Indonesiainside.id, Jayapura – Dukungan untuk Pemerintah Papua dalam melawan virus corona atau Covid-19 terus mengalir. Seperti imbauan para tokoh Papua yang meminta warga agar tetap berada di rumah “Stay At Home” selama masa social dan physical distancing.
Imbauan ini merupakan pesan kepada seluruh masyarakat agar membantu pemerintah dalam memerangi virus yang kini telah menjadi pandemi global. Apalagi Papua telah menempati posisi 8 secara nasional untuk angka kasus Covid-19 yang menyentuh 240 jiwa.
Taha Al Hamid misalnya, Tokoh Masyarakat Papua menilai tinggal di rumah menjadi salah satu pilihan terbaik membantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus di bumi cenderawasih. “Pemerintah sudah mengimbau dan sudah menghentikan kegiatan kantor maupun sekolah. Jadi sekarang ini kita patuh tinggal di rumah dan memutus rantai Covid -19 karena pandangan saya sederhana Indonesiai ini negara kepulauan,” tuturnya Senin (4/5).
Menurutnya, transmisi lokal menjadi ancaman penyebaran virus corona di Papua. Mematuhi anjuran pemerintah merupakan salah satu cara terbaik agar tidak terpapar virus. “Pemerintah sudah larang orang masuk, itu sudah bagus sudah, tapi bagaimana dengan transmisi lokal ini. Maka itu tidak boleh ada alasan olahraga jalan-jalan di luar,” kata Taha.
Dia berpendapat tindakan tegas aparat kepolisian terhadap warga yang bandel melangar intruksi pemerintah merupakan suatu kewajaran. Apalagi Papua memiliki keterbatasan alat dan fasilitas kesehatan untuk menangani pasien Covid-19.
“Aparat punya kewenangan, jadi tolong mohon bapak ibu anak muda semua tinggal dirumah, apalagi ini bulan puasa tinggal di rumah (saja), tidak usah bajalan (jalan) di luar rumah,” tekannya.
Taha juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudik untuk bertemu keluarga saat lebaran mendatang. Menurutnya, bersilaturhami dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi agar terhindar dari virus corona.
“Tradisi sebagian besar muslim pada Idul Fitri bertemu keluarga di kampung halaman, saya saya dihindari. Jangan sampai kita pulang membawa virus atau malah terkena virus, sayangi keluarga karena ini wabah,” pesannya.
Rudi Waromi, Tokoh Masyarakat Papua lainnya mengaku telah bertemu tokoh masyarakat di Kelurahan Imbi, Kota Jayapura untuk menyebarkan pesan kepada masyarakat agar menjaga kebersihan serta tetap berada di rumah.
“Untuk saudara kita beragama islam kiranya dalam beribadah dilakukan di rumah, seperti saudara kita beragama kristen saat Paskah. Ini untuk memutus penyebaran virus. Mari kita hargai keputusan pemerintah, kita menjaga dan kita melaksanakan ibadah di rumah masing-masing,” ajaknya, Senin (4/5).
Rudi mengharapkan masyarakat tidak melakukan mudik saat lebaran mendatang karena dikhawatirkan dapat memicu penyebaran virus. “Kami sangat mengharapkan nanti lebaran, kita bisa lakukan di rumah, melihat kondisi Papua maupun Indonesia yang masih dilanda wabah Covid-19,” pintanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua, dr Silvanus Sumule menyebut masyarakat merupakan garda terdepan dalam melawan virus corona. Sementara petugas kesehatan merupakan pertahanan terakhir.
Dia pun mengimbau agar mematuhi aturan social dan physical distancing yang dikeluarkan Pemerintah Papua untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Diketahui 240 kasus positif telah terjadi di Papua, 174 pasien dirawat, 60 sembuh dan tujuh meninggal dunia.(PS)