Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home News Humaniora

Jokowi: Pembentukan SDM Masa Depan Tidak Bisa Berdasarkan Ilmu Masa Lalu

Azhar Azis
Kamis, 04/06/2020 15:06
Presiden Joko Widodo. (ANTARA/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo. (ANTARA/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan proses pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul pada masa depan bukan berdasarkan ilmu masa lalu. Namun, bersumber pada pandangan masa yang akan datang.

“Pembentukan SDM yang unggul di masa depan tidak bisa lagi berdasarkan ilmu yang dibentuk berdasarkan masa lalu, tapi tren masa depan,” kata Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas dengan tema “Peta Jalan Pendidikan Tahun 2020 – 2035” melalui “video conference” bersama dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (4/6).

“Untuk itu, ada beberapa hal yang ingin saya tekankan untuk jadi perhatian semuanya, karena cara bekerja pada masa depan akan jauh berbeda dengan yang dialami hari ini,” kata Presiden.

Presiden meminta agar para menterinya melakukan perbandingan dengan negara-negara yang telah berhasil mengadaptasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan.

Baca Juga:

Tinjau Harga Minyak Goreng di Pasar Muntilan, Presiden: Ini Berapa Bu?

Presiden Minta Tidak Ada Keterlambatan Distribusi Konsumsi Jamaah di Tanah Suci

“Seperti di Australia untuk pendidikan anak usia dini, Finlandia untuk pendidikan dasar dan menengah, di Jerman untuk pendidikan vokasi, di Korea (Selatan) untuk pendidikan tinggi,” ungkap Presiden.

Menurut Presiden, Indonesia harus dapat mengantisipasi perubahan-perubahan besar yang terjadi di dunia, mulai dari disrupsi teknologi yang berdampak pada semua sektor, baik penerapan otomatisasi, artificial intelligence, big data, internet of things dan hal lainnya.

“Kita juga harus mengantisipasi perubahan demografi, profil sosial ekonomi dari populasi, termasuk perubahan dalam pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel, perubahan lingkungan, hingga perubahan struktural yang sangat cepat akibat pandemi Covid-19 yang kita alami sekarang ini,” tambah Presiden.

Contoh perubahan yang dimaksud Presiden Jokowi adalah pembelajaran jarak jauh, percepatan digitalisasi hingga less contact economy. “Banyak negara di dunia sudah mulai mengadaptasi sistem pendidikan mereka, baik itu pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, menengah, vokasi, dan perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan perubahan besar yang ada,” ungkap Presiden.

Presiden Jokowi juga meminta ada target-target terukur mengenai angka partisipasi untuk pendidikan dasar, menengah dan tinggi. “Saya kira kita buat targetnya yang tinggi saja biar kita optimistis, biar kita semangat. Kemudian seperti apa target untuk hasil belajar berkualitas baik untuk perbaikan kualitas guru, perbaikan kurikulum, maupun infrastruktur sekolah dan bagaimana mewujudkan distribusi pendidikan yang inklusif dan merata,” tutur Presiden. (Aza/Ant)

Tags: jokowimasa depanpendidikansdm unggultarget pendidikan
Berita Sebelumnya

Anies Izinkan Mal di DKI Buka 15 Juni

Berita Selanjutnya

KCI Operasikan 60 KRL Tambahan Sore Ini

Rekomendasi Berita

Bikin Bangga, Tujuh Siswa SMA Kesatuan Bangsa Diterima Universitas Top Dunia
Humaniora

Bikin Bangga, Tujuh Siswa SMA Kesatuan Bangsa Diterima Universitas Top Dunia

19/05/2022
Haedar ke Buton Resmikan Bangunan Megah UMB: Institusi Pendidikan Belum Terintegrasi antara Pemerintah dan Swasta
Headline

Haedar ke Buton Resmikan Bangunan Megah UMB: Institusi Pendidikan Belum Terintegrasi antara Pemerintah dan Swasta

18/05/2022
Punya Cita-Cita Mulia, Siswa SMA Cahaya Rancamaya Jadi Rebutan Universitas Top Dunia
Humaniora

Punya Cita-Cita Mulia, Siswa SMA Cahaya Rancamaya Jadi Rebutan Universitas Top Dunia

16/05/2022
Bikin Bangga, Komodo Math Festival Diikuti Ribuan Peserta dari 50 Negara
Humaniora

Bikin Bangga, Komodo Math Festival Diikuti Ribuan Peserta dari 50 Negara

18/04/2022
ilustrasi proses pendidikan di madrasah. Foto: Istimewa
Headline

Kabar Gembira untuk Madrasah: Dana BOS Segara Cair

17/04/2022
PKB Sebut Kemenag Gagal, Humas: Tuduhan Maman Tidak Didukung Data
Headline

Yuk Buruan, Kemenag Buka Kembali Program 5.000 Doktor

17/04/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Disambut Warga Lumajang, Peraih Emas dan Perak SEA Games Dapat Rumah dan Uang

Disambut Warga Lumajang, Peraih Emas dan Perak SEA Games Dapat Rumah dan Uang

22/05/2022 06:46 WIB
Gus Mus: Orang Banyak Bicara Mesti Banyak Salah, Saya Minta Maaf

Gus Mus: Orang Banyak Bicara Mesti Banyak Salah, Saya Minta Maaf

22/05/2022 09:07 WIB
Puncak Haji di Arafah, Jamaah Haji Tenggelam dalam Doa dan Mohon Ampunan

12.294 Jamaah Haji Cadangan Perebutkan 2.531 Sisa Kuota yang Belum Terisi

21/05/2022 21:15 WIB
Presiden Jokowi Tetapkan Cuti Bersama Idul Fitri Selama Empat Hari

Presiden: BBM, Gas, Listrik, Pangan, Semuanya Naik di Semua Negara

21/05/2022 21:30 WIB

Risalah

Arab Saudi Bolehkan Ibadah Haji, Indonesia Siap Kirim Jamaah
Headline

Agar Haji Kita Mabrur (1)

21/05/2022
Saya Muslim, Bolehkah Bergaya Hidup Modern?
Headline

Istiqamah (2): Meniti Syariat di Atas Jalan Lurus  

20/05/2022
Liberalisme di Indonesia Banyak Mengadopsi Tokoh Liberal di Dunia Arab
Headline

Istiqamah (1): Taat Lahir dan Batin

19/05/2022
Pengobatan ala Nabi Muhammad
Headline

Nur Muhammad Ada Sebelum Penciptaan Alam, Begini Pandangan Muhammadiyah

17/05/2022

Berita Terkini

Sebelum Wafat, Fahmi Idris Undang Anaknya Makan Bersama di Restoran Favorit

Kibarkan Bendera LGBT, Indonesia Harus Protes Keras ke Inggris

Seni Komunikasi: Memperbagus Gesture dan Menyamakan Frekuensi Hati

Gus Mus: Orang Banyak Bicara Mesti Banyak Salah, Saya Minta Maaf

Persiapan Haji Dikebut Hanya 1,5 Bulan, Kemenag: Normalnya 8 Bulan

Atlet Sepak Takraw Asal Lumajang Raih 1 Emas, Perak dan Perunggu di Vietnam

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved