Indonesiainside.id, Surabaya – Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, masih menyelidiki kematian sekeluarga yang diduga bunuh diri di Desa Sumberjo. Dugaan sementara, salah seorang di antaranya diduga mengakhiri hayatnya dengan cara bunuh diri.
Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengemukakan pihaknya terus bekerja keras mengungkap terkait dengan peristiwa tersebut termasuk mengetahui dengan pasti penyebab kematian korban.
“Untuk gantung diri korban Suyani (ayah) sudah dapat kami pastikan. Memang benar kematian akibat gantung diri dan untuk pendalaman lebih kedua anaknya bahwa bagian leher ditemukan luka lebam atau lecet pada leher kedua anaknya,” katanya di Blitar, Sabtu (31/1).
Dia mengungkapan, luka pada leher itu dari hasil pemeriksaan luar yang telah dilakukan oleh petugas. Luka itu mengakibatkan kematian kepada dua anak korban, yakni Nanda Finza Fransisca (22) dan Samuel Ardyan Pradana (10).
Menurut dia, luka di leher itu adalah titik tekan. Luka itu bukan karena hantaman melainkan karena ditekan. “Mungkin ditekan dengan dicekik, mungkin saja terjadi. Kami akan validkan lebih lanjut dengan barang bukti yang kami temukan di TKP (tempat kejadian perkara),” ujar dia.
Petugas juga memeriksa kondisi jenazah. Di tubuh korban ditemukan luka lebam di bagian leher. Namun, luka itu juga bisa terjadi ketika dicekik. Sedangkan, pada anak laki-laki mengeluarkan busa di mulutnya. “Itu yang akan kami cek melalui proses autopsi untuk mengetahui faktor penyebabnya,” kata dia.
Kejadian itu diketahui dari tetangga korban yang mendapatkan telepon dari anak pertama korban, Henok (30) yang bekerja di Timor Leste, agar mengecek keberadaan keluarganya. Ketiga korban adalah Suyani (67) dengan dua orang anaknya yang bernama Nanda Finza Fransisca (22) dan Samuel Ardyan Pradana (10). Mereka tinggal di Desa Sumberjo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Suyani yang merupakan bapak dari kedua anak tersebut ditemukan tergantung di dalam kamar. Sedangkan dua orang anaknya ditemukan di kamar lainnya juga sudah meninggal dunia. Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi itu.
Beberapa barang bukti itu seperti bantal serta boneka yang diketahui berlumuran darah. Barang itu akan dilakukan pemeriksaan lebih dalam di Laboratorium Forensik Polda Jatim sehingga polisi bisa mengonstruksikan lebih terang apakah dicekik langsung atau media lain dengan bantal serta boneka.
Selain itu, polisi juga masih mendalami terkait dengan kondisi tubuh anak korban yang mengeluarkan busa apakah di tubuh korban ada racun atau tidak. Polisi juga sudah memeriksa lima orang saksi yang merupakan tetangga dan saudara korban. Polisi mendapatkan keterangan dari saudara korban yang merupakan pasangan suami istri, bahwa korban pernah bercerita pada bulan lalu akan meninggal dunia dan menitipkan anaknya. (Aza/Ant)