Indonesiainside.id, Mataram – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nurhandini Eka Dewi, meminta pihak sekolah untuk memulangkan siswa-siswi yang terjangkit penyakit menular. Penyakit itu menular melalui droplet atau cairan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi wabah virus corona.
“Sebaiknya siswa siswi yang sakit dilarang untuk masuk sekolah. Jika ada yang ditemukan sakit sebaiknya dipulangkan saja,” kata Nurhandini Eka Dewi, saat memberikan keterangan pers di Posko Kewaspadaan Corona NTB, Kamis (12/3).
Dia menambahkan, untuk SOP pencegahan virus corona di sekolah belum ada. Pihaknya akan segera membahas ini pada rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan NTB dan stake holder terkait.
“Rencananya, kita juga akan membahas hal serupa bersama Kantor Perwakilan Kemenag NTB, untuk santri madrasah dan pesanten,” ujarnya.
“Saya berharap masyarakat NTB untuk tidak segan-segan melapor jika ada yang baru pulang dari luar negeri maupun yang memiliki gejala covid-19,” tambahnya.
Saat ini, lanjutnya, NTB memiliki 4 Rumah Sakit yang menjadi rujukan resmi terkait virus corona. Rumah sakit itu yakni RSUD Provinsi NTB, RSUD Selong, Lombok Timur, RSUD Bima, dan RSUD Manambai Sumbawa. Sementara ketersediaan alat pelindung diri (APD) dan ruang isolasi di rumah sakit itu sudah ada.
“Soal APD ini memang masih sangat terbatas. Tapi kami mengirim surat ke Kementrian Kesehatan RI. Kami
meminta 500 biji per-rumah sakit yang menjadi rujukan corona,” ujarnya.