Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Kamis, 7 Juli 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Headline

Mama Douw Tak Kunjung Dapat Keadilan: Anak Saya Ditembak Mati Aparat Negara

Azhar Azis
Selasa, 30 Maret 2021 22:37 WIB
Prajurit TNI AD dari Koramil Enarotali membantu evakuasi barang warga korban banjir kumpur di Kampung Uwibutu Kabupaten Paniai. (ANTARA News Papua/HO-Pendam XVII/Cenderawasih)

Prajurit TNI AD dari Koramil Enarotali membantu evakuasi barang warga korban banjir kumpur di Kampung Uwibutu Kabupaten Paniai. (ANTARA News Papua/HO-Pendam XVII/Cenderawasih)

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Tujuh tahun berselang, Mama Douw, tak kunjung mendapat keadilan. Kasusnya pun berakhir dengan ketidakjelasan hingga saat ini. Pada 9 Desember 2014, menjadi hari paling kelam dalam hidup Mama Douw. Anak semata wayangnya, Pius Youw, yang masih 19 tahun tewas ditembak oleh aparat keamanan.

“Hati saya sedih, anak laki-laki satu-satunya ditembak mati oleh aparat negara,” ungkap dia, Selasa (30/3).

Pada hari itu pun diperingati sebagai Tragedi Paniai. Pelanggaran HAM, ketidakadilan, rasisme, dan berbagai kekerasan terus berulang di Papua. Berbagai kekerasan ini tak hanya terjadi kepada masyarakat Papua secara umum, juga berdampak pada perempuan Papua. Meskipun Komnas HAM menyatakan tragedi ini sebagai pelanggaran HAM berat, namun pemerintah menyatakan sebaliknya.

Koalisi Anti Kekerasan Seksual Papua, Novita Opki mengatakan, kekerasan struktural harus dihadapi para perempuan Papua hingga saat ini akibat konflik. “Rata-rata pelakunya adalah oknum-oknum pejabat, aparat penegak hukum kemudian representasi dari pemerintah sendiri,” ucap Novita dalam diskusi virtual, Martabat Perempuan Papua, Selasa (30/3).

Baca Juga:

Koran Tempo Pendukung LGBT. Waspadalah!!

Anggota Komisi III DPR RI Minta Polisi Hindari Kekerasan kepada Warga Wadas

Menurut hasil penelitian Asia Justice Rights (AJAR) dan Papuan Women’s Working Group, 64 dari 170 perempuan asli Papua pernah mengalami kekerasan akibat kebijakan negara atau kekerasan yang dilakukan aparat negara.

Penelitian dilakukan di Sorong, Biak, Jayapura, Keetom, Merauke dan Jayawijaya pada rentang 2013-2017. Salah seorang peneliti dari AJAR, Selviana Yolanda mengungkap, bentuk kekerasan yang dialami perempuan Papua tersebut antara lain penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, upaya penembakan, kekerasan seksual, suami atau keluarga yang hilang, dibunuh, kehilangan atau perusakan harta benda.

Kekerasan Domestik

Konflik kekerasan domestik harus dialami oleh Mama Orpa yang menjadi korban kekerasan domestik oleh suaminya. Kisah Mama Orpa hanya sebagian kecil dari tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan di Papua.

Penelitian yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Liptek) Papua pada 2018 menunjukkan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Papua jumlahnya sebanyak 331.
Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, tercatat hanya 98 kasus.

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pemerkosaan menjadi kasus yang paling banyak terjadi. Tapi sayangnya, dari sekian banyak kasus tersebut, hanya sekitar 10 persen yang sampai pada proses hukum.

Ketua Liptek Marlina Flassy mengungkapkan bahwa sering kali kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan tidak pernah tuntas secara hukum. “Sebagian besar kasus kekerasan terhadap peremuan, istri, itu diselesaikan melalui cara kekeluargaan. Sementara, sebagian kecilnya diselesaikan dengan jalur kepolisian dan adat istiadat,” ujar dia.

Oleh sebab itu, lanjut dia, kasus kekerasan terhadap perempuan Papua seakan tidak pernah menemui solusi. (Aza/AA)

Tags: aparat negaraditembak matiKeadilanKekerasanMama Douwpelanggaran HAMperempuan papua
Berita Sebelumnya

Harga Cabai Rawit di Baturaja Tembus Rp150 Ribu Per Kilo

Berita Selanjutnya

Militan Rohingya Klaim Membunuh 22 Tentara Myanmar

Rekomendasi Berita

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji
Headline

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

7 Juli 2022
60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!
Headline

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

6 Juli 2022
Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri
Headline

Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

6 Juli 2022
Pentingnya Literasi Politik Islam
Headline

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

6 Juli 2022
Dulu dan Sekarang, Pergeseran Peran Pemandu Jemaah Calon Haji di Makkah (Bagian 1)
Headline

Haji: Perjalanan Hati (1)

6 Juli 2022
Adam Muhammad, Setahun Jalan Kaki dari Inggris ke Makkah untuk Haji
Headline

Adam Muhammad, Setahun Jalan Kaki dari Inggris ke Makkah untuk Haji

6 Juli 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

06/07/2022 22:33

Risalah

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji
Headline

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

7 Juli 2022
Pentingnya Literasi Politik Islam
Headline

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

6 Juli 2022
Dulu dan Sekarang, Pergeseran Peran Pemandu Jemaah Calon Haji di Makkah (Bagian 1)
Headline

Haji: Perjalanan Hati (1)

6 Juli 2022
Covid-19 Lahirkan Miliarder Baru Setiap 30 Jam, Mereka Mengambil Untung di Atas Derita Orang lain
Risalah

4 Yang Membuat Orang Sombong: Tambahnya Harta, Ilmu dan Taat

4 Juli 2022

Berita Terkini

Jangan Tunggu Tua Baru Mau Naik Haji

Manifestasi Hidup dan Mati dalam Haji

07/07/2022 08:35
60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

60 Rekening ACT Diblokir, Izin PUB Dicabut, Lembaga Serupa Siap-Siap!

06/07/2022 22:33
Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

Bupati Tangerang: Setiap Tahun Ada PJU Baru, tapi Mati Gara-gara Kabelnya Dicuri

06/07/2022 16:40
Pentingnya Literasi Politik Islam

Jangan Ketinggalan, Saksikan Video-Video Kajian Tafsir dan Fiqih Qurban oleh Ustadz Fahmi Salim

06/07/2022 16:06
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved