Oleh: Muhajir
Indonesiainside.id, Jakarta – Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie M Massardi, menilai pimpinan KPK sebagai muara kesalahan kasus penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum terungkap. Kasus ini sudah dua tahun berlalu, namun dua pelaku berkendara motor penyiram Novel pun belum terungkap.
Adhie menilai Agus Rahardjo cs tidak memiliki integritas tinggi serta tak punya jiwa kepemimpinan. Lima komisioner KPK tidak mampu mengayomi institusi yang dipimpinnya.
“Akibatnya, ketika anak buahnya mengalami masalah, seperti terjadi pada Novel Baswedan, yang bersangkutan, dibantu koleganya (pegawai KPK), harus mengais-ngais keadilan sendiri,” kata Adhie dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7).
Ketua umum Perkumpulan Swing Voters (PSV) Indonesia itu mengatakan, kalau pimpinan KPK berwibawa, memiliki integritas dan leadership, kasus Novel Baswedan tidak akan berlarut-larut. Ini karena mereka mampu berkoordinasi langsung dengan para petinggi di institusi hukum lain, seperti Polri, Kejaksaan, dll.
“Memang menjadi memalukan seluruh rakyat Indonesia, dan mencedarai rasa keadilan publik ketika kasus Novel ini dibawa ke ranah hukum internasional melalui lembaga Amnesti Internasional. Semua gara-gara tidak kredibelnya para pimpinan KPK,” ucapnya.
Terkait hal ini, Amnesty International Indonesia berencana membawa kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan ke Kongres Amerika Serikat atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Keputusan ini diambil sebagai bentuk keprihatinan karena tak kunjung ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. (EP)