Indonesiainside.id, Jakarta – Pengamat politik, Rocky Gerung, menilai masyarakat selalu punya alam pikiran alternatif untuk menduga peristiwa yang justeru hendak hindari. Dia menyampaikan hal itu saat mengomentari ledakan bom bunuh diri di salah satu gereja di Makassar, Ahad (28/3).
Rocky menegaskan, sesuatu yang berbasis pada kekerasan sangat tidak berguna bagi agama, manusia, dan apalagi demokrasi. Namun publik selalu menganggap bahwa ada semaca fantasi setiap kali ada upaya untuk membongkar satu kejahatan lalu timbul kejahatan baru. JIka ada potensi, kenapa tidak dicegah lebih awal?
Bagi Rocky, permasalahan utama bom bunuh diri bukan soal lokasi, yakni di Makassar. Terorisme itu ada karena ada orang yang menjadi teroris yang tetap ingin menghasilkan kekerasan dalam memaksakan kepentingan politik.
“Tapi publik lebih cerdas, dia melihat lapisan di belakang itu apa?,” ujar Rocky Gerung dalam video di akun YouTube Rocky Gerung Official berjudul: Publik Curigai Bom Makassar, Ini Sangat Berbahaya.
“Kenapa pada hari Minggu ketika ibadah, kenapa bersamaan dengan Habib Rizieq, kenapa Moeldoko pernah ngomong tentang radikalisme, kenapa Pak Mahfud MD juga sebulan lalu udah wanti-wanti tentang keadaan dan perlunya stabilitas. Kan artinya kekuasaan tahu adanya potensi kekerasan, lalu kenapa nggak dicegah. Kalau sudah diungkapkan sebelumnya, artinya intelijen sudah mencium itu, bukan setelah terjadi baru sibuk mencari keterangan,” ucap Rocky.
Rocky menjelaskan, bagi rakyat yang berupaya untuk melihat kemampuan bangs aini bertumbuh, justeru mencurigai dan kecurigaan itu adalah sah. “Karena kait-mengkait akhirnya terbaca,” ucap dia.
Hal itu tentu berbahaya, sebab sekali publik tidak percaya bahwa ada kekerasan di Makassar, dan menganggapnya hanya rekayasa, maka seluruh keterangan pemerintah akhirnya tidak bisa lagi menentramkan. Ada semacama ‘pancing-memancing’ untuk menutupi isu yang sedang berlangsung akhir-akhir ini.
Dengan demikian, kata dia, peralatan kekuasaan yang serba lengkap tentang informasi, tentang intelijen, lalu kenapa tidak dari awal dilakukan tindakan pencegahan. “Jadi itu sebenarnya yang menjadi tanda tanya publik,” ungkap Rocky. (Aza/Ant)