Indonesiainside.id, Samarinda – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerangkan perkembangan penyebaran Covid-19 mulai menyisir anak-anak. Hampir 3.400 anak berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), kematian PDP sebanyak 129, positif 584 kasus, dan 14 kematian anak dari kasus positif Covid-19.
Pendiri Biro Psikologi Inka Alzena, Siti Mahmudah Indah Kurniawati menegaskan, temuan tersebut menunjukkan angka kesakitan dan kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia tinggi. Ini membuktikan, tidak benar kelompok usia anak tidak rentan Covid-19 atau hanya akan menderita sakit ringan.
“Hal ini tentunya menjadi bahan pertimbangan mendasar jika akan membuka kembali pembelajaran di sekolah pada pertengahan Juli mendatang,” ucap Siti di Samarinda, Senin (1/6).
Meski dalam kondisi wabah, kata dia, pemenuhan dan perlindungan hak anak harus dipenuhi. Termasuk di dalamnya hak untuk hidup, kesehatan, tumbuh dan berkembang, serta berpartisipasi optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan.
“Dalam menghadapi pandemi Covid-19, orang tua atau orang dewasa harus memastikan anak-anak tetap terlindungi. Anak-anak rentan mengalami perlakuan salah, eksploitasi, bahkan kekerasan selama pandemi berlangsung,” tuturnya.
Psikolog sekaligus Koordinator Divisi Pencegahan pada Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Ruhui Rahayu, Kalimantan Timur itu menerangkan, indikator normal baru dari WHO di tengah pandemi Covid-19 ada tiga. Pertama, tidak menambah atau memperluas penularan atau semaksimal mungkin mengurangi penularan.
Kedua, menggunakan indikator sistem kesehatan, yakni seberapa tinggi adaptasi dan kapasitas dari sistem kesehatan bisa merespons untuk pelayanan Covid-19. Ketiga, surveilans, yakni cara menguji seseorang atau sekelompok kerumunan, apakah berpotensi memiliki Covid-19 atau tidak sehingga perlu dilakukan tes masif.
Dalam hal ini, kata dia, tentu menjadi pertimbangan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, khususnya untuk membuka kembali aktivitas pembelajaran di sekolah. Pertimbangan lainnya, anak-anak tidak kebal dengan Covid-19. (GUS/ANT)