Indonesiainside.id, Denpasar – Korps Adhyaksa berduka, salahsatu putra terbaiknya yakni Wakil Jaksa Agung Arminsyah meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal do tol Jagorawi KM 13 Cibubur pada Sabtu (4/4).
Di mata rekan kerja, sosok Arminsyah dikenal sangat dekat dengan bawahan. Berikut ini kesaksian rekan kerja yang juga bawahan almarhum.
Kepala Pusat Data Kriminal dan Teknologi Informasi (Kapusdaskrimti), Didik Farkhan membagikan kenangannya kepada wartawan Indonesiainside.id mengatakan.
Siang itu, Sabtu, 4 April 2020 pukul 15.30 WIB datang kabar yang menyesakkan: “Pak Arminsyah, Wakil Jaksa Agung meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal di tol Jagorawi KM 13 Cibubur, Jakarta,” katanya membuka cerita pada Minggu (5/4).
Tak terasa air matanya langsung menetes. Sedih. Seketika teringat suasana pertemuan-pertemuan terakhir dengan Arminsyah.
“Dalam memori saya, salah satu putra terbaik korps Adhyaksa itu sepertinya terus tersenyum. Ya, Pak Armin, biasa saya panggil, kesehariannya memang selalu tersenyum. Rendah hati, bijak dan dekat dengan bawahan,” imbuhnya.
Satu lagi, kata dia, Pak Armin -demikian ia memanggilnya–itu sangat bersahaja. Tidak protokoler.
“Pernah suatu hari, saya ingat hari Rabu (18/3/2020) tiba-tiba Pak Armin “sidak” ke ruangan saya di Daskrimti, di Gedung parkir lantai 8. Saya tidak ada di ruangan kala itu. Karena sedang “siaran langsung” di ruang vicon dengan jajaran Kejati Maluku Utara,” jelasnya.
Lalu kata dia Pak Armin pun menyusul menuju ruang Vicon. “Langsung duduk dekat saya. Langsung menyapa seluruh pegawai se- Maluku Utara yang ikut Vicon. Lalu angkat tangan da..da da.. dan beri jempol,” urainya.
Tidak berapa lama Armin pamit. “Teruskan acara ini. Bagus. Aku dukung untuk kesempurnaan data penanganan perkara di Case management System (CMS). Aku tunggu di ruanganmu ya”. katany menirukan almarhum.
“Masya Allah. Begitu sederhananya beliau. Sebagai orang nomor dua di kejaksaan mau menunggu saya, anak buahnya yang lagi “on air”. Ya, saya saat itu harus melanjutkan acara melayani tanya jawab seputar permasalahan aplikasi CMS,” jelasnya.
Tiap Senin dan Rabu, pihaknya memang membuat program “Halo CMS”. Didik sendiri sebagai host-nya. Mirip-mirip program Televisi-lah.
Menurutnya hari itu Pak Armin ke Daskrimti ingin melihat langsung pengembangan aplikasi database kepegawaian versi terbaru, yang lagi dikerjakan di Daskrimti.
“Saya ingin sebelum pensiun, database Kepegawaian ini sudah jadi versi terbaru. Yang lebih lengkap datanya dan terintegrasi dengan semua bidang. Biar jadi tinggalan saya,” kata Armin kepada dirinya penuh semangat.
“Tanpa setahu saya, Pak Armin siang itu juga sudah pesan makan siang, dia bilang “Pak Kapus kita makan siang di sini. Tuan rumah tidak usah repot, tadi saya sudah pesan makan”. jelasnya
Mak jleb. Sekali lagi, Didik dibuat tercengang. Tidak bisa berkata-kata. “Ya Allah, betapa bijaknya Pak Armin. Tidak mau merepotkan,” prinsipnya. Nasi Padang kotakan pun datang dan ada tambahan menu kepala Ikan. Makan siang bareng pun berlangsung gayeng dan penuh tawa.
Selesai makan siang, Armin minta sholat Dhuhur di kamar Didik. Akhirnya semua sholat di kamarnya juga. Praktis hari itu, hampir tiga jam Pak Armin berada di ruangannya.
Luar biasa. Demi melihat perkembangan aplikasi Database Kepegawaian Pak Armin “rela” ke Daskrimti sendiri. Bukan memanggil saya ke ruangan. Sudah begitu…… harus menunggu saya lagi.
Tampak bila Pak Armin memang sangat semangat bila menyangkut Reformasi Birokrasi dan pengembangan Teknologi Informasi (TI) di Kejaksaan. Untuk Reformasi Birokrasi, begitu dilantik sebagai Wakil Jaksa Agung akhir tahun 2017, Armin langsung tancap gas. Sejak awal 2018 langsung turun ke daerah memberi semangat perubahan.
Hasilnya, pada 2018 ada 13 Satuan Kerja (satker) di Kejaksaan mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Menteri PAN dan RB. Lalu pada 2019, dengan tidak kenal lelah kata dia pak Armin terus mendorong perubahan di seluruh satker se-Indonesia dan hasilnya luar biasa, meroket. Ada 50 satker meraih WBK.
Bahkan yang membanggakan, di 2019 ada 13 Satker di Kejaksaan meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Predikat tertinggi dalam Reformasi Birokrasi.
“Selamat jalan Bapak. Bapak orang baik. Keluarga, sahabat, dan seluruh insan Adhyaksa serta bangsa ini terpaku kelu mendengar Bapak mendadak dipanggil Allah SWT,” urainya.
Semuanya sembab, basah oleh linangan air mata. “Saya yakin Bapak husnul khotimah. Aamiin,” doanya. (PS)