Indonesiainside.id, Jakarta – Pada momentum Hari Kartini, berbagai kaum ibu-ibu merayakan tanggal 21 April dengan berbagai cara. Bagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), cara tepat mengisi momentum ini, salah satunya dengan berbagi pengalaman bersama aktivis wanita.
Menurut dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, dr. Erlina Burhan, sosok ibu dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini, ibu-ibu harus memastikan anak anak dan keluarganya stay at home. Terutama memastikan anak-anaknya untuk belajar dari rumah.
“Saya yakin ibu ibu lain yang full time di rumah dapat menciptakan suasana nyaman di rumah, misalkan mengapa harus mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker, dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat,” kata dr. Erlina di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (21/4).
Ia menuturkan, di masa pandemi Covid-19, peran tenaga kesehatan masing masing berbeda. Namun dia menyebutkan mayoritas tenaga kesehatan didominasi oleh perawat sebanyak 80 persen.
“Ini bisa digunakan perawat untuk lebih dekat mensosialisasikan tentang bahaya Covid-19 dengan pasien. Karena mereka yang paling dekat dengan pasien,” tuturnya.
Senada, pada kesempatan sama, Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU), Yayah Ruchyati, menuturkan, mayoritas tenaga medis merupakan perempuan. Seperti data Komnas Perempuan dari 359 tenaga kesehatan, 76 persennya merupakan perawat perempuan dan relawan non medis yang juga perempuan.
“Termasuk pelaku UMKM juga kebanyakan perempuan. Ini artinya mereka terlibat di berbagai lini,” ucapnya.
Menurut dia, perempuan mempunyai peran strategis, namun juga perlu perlindungan dari upaya diskriminatif di masa PSBB ini seperti pelecehan seksual di jalan dan sebagainya. Selain di rumah, di luar rumah seperti di kantor, ujarnya, perempuan juga mempunyai peran penting.
“Nah, kaitannya kita sebagai ibu rumah tangga yang tadinya jarang bercengkrama dengan anak, sekarang dapar dimanfaatkan betul ya. Tapi begitu nanti pandemi mereda, quality time juga harus dipertahankan,” ungkapnya.
Mengenai momentum bulan Suci Ramadhan yang sebentar lagi akan datang, ia mengimbau ibu-ibu untuk tetap berada di rumah. Ibadah tarawih di rumah, buka puasa bersama di rumah, dan tilawah di rumah.
“Protokol dan SOP (standar operasional prosedur) ini tetap harus diperhatikan agar wabah Covid-19 tidak meluas,” tuturnya. (ASF)