Indonesiainside.id, Jakarta – Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, mengeluhkan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pimpinan Firli Bahuri cs belum berhasil menangkap tersangka suap PAW anggota DPR dari PDI Perjuangan, Harun Masiku. Padahal, terhitung hari ini Harun sudah 29 hari menjadi buronan lembaga antirasuah itu.
Andi berharap KPK meminta bantuan kepada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, menangkap Harun. Sebab, lembaga yang berkantor di Kuningan, Jakarta Selatan itu sudah meminta bantuan kepada Kepolisian RI.
Permintaan bantuan KPK kepada Polri disampaikan langsung Kapolri Idham Azis. Idham bahkan sudah memerintahkan Polda seluruh Indonesia untuk menangkap Harun. Namun hasilnya? Belum ada perkembangan signifikan.
Gerak lamban Polri juga menjadi sorotan sejumlah pihak. Mereka mempertanyakan keseriusan Polri mengungkap keberadaan Harun Masiku. Terlebih lagi anggota Polri saat ini mencapai 470 ribu personel. Merujuk paparan Idham Azis, jumlah anggota Polri sebanyak 470.391 personel yang tersebar di seluruh Indonesia.
Polri juga diberi anggaran sangat besar pada 2020, yakni Rp104,7 triliun. Dengan jumlah personel dan anggaran sebesar itu, tentu wajar jika Andi Arief mempertanyakan kinerja Polri.
“KPK meminta bantuan Polri untuk menangkap Harun Masiku. Kapolri sudah perintahkan seluruh Polisi gerak cepat menemukan. Alangkah baiknya KPK juga meminta bantuan Pak Budi Gunawan agar Badan Intelijen Negara (BIN) lakukan hal sama,” ujar Andi Arief, Jumat (7/2).
Dalam pandangan Arief, bantuan Budi Gunawan bisa membantu langkah KPK dan Polri menemukan anak buah Megawati Soekarnoputri itu. Bantuan BG dibutuhkan meski ia dikenal dekat PDI Perjuangan.
“Meksi Ka BIN dekat dengan PDIP partainya Harun dan Hasto,” ujar dia.(EP)