Indonesiainside.Id, Jakarta – Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Timur (Jatim) I, Sigit Sosiantomo, mengecam keras penyerangan fisik oleh petugas Satpol PP kepada ulama asal Pasuruan, Habib Umar Assegaf Bangil, saat pemeriksaan PSBB di Exit Toll Satelit Surabaya. Menurut dia, sangat tidak pantas seorang petugas Pol PP sampai memukul ulama.
“Apalagi polisi sudah mempersilakan Habib Umar melanjutkan perjalananan,” kata Sigit, Jumat (22/5).
Ia menuturkan, berdasarkan informasi yang diperoleh, cekcok antara Habib Umar Assegaf dan petugas Satpol PP bernama Asmadi itu bermula dari sikap aparat dari Pemkot Surabaya yang memaksa membuka mobil ulama asal Pasuruan itu. Bahkan, petugas Satpol PP sempat memukul Habib Assegaf.
“Mengapa sampai harus memukul ulama yang sudah sepuh, padahal polisi sudah memberikan kemudahan dan mempersilahkan habib melanjutkan perjalanan,” ujar Sigit.
Tindakan kekerasan fisik yang dialami Habib Umar, menurut Sigitm menunjukkan sikap tidak profesional aparat Pemkot Surabaya di lapangan. Terlebih, saat ini sekitar 300 ribu kendaraan justru sudah melakukan perjalanan mudik yang jelas-jelas melanggar aturan PSBB dan larangan mudik.
“Dalam kondisi seperti ini, seharusnya petugas dil apangan lebih profesional, tidak asal main pukul. Mengapa pada ulama mereka keras tapi pada yang lain petugas bisa lebih toleran,” ujarnya.
Sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang pria berpakaian gamis dan berserban putih adu pukul dengan petugas gabungan yang berjaga di check point (titik pemeriksaan) PSBB Exit Toll Satelit Surabaya, Jawa Timur. Pria yang kemudian diketahui sebagai Habib Umar itu cekcok dengan petugas, saat mobil yang ditumpanginya dipaksa putar balik karena melanggar PSBB. (AIJ)