Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home News Humaniora

Ilmuwan Temukan Sumber Metana Alami di Antartika

Oleh Eko Pujianto
Kamis, 23/07/2020 22:08
Sejumlah ilmuwan yang meneliti Antartika. Foto: Reuters/Antara

Sejumlah ilmuwan yang meneliti Antartika. Foto: Reuters/Antara

FacebookTwitterWhatsapp

Indonesiainside.id, Jakarta – Sejumlah peneliti di Antartika menemukan sumber metana alami yang merembes di dasar laut benua es tersebut.

Seorang peneliti bidang ekologi kelautan, Andrew Thurber mengetahui rembesan metana aktif itu setelah membaca laporan penelitian yang melihat “air terjun mikroba” saat penyelaman di Laut Ross pada 2012.

Mikroba dalam jumlah besar berkerumun membentuk aliran putih seperti air terjun di lautan jadi petunjuk utama adanya metana yang bocor.

“Respons pertama saya, wow, dan saya langsung tertarik ingin mengetahui apa artinya temuan ini bagi ilmu pengetahuan,” kata Thurber, yang juga asisten profesor di Oregon State University, mengutip Reuters, Kamis(23/7).

Baca Juga:

Eropa Dihajar Suhu Panas Ekstrem Tembus 40 derajat C, Angka Kematian Meningkat

Perubahan iklim Sebabkan ‘Perceraian’ Elang Laut

Temuan itu dinilai dapat menjadi petunjuk mengenai keberadaan gas rumah kaca di wilayah kutub selatan Bumi.

Para peneliti meyakini metana dalam jumlah besar tersimpan di bawah laut di Antartika. Temuan itu merupakan sumber metana alamiah pertama yang ditemukan di Antartika.

Sejauh ini belum ada bukti kebocoran metana di Antartika terjadi karena dampak perubahan iklim. Temuan ini menjadi kabar baik bagi peneliti yang khawatir pemanasan global dapat menyebabkan lapisan tanah beku/ibun abadi (permafrost) akan mencair dan melepas gas metana ke atmosfer.

Jika metana sampai ke atmosfer, suhu bumi kemungkinan akan cepat memanas. Pasalnya, metana lebih berbahaya dari gas rumah kaca lainnya, misalnya karbon dioksida.

Jumlah metana di atmosfer telah meningkat karena aktivitas manusia dan pengeboran minyak dan gas.

Thurber menyampaikan kumpulan mikroba yang berkerumun dekat rembesan metana sebetulnya mencegah gas rumah kaca itu menguap ke atmosfer. Pasalnya, mikroba mengonsumsi gas tersebut sebelum naik ke permukaan air.

Namun, adanya mikroba tidak dapat jadi jawaban emisi yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Sedikitnya, separuh dari metana di atmosfer disebabkan oleh manusia, sementara metana yang ada di lautan hanya menyumbang satu persen dari total gas buang dunia.

Sebagian besar penelitian yang mencari rembesan metana alami hanya fokus pada pengamatan di kedalaman 200-600 meter. Di kedalaman itu, gas metana kemungkinan sulit ditemukan karena telah dikonsumsi oleh “banyaknya mikroba” sebelum gas rumah kaca itu dapat mencapai atmosfer, kata Thurber.

Namun rembesan metana alami yang ditemukan di Antartika berada di kedalaman 10 meter. Artinya, gas rumah kaca itu dapat lebih cepat mencapai permukaan air laut.

“10 meter bukan 600 meter. Metana dapat cepat mencapai atmosfer dan menjadi salah satu pemain penting,” kata Thurber.

Thurber menyampaikan hasil kajiannya turut menunjukkan mikroba bergerak lambat di perairan yang dangkal dan dingin. Temuan itu dapat membantu para ilmuwan memahami tingkah laku mikroba dan menjawab pertanyaan mengenai peran mikroba dalam menghentikan rembesan metana di tempat lain sehingga gas itu tidak dapat mencapai atmosfer.

“Kita perlu melihat ini sebagai sistem yang tidak dapat diamati hanya dalam waktu satu hari, jam, bulanan, tetapi butuh waktu bertahun-tahun,” terang Thurber. “Seiring berjalannya waktu, temuan ini kemungkinan dapat mempengaruhi prediksi kita mengenai kondisi planet di masa depan,” tambah dia.

Seorang ahli ekologi mikroba di National Science Foundation Amerika Serikat, Karla Heidelberg, mengatakan banyaknya rembesan metana yang disebabkan perubahan iklim menyebabkan suhu di lautan jadi lebih hangat dan lapisan es di Antartika mencair.

“Saat banyak lapisan es mencair, rembesan metana itu dapat terbuka dan menyumbang emisi karbon di atmosfer,” kata Heidelberg.

Jika rembesan metana di Antartika itu dipengaruhi oleh kegiatan manusia, daerah itu akan jadi “titik kritis” pemanasan global, ujar ilmuwan NASA Goddard Space Flight Center, Ben Poulter.

“Apabila struktur rembesan itu tak stabil, maka akan ada metana dalam jumlah besar yang lepas ke atmosfer sehingga sangat berpengaruh pada dampak perubahan iklim,” jelasnya.

Laporan penelitian terkait temuan itu telah diterbitkan di jurnal Proceedings of the Royal Society B.(EP/ant)

Tags: gas metanaGas rumah kacapemanasan globalperubahan iklim
Previous Post

Rizal Ramli Bicara Soal Potensi Jabar Atasi Kelangkaan Pangan

Next Post

Tanpa Fatwa MA, Khofifah Tidak Bisa Berbuat Banyak Meski Bupati Jember ‘Dipecat’ DPRD

Rekomendasi Berita

Bripka Sandi Praja Sisihkan Gaji Selama 14 Tahun Untuk Bangun Sekolah Gratis
Humaniora

Bripka Sandi Praja Sisihkan Gaji Selama 14 Tahun Untuk Bangun Sekolah Gratis

04/02/2023
Sekolah Pribadi Depok Bantu Modal Usaha Panti Asuhan
Humaniora

Sekolah Pribadi Depok Bantu Modal Usaha Panti Asuhan

19/01/2023
Lima Ribu Sukarelawan Beri Pendampingan Siswa Penerima KIP Kuliah Merdeka
Humaniora

Lima Ribu Sukarelawan Beri Pendampingan Siswa Penerima KIP Kuliah Merdeka

19/01/2023
Bergelimang Prestasi di 2022, Sekolah Darul Hikmah Kutoarjo Islamic School Beri Diskon Pendaftaran Murid Baru
Humaniora

Bergelimang Prestasi di 2022, Sekolah Darul Hikmah Kutoarjo Islamic School Beri Diskon Pendaftaran Murid Baru

19/01/2023
Melalui Edukasi Desa Sehat, Darya Varia Kembangkan Komunitas Lokal
Humaniora

Melalui Edukasi Desa Sehat, Darya Varia Kembangkan Komunitas Lokal

12/01/2023
Habis Gelap Terbitlah Terang, PLTMH Desa Cinta Mekar Menghasilkan Listrik Ratusan Ribu Watt
Humaniora

Habis Gelap Terbitlah Terang, PLTMH Desa Cinta Mekar Menghasilkan Listrik Ratusan Ribu Watt

29/12/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkini

Polisi Buru Penembak Calon Anggota DPD RI Asal Bengkulu

Polisi Buru Penembak Calon Anggota DPD RI Asal Bengkulu

04/02/2023 17:00
ICW Menilai Perpanjangan Masa Jabatan Kades Bentuk Kesesatan Pikir

ICW Menilai Perpanjangan Masa Jabatan Kades Bentuk Kesesatan Pikir

04/02/2023 16:18
Sering Kritisi Israel, Anggota Senat Ilhan Omar Dilengserkan dari Jabatannya

Sering Kritisi Israel, Anggota Senat Ilhan Omar Dilengserkan dari Jabatannya

04/02/2023 15:30
Senjata Berat Dua Resimen Kerajaan Inggris Dilucuti Untuk Ukraina

Senjata Berat Dua Resimen Kerajaan Inggris Dilucuti Untuk Ukraina

04/02/2023 15:13

Berita Populer

Wuling Bingo EV Harga Rp170 Ribu, Intip Kelebihannya!

02/02/2023 13:12

Pengiriman TKI Ilegal Harus Dihentikan Agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

02/02/2023 21:30

Suhu Hampir Beku Lumpuhkan Kawasan Texas

02/02/2023 14:33

Jabatan Gubernur Dihapus, Ini Respon Jokowi

02/02/2023 20:38

Ikuti Kami

  • Tahun 2023 adalah Tahun Kelinci Air. Dianggap Memiliki arti khusus
yang dianggap bisa memberikan pesan untuk melewati tahun ini. Apa saja arti dari kelinci air? Simak infografis berikut.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#imlek #tahunbaruimlek #imlek2023 #chinesenewyear #tahunkelinci2023 #kelinciair #tahunkelinciair #infografis #indonesiainside
  • Semoga tahun baru imlek membawa berkah, kesehatan dan keberuntungan bagi kita semua.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#tahunbaruimlek #chinesenewyear #imlek #imlek2023 #tahunbaruchina #tahunkelinciair #tahunkelinci #indonesiainside
  • Komunitas motor gede meminta pemerintah untuk melegalkan pengendara moge melintas di jalan tol. Simak penjelasannya ya!

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#moge #motogede #mogemasuktol #jalanraya #motor #jalantol #indonesiainside
  • Pemprov DKI Jakarta tahun ini berencana menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) untuk mengurai kemacetan. Seluruh kendaraan bermotor akan dikenakan tarif ketika melintas di ruas tertentu.

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#jalanberbayar #jalanraya #dkijakarta #indonesiainside #jalanjakarta
  • Dari kita untuk kita, menanam pohon sama dengan menanam harapan untuk kehidupan lebih baik.

Simak info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#gerakansatujutapohon #pohon #menanampohon #indonesiainside
  • Pemerintah telah menyepakati dan menetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023 melalui SKB 3 Menteri yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066/2022, Nomor 03/2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023.

Baca info menarik lainnya di www.indonesiainside.id

#harilibur #liburnasional #hariliburnasional #tanggalmerah #jadwallibur2023 #libur2023 #2023 #indonesiainside
Indonesiainside.id

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • Home
  • Pemilu 2024
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Podcast
    • Foto
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved