Indonesiainside.id, Jakarta – Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J meninggal diberondong tembakan timah panas oleh rekannya sesama polisi. Kematian Brigadir J ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Hal ini terlihat dalam tayangan video di Facebook yang diunggah oleh tante Brigadir Yosua, Rohani Simanjuntak, Sabtu 9 Juli 2022 lalu.
Dalam video pendek itu terlihat sang ibunda menangis histeris dan menyesali kepergian putra kesayangannya yang juga anggota polisi itu.
Sang ibunda tak terima Brigadir Yosua atau Brigadir J tewas tertembak. Wanita paruh baya itu tampak menangis meraung-raung dan berteriak histeris saat melihat peti jenazah anaknya.
Ibunda Brigadir Yosua juga berteriak-teriak dan menyeru bahwa Dia tak percaya kalau anak kesayangannya itu tewas terbunuh oleh rekannya sendiri di rumah jenderal Polri.
“Tolong kami Tuhan. Mama sudah tak bisa bernapas nak, …………mamah tak bisa bernapas…….Kau sangat tulus nak, Kau anak yang tulus,” teriak sang ibunda Brigadir Yosua.
Ibunda Brigadir Yosua juga tidak percaya anaknya telah melakukan tindakan tak senonoh seperti yang dituduhkan.
“Tuhan, apa sebenarnya insiden yang sedang dihadapi anak ini, apa sebenarnya? kenapa hal ini bisa terjadi pada anakku yang tulus ini, kenapa, ada apa ini?,” katanya.
“Kulepaskan Kau ke Jakarta dan bertugas menjadi polisi, beginikah akhir hidupmu nak, beginikah? Tuhan tolong,” kata ibunda Brigadir J.
Sebelumnya Brigadir J atau Nopriansah Yosua Hutabarat meninggal dunia setelah diduga terlibat aksi tembak menembak dengan Bharada E. Dikabarkan, Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan melecehkan istri perwira tinggi itu yang tengah beristirahat.
“Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J diduga memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (11/7).
Ahmad Ramadhan menjelaskan, Brigadir Yosua adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Sedangkan Bharada E adalah anggota Brimob yang merupakan pengawal Kadiv Propam.
Kejadian itu bermula saat istri Kadiv Propam berteriak minta tolong dari dalam kamarnya. Teriakan itu rupanya terdengar oleh Bharada E yang tengah berada di lantai atas rumah dinas di kawasan Duren Tiga, Jakarta Timur.
Ketika Brigadir J melihat Bharada E diduga langsung melepaskan sejumlah tembakan dari pistol dinas jenis HS-9.
“Brigadir J melepaskan tembakan pertama kali ke arah Bharada E,” kata Ramadhan.
Berdasarkan hasil olah TKP, sebanyak 7 timah panas dilepaskan oleh Brigadir J. Hal ini dibalas Bharada E dengan melepas 5 tembakan dengan pistol jenis Glock.
Irjen Ferdy Sambo disebut sedang tak berada di lokasi saat peristiwa ini terjadi. Kadiv Propam Polri itu sedang melakukan tes PCR COVID-19.
“Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test,” kata Ramadhan.
(Nto)