Indonesiainside.id, Jakarta – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan bahwa publikasi menjadi sangat penting kalau kita lihat impian kita untuk menjadikan perguruan tinggi di Indonesia bisa dihadirkan sebagai bagian World Class University maka tidak ada cara lain meningkatkan publikasi.
“Tentunya di jurnal yang memang berkelas internasional yang berakreditasi tidak berhenti di publikasi,” ungkap Bambang dalam konferensi virtual Sinta Series 1: Pemeringkatan 500 Peneliti Terbaik Indonesia di Jakarta, Kamis (28/5).
Jika dilihat dari pemeringkatan perguruan tinggi berdasarkan kegiatan ilmiah maka jumlah publikasi yang dikejar. “Perlunya kita mempublikasikan selain di jurnal yang berkelas juga pada kualitas dari pembahasan kita dalam tulisan yang membuat orang-orang lain, ilmuwan lain dari seluruh dunia ingin menjadikan tulisan kita sebagai referensi atau yang kita kenal sebagai citation,” katanya.
Untuk menunjang publikasi dan sitasi tersebut, maka perguruan tinggi dan lembaga penelitian harus benar-benar fokus pada kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan teknologi yang berkualitas. Secara kuantitas, lanjut Bambang, capaian publikasi Indonesia sudah cukup baik pada data 2019, di mana Indonesia memiliki jumlah publikasi tertinggi dibandingkan negara ASEAN.
“Sehingga tidak hanya pantas masuk pada jurnal dengan reputasi yang tinggi tapi juga menjadi rujukan dari banyak pihak sehingga tingkat sitasi menjadi tinggi,” tuturnya. (ASF)