Indonesiainside.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home News Humaniora

Gara-Gara Iklan Menyesatkan, Ibu-Ibu Melihat SKM Sebagai Susu

Eko Pujianto
Jumat, 11/12/2020 21:46
Ilustrasi krimer atau kental manis. Foto: ANTARA

Ilustrasi krimer atau kental manis. Foto: ANTARA

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Penelitian menunjukkan bahwa sebagian ibu atau 28,9 persen masih menganggap susu kental manis (SKM) sebagai susu pertumbuhan.

“Diketahui 48 persen ibu mengakui bahwa SKM sebagai minuman untuk anak dari media TV, koran dan sosial media. Ada 16,5 persen mengatakan informasi tersebut didapat dari tenaga kesehatan,” ucap Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, Dra Chairunnisa, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat(11/12).

Penelitian dilakukan YAICI, PP Muslimat NU dan PP Aisyiyah tentang Persepsi Masyarakat Tentang Kental Manis pada 2020 dengan total responden 2.068 ibu yang memiliki anak usia 0 – 59 bulan atau 5 tahun.

Dari penelitian ditemukan 28,96 persen dari total responden mengatakan kental manis adalah susu pertumbuhan, dan 16,97 persen ibu memberikan kental manis untuk anak setiap hari.

Baca Juga:

Para Ibu Mencampur ASI dalam Sereal untuk Memberikan Antibodi Covid-19 pada Anak

Pulas Tidur Saat Menyusui, Sang Ibu Menyadari Bayinya Tersedak Air Susu

Temuan menarik lainnya adalah, kategori usia yang paling banyak mengonsumsi kental manis adalah usia tiga hingga empat tahun ada 26,1 persen,bmenyusul anak usia dua hingga tiga tahun ada 23,9 persen.

Sementara konsumsi kental manis oleh anak usia satu hingga dua tahun sebanyak 9,5 persen, usia empat hingga lima tahun sebanyak 15,8 persen dan 6,9 persen anak usia lima tahun mengkonsumsi kental manis sebagai minuman sehari-hari.

Chairunnisa mengatakan media sangat memiliki peran penting di dalam memberikan persepsi kepada masyarakat.

“Betul, bahwa memang media ini memiliki peran penting didalam memberikan persepsi kepada masyarakat tentang kental manis adalah susu,” kata Chairunnisa.

Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU, Erna Yulia Soefihara, mengatakan bahwa ia dan kadernya di seluruh Indonesia mencoba untuk merubah persepsi bahwa kental manis itu bukanlah susu yang bisa diminum untuk balita.

“Tapi memang sangat sulit ya, saat kitamelakukan sosialisasi itu karena sudah begitu lama di mereka itu bahwa susukental manis itu sehat. Sudah menjadi kebiasaan, setelah lepas ASI merekamengganti tidak dengan susu untuk anak, tapi memberikan kental manis,” kata Erna.

Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat, mengatakan,pentingnya persoalan kental manis tidak hanya sebatas mencukupi gizi anak tapi juga potensi kerugian yang dialami negara akibat stunting bisa mencapai dua persen sampai tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.

“Ini angka yang besar sekali. Kita lihat PDB 2019 sebesar Rp 15.833,9 triliun, maka kerugian stunting bisa mencapai Rp 474,9 triliun. Jumlah itu mencakup biaya mengatasi stunting dan hilangnya potensi pendapatan akibat rendahnya produktivitas anak yang tumbuh dengan kondisi stunting,” jelas Arif.

Dosen Prodi Gizi, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, dr Tria Astika Endah Permatasari SKM MKM, mengingatkan pemberian susu untuk anak harus disesuaikan dengan kategori usia.

Salah satu jenis produk susu yang sebaiknya tidak diberikan kepada anak terutama bayi dan balita adalah susu kental manis.

““Kental manis sebetulnya bukan susu, dilihat dari tabel kandungan gizi, kental manis memiliki kandungan karbohidrat paling tinggi yaitu 55 persen per 100 gram,sehingga tidak dianjurkan untuk balita.” jelas Tria.

Anak yang sudah terbiasa mengkonsumsi kental manis akan beresiko mengalami kekurangan nutrisi dan kelebihan nutrisi dan berpotensi mengidap penyakit lainnya.(EP/Ant)

Tags: susususu kental manis (SKM)
Berita Sebelumnya

Menantu Habib Rizieq Minta Pembentukan TPF Independen

Berita Selanjutnya

Satpol PP Jakarta: Tidak Ada Perayaan Tahun Baru di Hotel, Kafe dan Restoran

Rekomendasi Berita

Haedar ke Buton Resmikan Bangunan Megah UMB: Institusi Pendidikan Belum Terintegrasi antara Pemerintah dan Swasta
Headline

Haedar ke Buton Resmikan Bangunan Megah UMB: Institusi Pendidikan Belum Terintegrasi antara Pemerintah dan Swasta

18/05/2022
Punya Cita-Cita Mulia, Siswa SMA Cahaya Rancamaya Jadi Rebutan Universitas Top Dunia
Humaniora

Punya Cita-Cita Mulia, Siswa SMA Cahaya Rancamaya Jadi Rebutan Universitas Top Dunia

16/05/2022
Bikin Bangga, Komodo Math Festival Diikuti Ribuan Peserta dari 50 Negara
Humaniora

Bikin Bangga, Komodo Math Festival Diikuti Ribuan Peserta dari 50 Negara

18/04/2022
ilustrasi proses pendidikan di madrasah. Foto: Istimewa
Headline

Kabar Gembira untuk Madrasah: Dana BOS Segara Cair

17/04/2022
PKB Sebut Kemenag Gagal, Humas: Tuduhan Maman Tidak Didukung Data
Headline

Yuk Buruan, Kemenag Buka Kembali Program 5.000 Doktor

17/04/2022
Monash University Hadir di Tangerang, Bupati Zaki: Kita Tahu Ini Sangat Luar Biasa
Headline

Monash University Hadir di Tangerang, Bupati Zaki: Kita Tahu Ini Sangat Luar Biasa

14/04/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Panglima Kopatrev Pantang Mundur Hingga Ruhut Sitompul Diproses

Panglima Kopatrev Pantang Mundur Hingga Ruhut Sitompul Diproses

18/05/2022 15:31 WIB
Singapura Memusuhi Umat Islam Indonesia?

Singapura Memusuhi Umat Islam Indonesia?

18/05/2022 13:25 WIB
Ustaz Slamet Maarif

Ada Intelijen Hitam Dibalik Pendeportasian UAS?

18/05/2022 11:39 WIB
Tak Shalat Jumat Tiga Kali Apakah Kafir? Begini Penjelasan UAS

Negara Kecil Sombongnya Kelewatan

18/05/2022 11:52 WIB

Risalah

Pengobatan ala Nabi Muhammad
Headline

Nur Muhammad Ada Sebelum Penciptaan Alam, Begini Pandangan Muhammadiyah

17/05/2022
Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!
Headline

Jadilah Imam atau Makmum yang Bijak, Jangan Suka Ngoceh apalagi Menyebar Fitnah!

11/05/2022
Puasa Mengajarkan Kita Beriman kepada yang Ghaib
Headline

Boleh Shalat Tahiyatul Masjid di Waktu Terlarang Menurut Imam Syafi’i

11/05/2022
Cantik dan Sucinya Para Bidadari Surga
Headline

Hati adalah Rumah Kebaikan, jika Ia Rusak Akan Membinasakan

07/05/2022

Berita Terkini

Haedar ke Buton Resmikan Bangunan Megah UMB: Institusi Pendidikan Belum Terintegrasi antara Pemerintah dan Swasta

Embarkasi Jakarta-Pondok Gede Akan Berangkatkan 11.152 Jamaah dari 29 Kloter

Rais Syuriah PBNU Juga Pernah Diperlakukan Tidak Beradab di Singapura

Panglima Kopatrev Pantang Mundur Hingga Ruhut Sitompul Diproses

Fadli Zon Sebut Singapura Terpapar Islamophobia dan Rasis

99,2 Persen Warga Miliki Antibodi Baik, Masker dan Tes PCR Tak Perlu Lagi

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Jagad Unik
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved