Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Pemilu 2024
  • News
  • Ekonomi
  • Risalah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home News Humaniora

Mengupas Pidato Jokowi soal Membajak Momentum Krisis, Apa Kata Pakar Bahasa?

Oleh Azhar Azis
Jumat, 14/08/2020 16:25
FacebookTwitterWhatsapp

Indonesiainside.id, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo menyerukan kalimat “membajak momentum krisis” empat kali dalam pidato Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI Tahun 2020 di Gedung MPR/DPR Jakarta, Jumat (14/8). Apa makna ‘membajak’ bagi pakar bahasa?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bajak atau membajak adalah mengambil secara paksa dan disertai dengan ancaman. Kata ini juga populer dengan ‘bajak laut’ yang artinya penyamun atau pengacau di laut. Bajak atau Membajak disebutkan juga dalam KBBI yang berarti melakukan perompakan (di laut) atau merompak.

Membajak juga berarti mengambil alih kapal terbang, kapal laut, bus, dengan cara paksa. Selain itu, bermakna mengambil hasil ciptaan orang lain tanpa izin. Namun, dalam makna lainnya yang positif, bajak atau membajak juga berarti mengerjakan tanah dengan bajak, menenggala, meluku.

Lalu apa pendapat pakar bahasa soal kata yang diungkapkan Jokowi tersebut? Pakar Bahasa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Dadang Sunendar menilai penggunaan kata “bajak” dalam pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dalam rangka HUT ke-75 RI kurang tepat.

Baca Juga:

Para Tokoh Membangun Partai Politik Tidak Ada yang Instan

Perlukah Kamus Besar Bahasa Indonesia Direvisi?

“Menurut saya penggunaan kata ‘bajak’ kurang tepat dengan penggunaan kalimat itu, karena kata krisis secara semantik sudah jelas dan tidak perlu diberi makna lain lagi,” ujar Dadang di Jakarta, Jumat (14/8).

Dia menambahkan Presiden sebetulnya memiliki pilihan-pilihan kata untuk konteks itu, misalnya dengan menggunakan kalimat “saatnya kita memanfaatkan momentum krisis”, atau “saatnya kita gunakan momentum krisis”.

Dadang menjelaskan kata “bajak” dalam KBBI merupakan makna kedua yang berarti mengambil alih secara paksa, sedangkan “krisis” adalah keadaan berbahaya, keadaan genting atau suasana yang suram dalam berbagai konteks.

Presiden RI Joko Widodo empat kali menyerukan kalimat “membajak momentum krisis” saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI Tahun 2020 di Gedung MPR/DPR Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, Presiden menyebutkan empat kali kalimat “bajak momentum krisis”. Presiden menyampaikan saat ini merupakan momentum membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan.

Pada saat itu lah Presiden menyerukan untuk membajak momentum krisis. Selanjutnya pada pertengahan pidatonya, Kepala Negara kembali menekankan kalimat “membajak momentum krisis” seraya mengingatkan agar semua pihak tidak membiarkan krisis yang terjadi membuahkan kemunduran.

Presiden kembali menyematkan kalimat “membajak momentum krisis” dalam pidatonya, saat mengapresiasi dukungan dan kerja cepat yang diberikan pimpinan dan anggota lembaga-lembaga negara yang melakukan langkah-langkah luar biasa dalam menangani krisis.

Terakhir, Presiden menyematkan kalimat “membajak momentum krisis” saat mengajak semua elemen bangsa melakukan lompatan besar untuk kemajuan bangsa yang signifikan. (Aza/Ant)

Tags: kbbimembajak
Previous Post

Jokowi Angkat Tema Reformasi dalam Pidato RAPBN 2021, Kenapa?

Next Post

Covid-19 Bertambah 2.307 Kasus Baru, Total di Indonesia 135.123 Kasus Positif

Rekomendasi Berita

Teknologi Ubah Wajah Pendidikan, Kemenag Gandeng Samsung untuk Madrasah Berbasis Digital
Headline

Teknologi Ubah Wajah Pendidikan, Kemenag Gandeng Samsung untuk Madrasah Berbasis Digital

06/06/2023
Pesantren Ramah Anak Cikal Bakal Lembaga Pendidikan yang Nyaman bagi Santri
Headline

Pesantren Ramah Anak Cikal Bakal Lembaga Pendidikan yang Nyaman bagi Santri

06/06/2023
Madrasah tapi Bangun Pusat Olahraga Seluas 3.500 Meter
Headline

Madrasah tapi Bangun Pusat Olahraga Seluas 3.500 Meter

05/06/2023
Wanita Ini Jamaah Tertua Asal Batam, Simak Doa dan Harapannya
Humaniora

Wanita Ini Jamaah Tertua Asal Batam, Simak Doa dan Harapannya

24/05/2023
PGRI Berharap Training of Trainer Dongkrak Kemampuan Para Guru
Humaniora

PGRI Berharap Training of Trainer Dongkrak Kemampuan Para Guru

23/05/2023
Puluhan Ribu Santri Ikuti Uji Kesetaraan
Humaniora

Puluhan Ribu Santri Ikuti Uji Kesetaraan

11/05/2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

kacamata_channel kacamata_channel kacamata_channel

Berita Terkini

Wali Kota Makassar Cerita Pengalaman Pertamanya Naik Kapal INS Francesco

Wali Kota Makassar Cerita Pengalaman Pertamanya Naik Kapal INS Francesco

10/06/2023 07:35
Ketua DPR: Pers Harus Independen

Puan Puji Putri Ariani Dapatkan Golden Buzzer di America’s Got Talent

09/06/2023 19:45
DPR Minta Proyek Kereta Cepat Diaudit terkait Pembengkakan Biaya Rp4,1 Triliun

Awas Pencurian, Pengawasan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Perlu Diperketat

09/06/2023 18:49
Kemenkes-BMF Lakukan Kolaborasi Perbaiki Pelayanan Kesehatan RI

Kemenkes-BMF Lakukan Kolaborasi Perbaiki Pelayanan Kesehatan RI

09/06/2023 16:37

Berita Populer

Tutup Festival Syawal, LPPOM MUI Beri Sertifikat Halal kepada RPH

08/06/2023 14:47

Kemenag Rencanakan Kompetisi Robotik Madrasah Digelar Oktober di Luar Jawa

08/06/2023 14:22

Catat Hasil Positif, Menko Airlangga Lakukan Penguatan Kemitraan Indonesia-Inggris

08/06/2023 11:17

Bendungan Kakhova Jebol, Putin Sebut Tindakan Biadab

08/06/2023 11:20