Indonesiainside.id, Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengubah sandi Operasi Tinombala yang memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, menjadi Operasi Madago Raya.
Madago Raya merupakan bahasa daerah Poso yang berarti “baik hati dan dekat dengan masyarakat”. “Sandinya sudah berubah menjadi Operasi Madago Raya. Mohon disosialisasikan. Tidak ada lagi Operasi Tinombala, tapi Madago Raya,” kata Asisten Kapolri bidang Operasi, Inspektur Imam Jenderal Sugianto pada Rabu.
Operasi Madago Raya telah berjalan sejak 1 Januari 2021, meneruskan Operasi Tinombala yang sudah berlangsung sejak Januari 2016. Menurut Imam, masa berlaku operasi ialah selama tiga bulan hingga akhir Maret 2021 namun dapat diperpanjang apabila kelompok MIT yang dikejar belum tertangkap.
Setidaknya ada 11 buronan kelompok MIT pimpinan Ali Kalora yang masih berstatus buron hingga saat ini. Kelompok ini diduga bertanggungjawab atas pembunuhan dan pembakaran yang menewaskan empat orang di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada akhir November 2020.
Imam telah memerintahkan Kapolda Sulawesi Tengah untuk mencari terobosan agar operasi terhadap kelompok MIT dapat rampung tahun ini. Selain Operasi Madoga Raya, Polri juga menargetkan Operasi Nemangkawi yang dibentuk untuk menangani kelompok bersenjata di Papua.
Imam juga menuturkan kedua operasi ini menyerap biaya yang cukup tinggi. “Perlu perubahan-perubahan yang radikal sehingga target operasi yang harusnya di 2020 itu bisa dicapai, bisa diwujudkan di 2021 ini,” kata Imam. (Aza/Ant)