Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
Indonesiainside.id

Numerologi di Balik Angka 77

Dr Ilham Kadir, MA Oleh Dr Ilham Kadir, MA
Jumat, 19/08/2022 19:20
Home Narasi
FacebookTwitterWhatsapp

Secara bahasa numerologi diartikan sebagai pengetahuan tentang angka.

Dalam istilah dapat diartikan sebagai seperangkat rekayasa untuk menghasilkan angka atau nilai lalu menggunakannya untuk memberi tafsir, arti, dan prediksi atau ramalan tentang sesuatu yang sedang terjadi, dan atau bakal terjadi kepada sebuah negeri, daerah, sesuatu benda, dan seseorang, atau fenomena alam.

Sering kita saksikan, para peramal terang-terangan mengiklankan diri di media mainstream apalagi media sosial untuk menebak makna angka-angka yang melekat pada diri seseorang. Mulai dari tanggal lahir, tanggal nikah, nomor handphone, ukuran sepatu hingga nomor kartu tanda penduduk dapat dijadikan alat untuk meramal masa depan seseorang. Para peramal jenis ini, menggunakan metode numerologi.

Di belahan dunia Barat modern saat ini, lebih khusus Eropa, mereka memperlakukan huruf latin sebagaimana pendahulu mereka memperlakukan huruf Yunani dan Ibrani. Setiap huruf dianggap representasi angka-angka atau nilai tertentu. Dan apa saja, termasuk nama dan tanggal kelahiran memiliki nilai, sifat, dan karasteristik, hingga fenomena alam, dari sini masa depan seseorang atau sesuatu dan keadaan bisa direka-reka.

Baca Juga:

No Content Available

Kepercayaan pada ciri khusus terhadap angka telah diwariskan secara tradisional, dari generasi ke generasi. Pada angka-angka dilekatkan kekuatan-kekuatan rahasia yang membuatnya menjadi mantra-mantra magis dan tentu saja untuk kepentingan ramalan-ramalan astrologis. Dalam dunia magis, di mana para pelakunya melafalkan rumus-rumus tertentu untuk memengaruhi peristiwa demi keuntungan mereka atau kerugian orang lain, pemakaian angka-angka dengan cara yang tepat memainkan peran besar, karena setiap angka dilihat dalam medan kekuatannya, hubungan kosmisnya, jumlah pengulangan dan rumus magisnya, jumlah penyucian dan gerak melingkarnya. Semuanya dianggap menentukan keberhasilan magisnya.

Pythagoras dan Plato sepakat bahawa angka-angka mengandung kunci-kunci tertentu untuk memecahkan misteri-misteri alam semesta. Ide-ide Pythagorean dan Platonik mengalir ke dalam Neoplatonisme, sistem-sistem Gnostik dan Kabbalistik, serta melahirkan mistisisme angka yang memengaruhi sifat tertentu yang ditata dengannya. Dengan demikian, angka menjadi mediator antara pencipta dan ciptaannya. Karenanya, jika seseorang melakukan berbagai operasi angka, operasi-operasi ini juga bekerja pada segala sesuatu yang berkaitan dengan angka-angka yang digunakan. Dengan cara ini, setiap angka menumbuhkan sebuah karakter khusus, sebuah mistiknya sendiri, dan sebuah makna metafisis khusus.

Simbolisme angka teramat sangat beraneka ragam. Anehnya, kesamaan yang menakjubkan dalam menafsirkan angka-angka, dapat ditemukan di antara kebudayaan dan tradisi yang berbeda. Pada masa peradaban kuno, orang merasa bahawa angka-angka adalah sebuah realitas yang mengandung medan magnetik. Angka-angka dianggap dapat bekerja. Atau, seperti disebutkan di India kuno, angka pun bertabiat Brahma, yang berarti bahwa angka serupa dengan Dewa. Bahkan, dalam teks-teks tertentu di India kuno, angka-angka pun disembah.

Hingga sekarang, banyak yang menderita penyakit triskaidekaphobia atau takut pada angka tertentu. Misalnya nomor 13. Tempat-tempat tertentu di Eropa dianggap angka sial sehingga tidak digunakan. Tapi, banyak juga negara di Eropa menilai angkat 13 bukan nomor sial. Misalnya, Italia memiliki mitos bahwa angka sial justru jatuh pada nomor 17. Kesialan angka ini dapat dilihat pada maskapai penerbangan “Alitalia” milik Italia tidak memiliki tempat duduk baris ke-17. Beberapa hotel pun takut menggunakan nomor kamar 17. Konon dalam sudut stadion di Turin terdapat tulisan “Senza Nome” berarti tanpa nama. Dalam penulisan angka Romawi angka XVII ditulis VIXI artinya “I have lived” diartikan “My life is over” alias “I’m dead”.

Demikian faktanya. Ada yang benci pada angka-angka tertentu karena dianggap membawa sial. Ada yang malah menganggap angka-angka tertentu suci, keramat, dan membawa keberuntungan. Dari pythagoras, fengshui, sampai neptu. Dari filsafat kuno, astronomi sampai perhitungan ramalan nasib.

Dari peradaban-peradaban kuno, suku-suku terdahulu, hingga tradisi-tradisi agama. Numerologi dan daya magis angka telah menarik perhatian umat manusia selama ribuan tahun lamanya. Matahari, bulan, dan bintang, sebagai tanda-tanda dalam buku agung alam semesta (ayat kauniyah) selalu menjadikan manusia merasa bahwa angka-angka adalah sesuatu yang sangat khusus. Bukan hanya mengelilingi dan menentukan ruang dan waktu dalam rumusan-rumusan abstrak, melainkan juga menjadi bahagian dari sebuah sistem hubungan yang misterius dengan fenomena alam lainnya.

Bagaimana syariat Islam menanggapi ilmu numorologi? Hemat saya, dapat dibagi menjadi dua, jika bertentangan dengan syariat maka sudah pasti haram. Misalnya menganggap bahwa pada angka-angka tertentu. Misalnya tadi, angka 13 atau 17 mengandung sial. Itu sudah pasti khurafat, batil, dan syirik. Inilah yang dimaksud dalam hadis Nabi, “Beranggapan sial termasuk kesyirikan, beranggapan sial termasuk kesyirikan [Nabi mengulang tiga kali]. Tidak ada di antara kita yang selamat dari beranggapan sial. Akan tetapi Allah menghilangkan anggapan sial tersebut dengan bertawakkal kepada-Nya,” (HR. Abu Dawud, no. 3910, disahihkan oleh Al-Albani dalam ‘Silsilah ash-Shahihah, no. 429).

Demikian pula, jika tidak bertentangan dengan agama, sekadar menganggap bahwa memang ada angka-angka tertentu yang lebih populer, mudah diingat, dan kerap disebut dalam Al-Qur’an atau hadis. Selain itu Allah mencintai bilangan tertentu melebihi bilangan lainnya. Misalnya hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, nomor 453, Nabi bersabda, Allah itu ganjil dan mencintai yang ganjil, Innallaha witr yuhibbul-witra. Begitupula, dalam banyak ayat, ada beberapa angka yang Allah sebut, seperti ketika Allah ilustrasikan keutamaan berinfak di jalan kebaikan, atau “ayat filantropi”. “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, laksana menanam satu biji benih yang akan tumbuh menjadi 7 tangkai, setiap tangkai melahirkan sebanyak 100 biji, dan bahkan Allah akan melipatgandakan infak-infak tersebut dengan kelipatan sesuai kehendak-Nya, dan Allah Maha luas karunia-Nya dan Maha mengetahui terhadap hamba-Nya”, (QS. Al-Baqarah: 261).

Misteri angka 7

Setidaknya angka 7 disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 27 kali. Jika mengikuti susunan surah dalam Al-Qur’an maka angka 7 merupakan angka pertama yang disebut dalam mushaf, tepatnya dalam Al-Baqarah[2] ayat ke-29, “Allah menciptakan segala yang ada di bumi untuk kepentingan kalian, lalu menciptakan 7 langit dengan sempurna,”. Dan ayat akhir yang menyebut angka 7 terdapat pada Surah An-Naba’ [78] ayat ke-12, “Dan kami menciptakan 7 langit yang kokoh di atas kalian”. Selain dua ayat tersebut, juga antara lain: 7 langit (QS. 41: 12, 65: 12, 67: 3, 71: 15). 7 tangkai (2: 261), 7 ekor sapi betina yang kurus dan 7 tangkai gandum yang hijau (QS. 12: 43 dan 46), 7 tahun yang sangat sulit (QS. 12: 48). 7 lapis langit di atas kamu (QS. 23: 17), 7 malam (QS. 69: 7), langit yang ke-7 (QS. 17: 44, 23: 86), kami telah memberikan kepadamu 7 ayat yang dibaca berulang-ulang, (QS. 15: 87), 7 hari (2: 196), 7 pintu (15: 44), dan yang [lain lagi] mengatakan, ‘jumlah mereka 7 orang, (QS. 18: 22), 7 lautan, (QS. 31: 28).

Tentu Allah menyebut angka 7 dalam firman-Nya di berbagai ayat bukanlah sebuah kebetulan, tapi angka maupun bilangan 7 memang memiliki nilai yang khusus dibanding dengan lainnya, hanya saja keterbatasan pengetahuan kita saat ini terkait angka tersebut sehingga untuk mengungkap yang tersirat di balik angka 7, pastinya, diperlukan ketekunan dalam penelitian lebih lanjut. Di sinilah letak pentingnya ilmu numerologi dalam worldview Islam, mengetahui tentang keutamaan angka tertentu yang tidak bertentangan dengan akidah. Misalnya, menyibam keistimewaan ketika Allah mewahyukan kepada Nabi Muhammad 7 ayat berulang-ulang yang ditafsirkan sebagai Surah Al-Fatihah. Dan, kenapa Allah menyebut 7 lautan? Daftarnya terus berlanjut.

Masih tentang angka 7, yang suku Bugis membaca dengan “tuju” bukan “tujuh”. Di daerah Sulawesi Selatan, ada kampung bernama Tuju-tuju, yang sering ditulis dengan menggunakan angka “77”. Letaknya persis di Dusun Tuju-tuju, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone. Dari sini pernah hidup seorang ulama kharismatik, KH. Lanre Said (1923-2005) di daerah inilah ia mendirikan lembaga pendidikan, namanya, Pondok Pesantren Darul Huffadh, Tuju-tuju. Ketika mulai merintis dan membuka pondok tersebut, sarat dengan angka 7. Peresmian santri perdana dilakukan pada pukul 07.00 pada tanggal 7 Agustus 1975, dengan 7 santri, di Dusun Tuju-tuju.

Dalam berbagai ceramahnya, KH. Lanre Said kerap membahas kampung Tuju-tuju, menutnya, Tuju-tuju dalam ilmu lontara, memiliki tiga makna: pertama, “attujung” atau “at-tujungeng” yang berarti ‘tujuan’, atau visi, goal, hingga manhaj. Artinya, angka 77 adalah bagian dari tujuan untuk dapat sampai pada tujuan, baik tujuan bernegara maupun tujuan hidup rayaktnya, yakni merdeka lahir batin, bahagia dunia akhirat, sukses dalam hidup, baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial, hingga sukses menjadi negara kuat disegani, dan punya martabat. Bukan sebaliknya, lemah ekonomi, lemah posisi tawar, hanya berutang, dan negara tanpa martabat sebab aparat penegak hukum dikuasai para mafia, ekonominya dikuasai para cukong dan perampok harta negara, para abdi negara nafsunya tinggi tapi lemah syahwat, hanya bergerak jika ada imbalan pragmatis. Jika ini yang terjadi maka tujuan bernegara tidak dinikmati oleh segenap warga negara.

Makna lain dari Tuju-tuju adalah, “appasitujung”, atau menjadi juru damai pada mereka yang bertikai. Dalam konteks negera, menjaga perdamaian dunia merupakan amanat konstitusi, dalam UUD 1945 tertuang tujuan nasional Indonesia adalah: melindungi segenap bangsa Indonesia; melindungi seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan banga Indonesa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan. Sebagaimana juga tercantum dalam alenia ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Maka konsep ‘appasitujung’ harus menjadi prioritas pemimpin bangsa ini, mendamaikan pihak-pihak yang sedang perang seperti Israil yang memerangi, merampas, dan menindas serta menjajah bangsa Palestina, atau mendamaikan Rusia dan Ukraina, paling tidak jangan hanya jadi penonton di mata dunia internasional. Atau setidaknya menjaga keamanan dalam negeri, jangan ada lagi penembakan masyarakat sipil dari sparatis di Papua.

Makna Tuju-tuju yang terakhir adalah “attuju-tujung” artinya target dan sasaran bala bencana. Inilah yang setiap saat kita panjatkan doa supaya terhindar dari mala petaka. Karena memang salah satu fungsi doa adalah dapat menangkal dan menangkis bala’, ‘wastaqbalu mawajal bala’i bil-du’a’. Tangkislah bala bencana dengan doa, begitu pesan Nabi. Selain berdoa, ketaatan para penghuni negeri, keadilan para pemimpin, kedermawanan para hartawan, adalah pilar-pilar kekuatan bangsa yang mampu menangkis bala bencana. Jika sebuah negeri para petingginya sibuk dengan diri sendiri apalagi disandra oleh para oligarki, penegak hukumnya tumpul ke atas namun tajam ke bawah, rakyatnya bergelimang maksiat, bahkan bangga dengan kemungkaran yang mereka lakukan. Lalu disempurnakan dengan kekikiran para orang kaya dan kesombongan para orang miskin, maka kehancuran hanya menunggu waktu.

Dalam momen hari ulang tahun kemerdekaan Rapublik Indonesia ke-77 seharusnya bangsa ini menjadi “attujung” dan atau “appasitujung”. Angka 77 seharusnya menjadi pemantik kebangkitan agar lebih kuat. Kuat rakyatnya, kuat pemimpinnya, kuat politiknya dan kuat ekonominya. Karena penduduk negeri ini 85 persen adalah orang Islam, maka kekuatan bangsa Indonesia seharusnya terletak pada kekuatan umat Islam. Dan orang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah dari mukmin yang lemah dan tak berdaya. Dirgahayu Negeriku Ke-77, pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat!

Enrekang, 19 Agustus 2022.

Tags: Balik AngkaNumerologi
Previous Post

Putri Candrawathi Susul Irjen Ferdy Sambo Jadi Tersangka, tapi Belum Ditahan

Next Post

Dengar Umar Patek Segera Bebas, Australia Mengaku Sedih

Dr Ilham Kadir, MA

Dr Ilham Kadir, MA

Dewan Pembina Alumni Beasiswa BAZNAS RI; Ketua Komisi Komunikasi dan Informasi MUI Kab. Enrekang

Rekomendasi Berita

Cadangan Devisa Naik Menjadi 130,5 Miliar Dolar AS
Ekonomi

Sejumlah Nama Calon Gubernur BI Bersliweran, Ketua Banggar Sebut Belum Terima Usulan

02/02/2023
KPU Sumut Jadwalkan Hitung Ulang Suara Pileg di 135 TPS Humbahas
Headline

Mahkamah Konstitusi Diminta Konsisten Sistem Pemilu Terbuka

02/02/2023
Bupati Zaki Lantik 150 Pejabat Pengawas 23 PNS Pemkab Tangerang
Headline

Bupati Zaki Lantik 150 Pejabat Pengawas 23 PNS Pemkab Tangerang

02/02/2023
Polda Metro Jaya Rekonstruksi Ulang Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI
Headline

Polda Metro Jaya Rekonstruksi Ulang Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI

02/02/2023
Moge Dilarang Masuk Tol, Ketua HDCI: Harus Ada Kajian Dulu
Headline

Moge Dilarang Masuk Tol, Ketua HDCI: Harus Ada Kajian Dulu

02/02/2023
276 Kilogram Sabu Disita Polisi, 1 Pelaku Ambruk Diterjang Timah Panas
Headline

276 Kilogram Sabu Disita Polisi, 1 Pelaku Ambruk Diterjang Timah Panas

02/02/2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti Kami

  • Tahun 2023 adalah Tahun Kelinci Air. Dianggap Memiliki arti khusus
yang dianggap bisa memberikan pesan untuk melewati tahun ini. Apa saja arti dari kelinci air? Simak infografis berikut.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#imlek #tahunbaruimlek #imlek2023 #chinesenewyear #tahunkelinci2023 #kelinciair #tahunkelinciair #infografis #indonesiainside
  • Semoga tahun baru imlek membawa berkah, kesehatan dan keberuntungan bagi kita semua.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#tahunbaruimlek #chinesenewyear #imlek #imlek2023 #tahunbaruchina #tahunkelinciair #tahunkelinci #indonesiainside
  • Komunitas motor gede meminta pemerintah untuk melegalkan pengendara moge melintas di jalan tol. Simak penjelasannya ya!

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#moge #motogede #mogemasuktol #jalanraya #motor #jalantol #indonesiainside
  • Pemprov DKI Jakarta tahun ini berencana menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) untuk mengurai kemacetan. Seluruh kendaraan bermotor akan dikenakan tarif ketika melintas di ruas tertentu.

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#jalanberbayar #jalanraya #dkijakarta #indonesiainside #jalanjakarta
  • Dari kita untuk kita, menanam pohon sama dengan menanam harapan untuk kehidupan lebih baik.

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#gerakansatujutapohon #pohon #menanampohon #indonesiainside
  • Pemerintah telah menyepakati dan menetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023 melalui SKB 3 Menteri yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066/2022, Nomor 03/2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#harilibur #liburnasional #hariliburnasional #tanggalmerah #jadwallibur2023 #libur2023 #2023 #indonesiainside
Indonesiainside.id

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemilu 2024
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Podcast
    • Foto
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved