Oleh: Eko P
Indonesiainside.id, Jakarta – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengungkapkan perlunya sumber daya manusia (SDM) unggul guna meningkatkan inovasi. Apalagi Indonesia ingin tampil sebagai negara maju di berbagai bidang sesuai visi 2045.
“Kami berharap peningkatan kinerja SDM ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia dapat menghasilkan berbagai inovasi teknologi berdaya saing tinggi yang mampu secara signifikan memberikan kontribusi pada ilmu pengetahuan dan teknologi bagi perekonomian nasional,” kata kepala BPPT Hammam Riza, Selasa(13/8).
Itu bisa dicapai melalui peningkatan daya saing menuju kemandirian teknologi industri, khususnya dalam menyongsong era Industri 4.0.
Sesuai dengan tema perayaan 74 Tahun Indonesia, yaitu SDM Unggul, Indonesia Maju, BPPT mengharapkan pengembangan SDM iptek Indonesia menjadi ujung tombak dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) IV 2020 s.d. 2024.
Menurut Hammam, SDM unggul dapat dijadikan tonggak sejarah untuk melanjutkan program tinggal landas Indonesia menjadi salah satu negara maju dengan kekuatan ekonomi tertinggi di dunia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan mayoritas SDM yang unggul, cerdas, kompeten, dan profesional.
Untuk itu, sejak dini perlu disiapkan SDM unggul yang dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjadi fondasi utama pengerak kemajuan bangsa, seperti di negara-negara maju Jepang, Korea, Singapura yang tidak memiliki sumber daya alam seperti Indonesia. Akan tetapi, dapat menjadi negara maju.
Sebelumnya, pemerintah berharap Indonesia dapat menjadi negara kelima terbesar di dunia dalam Visi Indonesia 2045 yang diluncurkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro berharap Indonesia bisa menjadi negara berpendapatan tinggi dan negara maju yang kelima terbesar di dunia pada tahun 2045 di bawah Cina, Amerika Serikat, India, dan Jepang dengan besaran produk domestik bruto (PDB) 7,3 triliun dolar AS dengan pendapatan per kapita sudah di atas 25.000 dolar AS per kapita.
Pada tahun 2045, lanjut dia, pemerintah Indonesia memperkirakan kemiskinan sudah mendekati nol, ketimpangan juga sudah pada angka yang baik dan ideal. Demikian pula, tingkat pengangguran relatif rendah. (EP)