023 18:51
Pagi Milenial, Kenali Lebih Dekat Awak Pesawat Ini sebelum Terbang

Super Air Jet Tambah Penerbangan ke IKN dari Batam, Bandung dan Manado

08/02/2023 17:36
Jumlah Korban Gempa Turki – Suriah Nyaris Tembus 10 Ribu Orang

Jumlah Korban Gempa Turki – Suriah Nyaris Tembus 10 Ribu Orang

08/02/2023 16:39
PKS Tolak RUU Kesehatan, Alasannya Makjleb

PKS Tolak RUU Kesehatan, Alasannya Makjleb

08/02/2023 16:34

Berita Populer

Agrowisata Kampung Sawah Kabupaten Tangerang Jadi Percontohan Inovasi Integrated Farming

08/02/2023 18:51

KLHK Diminta Tindaklanjuti Laporan Kerusakan Lingkungan PT Freeport di Mimika

07/02/2023 12:22

Gempa Bumi dan Tadabbur Ayat-Ayat Allah

07/02/2023 16:34

Jumlah Korban Gempa Turkiye dan Suriah Terus Bertambah

07/02/2023 10:16

Ikuti Kami

  • Tahun 2023 adalah Tahun Kelinci Air. Dianggap Memiliki arti khusus
yang dianggap bisa memberikan pesan untuk melewati tahun ini. Apa saja arti dari kelinci air? Simak infografis berikut.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#imlek #tahunbaruimlek #imlek2023 #chinesenewyear #tahunkelinci2023 #kelinciair #tahunkelinciair #infografis #indonesiainside
  • Semoga tahun baru imlek membawa berkah, kesehatan dan keberuntungan bagi kita semua.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#tahunbaruimlek #chinesenewyear #imlek #imlek2023 #tahunbaruchina #tahunkelinciair #tahunkelinci #indonesiainside
  • Komunitas motor gede meminta pemerintah untuk melegalkan pengendara moge melintas di jalan tol. Simak penjelasannya ya!

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#moge #motogede #mogemasuktol #jalanraya #motor #jalantol #indonesiainside
  • Pemprov DKI Jakarta tahun ini berencana menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) untuk mengurai kemacetan. Seluruh kendaraan bermotor akan dikenakan tarif ketika melintas di ruas tertentu.

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#jalanberbayar #jalanraya #dkijakarta #indonesiainside #jalanjakarta
  • Dari kita untuk kita, menanam pohon sama dengan menanam harapan untuk kehidupan lebih baik.

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#gerakansatujutapohon #pohon #menanampohon #indonesiainside
  • Pemerintah telah menyepakati dan menetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023 melalui SKB 3 Menteri yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066/2022, Nomor 03/2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#harilibur #liburnasional #hariliburnasional #tanggalmerah #jadwallibur2023 #libur2023 #2023 #indonesiainside
Indonesiainside.id

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemilu 2024
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Podcast
    • Foto
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved