Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Selasa, 5 Juli 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi

Dilema Ganjar, dan Jalan Lempang Anies

Ady AmarAdy Amar
Kamis, 12/05/2022 06:29 WIB
Home Narasi

Pemilihan Presiden (Pilpres) sekitar dua tahun lagi. Bermunculan nama-nama yang akan berkontestasi di Pilpres 2024.

Ada Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo. Melihat elektabilitas ketiganya, mereka lebih diposisikan dan punya peluang sebagai Calon Presiden (Capres).

Sedang nama-nama lain yang muncul, lebih diposisikan sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres). Ada Erick Thohir, Ridwan Kamil, Sandiaga Salahuddin Uno, Puan Maharani, Khofifah Indar Parawansa, Agus Harimurti Yudhoyono, Andika Perkasa, dan lainnya. Mulai dibuat simulasi, siapa berpasangan dengan siapa. Meski belum tahu pasti partai mana yang akan mengusung siapa diantara nama-nama yang beredar.

Suasana kampanye sudah mulai dimunculkan lewat baliho beterbaran dalam menyambut Idul Fitri. Lalu acara silaturahmi pada tokoh yang berpengaruh di daerah mulai dilakukan. Tampak Prabowo memulai silaturahmi ke kediaman Megawati Soekarnoputri, yang ditemani putrinya Puan Maharani. Digadang-gadang jauh hari, bahwa Prabowo kemungkinan akan berduet dengan Puan. Setelah itu safari berlanjut ke Jawa Timur, menemui Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur. Tampak juga ia mengunjungi ulama karismatis, KH Cholil As’ad Sjamsul Arifin.

Baca Juga:

Menikmati Cak Imin

Jika Politik Memecah Belah, Haedar: Muhammadiyah Harus Terdepan Menyatukan Bangsa

Meski Prabowo menyatakan bahwa kunjungannya itu semata hanya silaturahmi biasa, karena sudah lama tidak bertemu sahabat, itu sah-sah saja. Memilih momen lebaran, supaya alasan bisa dibuat lebih longgar. Semua tentu melihatnya tidak sepolos kertas putih. Pastilah itu kunjungan punya makna, yang tidak terlepas dari ancang-ancang persiapan menuju 2024.

Sedang Ganjar Pranowo memilih Halal Bihalal virtual. Ia tampil bersama istri dan anak lelaki semata wayangnya. Ganjar menjangkau masyarakat tidak saja seantero negeri, tapi warga Indonesia lain yang bermukim di luar negeri. Lebaran jadi momen mempolitisasi suasana, yang pastinya makin buat geram partai di mana ia dibesarkan, PDI Perjuangan. Langkah Ganjar ini sepertinya sulit dihentikan partainya, yang lebih memilih mengajukan Puan Maharani.

Sedang Anies Baswedan tidak tampak melakukan manuver memanfaatkan momen lebaran untuk tebar pesona. Pada tanggal 8 Mei, Anies melakukan kunjungan kerja ke Tulang Bawang, Lampung. Ia mendapat gelar kehormatan, Tuan Penata Negara. Selanjutnya, Anies hanya melakukan Halal Bihalal dengan pejabat Pemprov DKI. Hal yang sudah dua tahun tidak dilakukan, karena pandemi Covid-19. Anies ke Bali, di sana bertemu Ganjar yang sama-sama hadir dalam acara Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), di Badung, Bali, Senin (9/5).

Langkah-langkah politis di momen lebaran buat mereka yang digadang-gadang akan maju dalam Pilpres juga dilakukan oleh yang lainnya, tentu memilih caranya masing-masing. Hanya saja getarannya tidak sedahsyat Prabowo, Ganjar dan Anies. Tapi baliho Erick Thohir tampak mendominasi, memenangi jumlah baliho yang disebar. Hampir memenuhi pelosok negeri, khususnya di Jawa Timur. Entah berapa banyak uang digelontorkannya.

Nasib Anies dan Ganjar

Prabowo Subianto sepertinya Capres yang paling siap akan maju. Mengadu peruntungan menjadi Presiden untuk kesekian kalinya. Sudah dua kali gagal menjadi Presiden, tapi tidak jera. Pertama maju bersama Hatta Rajasa, (2014). Lalu bersama Sandiaga Salahuddin Uno, (2019). Dan, sebelumnya sekali gagal jadi Wakil Presiden, ia berpasangan dengan Megawati sebagai Capresnya, (2009).

Prabowo disebut paling pasti punya kesempatan maju, karena ia memiliki partai poltik sendiri, Partai Gerindra. Tinggal menggandeng satu-dua partai politik lainnya, dipastikan ia sudah bisa maju. Ditambah modal logistik yang dipunya, menjadikan Prabowo paling siap menuju 2024. Tinggal ia mencari Cawapres yang bisa mengunduh suara signifikan.

Sedang nasib Ganjar dan Anies, dua Capres paling potensial lainnya, jika dilihat dari elektabilitasnya yang tinggi, hasil beberapa lembaga survei politik, sedikit berbeda. Ganjar terutama, belum pasti ada parpol yang mengusungnya, jika PDI P kekeuh dengan putusannya mencalonkan Puan.

Anies tidak memiliki partai sendiri, pun Ganjar meski dibesarkan PDI Perjuangan, tapi ia tidak duduk dalam struktur kepengurusan partai. Anies dan Ganjar sama-sama bisa disebut tidak memiliki partai, meski elektabilitas tinggi. Terutama nasib Ganjar menjadi tidak menentu.

Ganjar memang tidak duduk dalam struktur kepengurusan partai, meski demikian ia identik dengan PDI P. Ganjar dilahirkan dan dibesarkan oleh PDI P. Bahkan naiknya ia sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode juga diusung oleh PDI P. Jauh sebelum itu, Ganjar juga anggota DPR-RI juga dari Fraksi PDI-P. Bahkan Ganjar itu sudah aktif saat PDI-P belum memakai embel-embel P (Perjuangan), PDI. Ganjar bisa disebut lebih PDI P ketimbang Presiden Jokowi. Tapi semacam Jokowi, Ganjar tetap saj disebut petugas partai. Karenanya, ia mesti tunduk dan berdiri tegak lurus dengan PDI-P, partai yang membesarkannya.

PDI-P sepertinya sudah bulat mencalonkan Puan Maharani untuk Pilpres di 2024. Soal ini sepertinya tidak lagi bisa ditawar-tawar. Akankah Ganjar nekat melawan partai yang membesarkannya? Jalan Ganjar Pranowo ada dalam dilema. Melawan partai yang membesarkannya, atau menerima saja nasibnya dengan mengubur elektabilitas yang dipunya. Waktu yang akan menentukan.

Jalan Anies tampak lebih lempang ketimbang Ganjar. Setidaknya beberapa parpol sudah menunggu waktu yang pas saja untuk mengusungnya. Setidaknya beberapa DPD dari beberapa parpol sudah terang-terangan mencalonkan Anies untuk ditetapkan Partai Induknya (DPP) sebagai Capres. Itu tampak pada beberapa DPD Nasdem dan PPP.

Beberapa parpol lain pun sudah ancang-ancang, dengan caranya masing-masing, akan mengumumkan mengusung Anies Baswedan. Di samping Nasdem dan PPP, setidaknya PKS dan PAN sepertinya juga akan mengusungnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan diikuti juga Partai Demokrat, jika partai itu berpikir jangka panjang, setidaknya menambah kursi di parlemen.

Anies meski tidak berpartai; tidak memiliki partai, tapi justru menguntungkannya. Anies (seolah) memiliki banyak partai, Anies ada di antara partai-partai itu, atau setidaknya Anies dimiliki partai-partai pengusungnya, sebagai milik bersama. Pada calon lain, tidak memiliki partai itu jadi kesulitan tersendiri. Tapi tidak pada Anies. Unik.

Setidaknya pertengahan 2022, atau selambatnya awal 2023, bangunan koalisi parpol untuk mendukung Anies Baswedan akan terbentuk, dan diumumkan. Dan, akhir Oktober 2022, saat jabatan Anies selaku Gubernur DKI Jakarta berakhir, ia sudah dinanti untuk memulai langkahnya menuju RI 1. Jalan Anies Baswedan serasa lempang, meski onak duri di sana-sini disebar untuk mencederainya. Pada saatnya semua akan sampai dan berakhir dengan indah, sebagaimana yang diharap. Manusia berikhtiar, sedang Tuhan menetapkan dengan kepastian. (*)

Tags: Anies Baswedancapres 2024DilemaGanjar Pranowopilpres 2024
ShareTweetSend
Berita Sebelumnya

Garuda Akan Terbangkan Jamaah Haji dari 9 Embarkasi, Saudi Airlines 5 Embarkasi

Berita Selanjutnya

Kemenpan Tetapkan Top 51 Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik Terbaik

Ady Amar

Ady Amar

Pemerhati masalah sosial yang tinggal di Surabaya.

Rekomendasi Berita

Disiplin Prokes Harga Mati Untuk Cegah Varian Mu
Headline

Pemerintah Perpanjang PPKM di Luar Jawa – Bali

4 Juli 2022
Minyak Goreng Curah
Headline

Beli Minyak Goreng Curah Harus Pakai Aplikasi, Lantas Kartu Sembako Murah Apa Gunanya?

4 Juli 2022
Pertamina Hadirkan BBM Satu Harga di Jawai Sambas
Headline

DPR Kecam Pertamina Karena Bikin Rakyat Makin Susah

4 Juli 2022
Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain
Risalah

4 Yang Membuat Orang Sombong: Tambahnya Harta, Ilmu dan Taat

4 Juli 2022
Pemberangkatan Jamaah Haji Selesai, Total 240 Kloter Tiba di Tanah Suci
Headline

Pemberangkatan Jamaah Haji Selesai, Total 240 Kloter Tiba di Tanah Suci

4 Juli 2022
Sedekah dan Haji
Headline

91.106 Jamaah Tiba di Tanah Suci, 20 Orang Wafat, 122 Sakit

3 Juli 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved