Indonesiainside.id, Jakarta – Banyak regulasi pusat tak sampai pesannya ke daerah, hanya karena faktor koordinasi dan komunikasi. Seperti Konsep Merdeka Belajar yang dipahami secara tak merdeka oleh guru. Berdasarkan data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) tahun 2020 menunjukkan, 53 persen guru masih berorientasi pada penyelesaian kurikulum di tengah masa krisis Covid-19.
Jelas-jelas ini bertentangan dengan semangat SE Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020. Oleh karena itu, FSGI Berharap Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril yang baru saja dilantik mampu membangun koordinasi dan komunikasi yang baik dengan dinas pendidikan daerah.
“Jangan saling mengandalkan. Apalagi menyerahkan begitu saja semua persoalan guru ke daerah dengan argumen ini urusan daerah, guru itu milik daerah, atau berlindung dibalik merdeka belajar, daerah dan sekolah sudah diberi otonomi,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal FSGI, Satriwan Salim di Jakarta, Jumat (8/5).
Satriwan menilai bahwa adanya distorsi informasi Kemendikbud ke daerah, yakni guru membuktikkan kegagalan koordinasi dan komunikasi dari pusat. Sebab, persoalan guru makin menumpuk. Dibutuhkan kecermatan dalam membuat regulasi guru, sehingga tidak bias.
“Tidak semua guru itu mengajar di sekolah perkotaan atau yang mahal, tidak semuanya punya akses mewah terhadap gawai pintar dan jaringan internet. Butuh penyesuaian-penyesuaian dan wisdom yang besar dalam mengelola kurang lebih 3,2 guru dengan pelbagai keunikannya,” tuturnya.
Terkait guru honorer yang lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2018-2019 tapi belum kunjung diangkat, masih terkatung-katung nasibnya. FSGI Berharap agar upaya Dirjen GTK dapat mengkoordinasikannya dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan atau Kemenpan RB.
“Bagaimanapun juga mereka adalah guru yang punya “orang tua” yakni Dirjen GTK. Bagaimana nasib 34.954 guru honorer yang lolos PPPK tersebut, mau diapakan mereka? Para guru honorer yang sudah belasan tahun mengabdi, sekarang menunggu tindakan nyata Dirjen GTK,” ungkapnya.(EP)