Indonesiainside.id, Jakarta – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat, Andi Arief, memberikan peringatan kepada para mantan kader partainya agar tidak mencatut nama Partai Demokrat.
Peringatan itu juga ditujukan kepada Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang ditunjuk menjadi ketua umum versi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (5/3). Dia meminta para peserta KLB tersebut tidak masuk ranah hukum.
“Buat mantan kader yang pro-KLB abal-abal agar tak masuk wilayah pidana, termasuk juga Pak Moeldoko. Jangan ajak notaris berbuat pidana dengan rekayasa peserta sah,” katanya lewat Twitter, Ahad (7/3).
Menurut Andi Arief, DPP Partai Demokrat sudah mendata siapa saja peserta yang hadir, baik yang punya hak suara sah maupun yang palsu. Dia menegaskan, sudah tertutup upaya kriminal terkait pemalsuan data.
“Kami sudah lengkap berapa peserta sah yang hadir juga pemilik suara sah dan palsu, sudah tertutup jalan kriminal malsukan peserta,” katanya.
Selain itu, dia juga mengakui beberapa ketua DPC Partai Demokrat didatangi polisi. Namun, dia tidak mau berburuk sangka dan berharap polisi tidak memihak.
“Pagi ini ada beberapa laporan dari ketua DPC Demokrat didatangi polisi. 1, menanyakan DPD dan DPC yang mendukung dan Menolak KLB. 2, bertanya nama DPD dan DPC resmi. 3, inventarisir ormas dan underbow PD pendukung dan penolak KLB. Mudah-mudahan untuk tidak memihak, walau nomor dua mencurigakan,” katanya. (Aza)