Indonesiainside.id, Jakarta – Seorang waria di Jakarta Utara meninggal dunia setelah dituding mencuri dompet sopir truk. Ia meninggal setelah dirawat atas luka-luka yang dideritanya setelah dikeroyok dan dibakar oleh sekelompok laki-laki sehari sebelumnya.
Peristiwa yang berawal Jumat (3/4), ketika seorang supir truk, yang memarkirkan kendaraannya di lingkungan tempat tinggal Mira (43), mengaku kehilangan dompet dan handphone setelah bertemu transgender tersebut.
Sopir truk dan sejumlah warga sempat lantas mendatangi waria tersebut di tempat kosnya. “Jadi sampai di kosan itu mereka ketemu dengan Mira, terus dibantu dengan warga, menggeledah kamarnya Mira. Tidak ada barang bukti ditemukan,” ujar Yuni Irwan, kerabat Mira, mengutip VOA News, Kamis(9/4).
Esoknya, menurut Yuni, sejumlah preman yang mendengar kabar dari sopir truk tersebut, mendatangi dan menginterogasi Mira.
“Dibawa lah dia (Mira) keluar, ke tempat kejadian itu. Di situ dia diinterogasi oleh preman ini sambil digebukin, sambil dipaksa ngaku. Tetap anak ini (Mira) nggak ngaku,” lanjutnya.
Korban pun sempat disiram bensin dan diancam akan dibakar, sebelum akhirnya dilahap api. Mira sempat meminta tolong kepada warga setempat dan dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.
Polisi kini telah menangkap 6 tersangka, Rabu (8/4), dengan pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Para tersangka diancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Yuni, mendesak polisi mengusut tuntas kasus ini. Dia meminta polisi menelusuri kemungkinan motif dendam, mengingat korban dan para pelaku sudah saling mengenal. Ia juga mendesak kepolisian memberikan keadilan bagi masyarakat dalam kasus ini. (EP/VOA)