Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi

Swasembada Gula Nasional Butuh Investasi Rp195 Triliun

Ir MH ThahaIr MH Thaha
18 Februari 2022
Home Narasi

Tebu sebagai bahan baku industri gula merupakan salah satu komoditi perkebunan dan strategis dalam perekonomian Indonesia dan merupakan salah satu sumber pendapatan ribuan petani tebu dan pekerja di industri gula, khususnya di Jawa dan Sumatera (Lampung dan Sumatera Selatan).

Tahun 2020, tercatat luas areal pekerbunan tebu seluas 419.000 hektare dengan Produksi Gula Nasional 2,12 juta ton. Pabrik Gula di Jawa menyumbang 53,22% produksi nasional, Sumatera (Lampung dan Sumatera Selatan) 38,65%, sisanya 8,12% di Sulawesi (BPS, 2020).

Tercatat bahwa produksi tebu Indoensia mengalami fluktuasi, yaitu 2017 produksi 2.121.612 ton dan 2.364.321 ton pada tahun 2021. Produksi tebu pertahun periode 2017 s/d 2021 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini dengan produksi tebu terbesar di Jawa Timur dan Lampung.

Swasembada Gula Nasional Butuh Investasi Rp195 Triliun
Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan

Keterangan :
*) Angka Sementara
**) Angka Estimasi

Baca Juga:

Bertemu Para CEO AS, Jokowi Undang Pelaku Bisnis Berinvestasi di Indonesia

Akhirnya Boleh Mudik, Bisa Sekalian Investasi Properti di Kampung Halaman

Swasembada Gula Nasional Butuh Investasi Rp195 Triliun
Dengan produksi gula nasional rata–rata sebesar 2,2 juta ton per tahun, Indonesia belum bisa menutupi kebutuhan nasional sebesar 6,4 juta ton. Kekurangan pasokan gula dalam negeri mengharuskan Indonesia import dari berbagai negara sesuai data BPS. Nilai impor gula sebesar US$ 1,94 miliar atau setara Rp27,1 Triliun (Nilai Kurs Rp14.300).

Indonesia, sejak 2004 telah mencanangkan “Swasembada Gula Nasional” namun sampai 2022 ini upaya ini belum terwujud. Pemerintah dan Pengusaha Gula Nasional tetap berusaha menuju “Swasembada Gula”, walau belum terlihat peningkatan signifikan. Di sisi lain, ada kecenderungan luas lahan kebun di Jawa berkurang khususnya luas area tebu perkebunan rakyat turun.

18 tahun sudah Indonesia belum berhasil Swasembada Gula. Permasalahan utama adalah ketersediaan lahan untuk perkebunan tebu yang memenuhi standar “Kesesuaian Lahan” untuk perkebunan tebu yaitu:

  • Lahan tersebut diareal memiliki minimal 3 – 4 bulan kering.
  • Temperature : 24 ~ 30°, PH : 5,5 – 7,5
  • Curah Hujan/Tahun : 1500~2500 mm (CH/Th)
  • Kedalam Media Perakaran >75 cm (S1)
  • Tekstur tanah : Lempung & SCL (Lempung Liat Berpasir).
  • Topography yang relatif landai 3 -13° dengan luas relatif luas.

Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Tebu

Swasembada Gula Nasional Butuh Investasi Rp195 Triliun

Keterangan :
LS : Pasir Berlempung
L : Lempung
SR : Sangat Rendah
SCL : Lempung Liat Berpasir
C : Liat

Untuk memproduksi kekurangan Gula Nasional 4,2 juta ton diperlukan produksi tebu ± 53 juta tebu/tahun. Bila kapasitas produksi tebu per hektare 80 ton maka dibutuhkan tambahan kebun tebu 670,000 ha dan jumlah pabrik sekitar 44 unit Pabrik dengan Kap. 10,000 TCD.

Swasembada Gula Nasional Butuh Investasi Rp195 Triliun

Investasi tersebut belum termasuk biaya survey, study lahan, kesesuaian lahan, perizinan, dan lain-lain.

Pengusaha nasional banyak yang berminat untuk industri gula nasional dan lebih tertarik untuk membangun atau berinvestasi dipembangunan Pabrik Gula saja. Dan tidak berani berinvestasi diperkebunan tebu karena penyediaan lahan yang luas sangat kompleks masalahnya. Masalah regulasi, perizinan, tata ruang dan masalah penyediaan lahan yang sangat sulit dan mahal. Sehingga untuk bisa Swasembada Gula hanya bisa dilakukan bila “Pihak Pemerintah” yang menyediakan lahan dan penananam tebu oleh Masyarakat bekerja sama dengan pihak perusahaan.

Bibit Tebu dan Riset

Salah satu hal yang cukup krusial di perkebunan adalah masalah bibit tebu yang memerlukan perhatian serius dengan melakukan riset untuk mendapatkan bibit unggul tebu yang memiliki rendement diatas 10%. Perlu melibatkan Lembaga Tinggi Riset/Perguruan Tinggi (IPB) untuk melakukan riset bibit unggul tersebut.

Diffuser

Salah satu hal penting dalam Industri Gula adalah alat Extraksi Gula, penggunaan Installasi Diffuser cukup baik untuk digunakan karena memiliki tingkat extrasi tebu >98,5%. Produsen dengan teknologi extraksi diffuser adalah BMA Germany, yang saat ini bekerjasama dengan Teg Group untuk diaplikasikan Pabrik Gula di Indonesia.

Keunggulan dari Diffuser ini adalah :

  • Tingkat ekstraksi maksimum hingga 98,5%
  • Investasi, biaya operasi dan pemeliharaan lebih rendah
  • Suku cadang yang dapat diproduksi secara lokal
  • Kebutuhan energi (energi listrik – kwh) yang rendah
  • Kemurnian jus yang luar biasa
  • Resiko kontaminasi rendah
  • Pengurangan lebih lanjut dari kehilangan gula dengan daur ulang blotong
  • Tingkat kelembaban yang rendah di ampas tebu (Baggase)
  • Instalasi di luar ruangan
  • Pemasangan dan pengoperasian yang mudah dan hemat biaya
  • Proses difusi yang sederhana dengan otomatisasi tingkat tinggi, dengan sedikit
    Tenaga operasi

Installasi Diffuser (BMA Germany) yang paling canggih dengan otomatisasi tingkat tinggi

Installasi Diffuser (BMA Germany) yang paling canggih dengan otomatisasi tingkat tinggi

Flow Sheet Diffuser

Salah satu Perusahaan Nasional PT TEG GROUP yang telah berkontribusi dalam beberapa proyek pembangunan Pabrik Gula di Indonesia dan berpartner dengan BMA Germany, Hexa Thailand Corporation Ltd, Thermax India, dan lain-lain dalam rancang bangun, konstruksi, mesin dan installasi Pabrik Gula di Indonesia (Jawa Timur, Sumatera Selatan, Makassar). (Aza)

Tags: gulainvestasinasionalswasembadaswasembada gula
ShareTweetSend
Berita Sebelumnya

Saya Muslim, Bolehkah Bergaya Hidup Modern?

Berita Selanjutnya

Balas Provokasi, Rusia Usir Dubes Amerika

Ir MH Thaha

Ir MH Thaha

CEO Thaha Engineering Group (PT TEG Group)

Rekomendasi Berita

PKS Akan Putihkan Istora Senayan: Hari Ini Kita Kolaborasi, Besok Kita Berjodoh
Headline

PKS Akan Putihkan Istora Senayan: Hari Ini Kita Kolaborasi, Besok Kita Berjodoh

27/05/2022
Salim Segaf: Syariat Islam di Aceh Harus Jadi Teladan bagi Daerah Lain
Headline

Salim Segaf: Syariat Islam di Aceh Harus Jadi Teladan bagi Daerah Lain

27/05/2022
Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif
Headline

Ribuan Warga dan Tokoh Lintas Agama Tak Putus Datang Melayat Buya Syafii Maarif

27/05/2022
Presiden Jokowi: Buya Syafii Maarif Guru Bangsa yang Sederhana
Headline

Presiden Jokowi: Buya Syafii Maarif Guru Bangsa yang Sederhana

27/05/2022
Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang, Buya Syafii Pertama Kali Datang Naik Sepeda Pancal
Headline

Romo Santo: Saat Gereja Kami Diserang, Buya Syafii Pertama Kali Datang Naik Sepeda Pancal

27/05/2022
Din Syamsuddin: Kita Kehilangan Tokoh Pemikir Indonesia dan Dunia Islam
Nasional

Din Syamsuddin: Kita Kehilangan Tokoh Pemikir Indonesia dan Dunia Islam

27/05/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved