Indonesiainside.id, Jakarta – Tantangan terbesar dalam menghadapi perubahan drastis akibat pandemi Covid-19 ini, salah satunya adalah terus menggunakan akal sehat dalam menyaring berbagai informasi yang datang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan yang terpenting adalah bagaimana kita belajar dari pengalaman pandemi ini, sehingga bisa mengantisipasi bencana-bencana lain di masa depan.
Sektor pendidikan akan merespons ini dengan melakukan penguatan pada pembelajaran sains atau ilmu pengetahuan alam (IPA). Mendikbud menyebutkan bahwa kini tugas guru sekolah adalah mendekatkan siswa dengan sains yang disertai dengan contoh-contoh yang lebih konkret, bukan memberikan penjelasan teoritis saja.
“Contoh, menggunakan konsep biologi untuk menjelaskan tentang Covid-19. Kita harus mengajarkan anak dengan cara menyenangkan, tidak teoritis saja, tentang bagaimana sains membantu manusia,” ujarnya.
Mendikbud juga mengingatkan bahwa saat ini semua individu maupun organisasi saling terhubung dan saling memiliki ketergantungan satu sama lainnya. “Jadi, solidaritas kita sebagai satu kemanusiaan global itu luar biasa pentingnya,” tuturnya.
Pandemi Covid-19, lanjut Mendikbud, juga menunjukkan ketimpangan sosial, ekonomi, dan infrastruktur di Indonesia. Sehingga semakin memperjelas perlunya bantuan ataupun penanganan khusus terhadap beberapa daerah di Indonesia.
“Saya mendengar mengenai berbagai macam kesulitan orang-orang untuk sekolah dan guru-guru untuk belajar melalui jarak jauh,” ungkapnya.
Usai pandemi Covid-19, menurut Mendikbud akan terjadi banyak perubahan dalam kehidupan di dunia. Akan terjadi normalitas baru. Dalam skala mikro, ia menilai bahwa nilai sebuah keluarga akan semakin meningkat. Selain itu, hal yang menjadi normalitas baru adalah kemampuan untuk bisa beroperasi dari manapun.
“Potensi kita untuk bekerja dan menjadi efektif dari manapun itu menjadi suatu pembelajaran yang sangat baru buat kita,” katanya.(EP)